Scenario (SoraruxMafumafu)

420 40 47
                                    

Kaze fukeba yume no manimani
Yuku ate no nai boku wa utau
Yume hanabi sora no kanata he

Zutto zutto yume wo mite ita
Yatto yatto kimi wo mitsuketa

Alunan lagu Yume Hanabi membuat pria bersurai putih terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Digosoknya kedua matanya, lalu merenggangkan kedua tangannya. Digerakkannya kedua bola matanya, menyapu pemandangan di sekitarnya.

"Eh, kemana yang lainnya?" gumamnya, yang lebih tepatnya, bertanya pada diri sendiri. Dilihatnya sekeiling, benar-benar tidak ada orang. Akhirnya, ia memutuskan keluar dari kendaraan roda empat yang besar itu, dan terlihatnya banyak orang yang berlalu lalang.

Melihat seorang pria bersurai biru dongker yang sedang berdiri membelakanginya, pria bertato barcode itu menghampirinya, "Soraru-san!"

Pria yang terpanggil menoleh, menatap manik ruby milik pria ber-barcode itu, lalu sedikit terkekeh melihat penampilan pria yang sekarang ada di depannya ini. Dengan kantung mata yang terlihat dan rambut acak-acakan. Siapa sih, yang tidak akan merasa lucu melihat penampilan dari Mafumafu yang memang imut? Bahkan Soraru yang kadang dingin saja ingin mengacak rambut pria barcode itu.

Ah, bukan ingin, karena begitu Mafu berdiri di hadapannya, Soraru sudah mengacak-acak rambutnya.

"So-Soraru-san," Mafu berusaha menyingkirkan tangan Soraru yangberada di kepalanya, namun nihil karena tentu saja Soraru lebih kuat. Hei, bahkan pria bersurai biru dongker itu saja pernah mematahkan 10 genteng dalam satu waktu, kok.

"Ah, gomen, gomen," Soraru menarik kembali tangannya setelah tersadar akan sesuatu, lalu berbalik dan menuju sebuah meja yang berantakan dengan barang-barang. Ia mengambil sesuatu, lalu kembali dan menyerahkan beberapa lembaran untuk Mafu, "Nih, naskah drama film projek kita."

Mafu menerima beberapa lembaran tersebut, lalu dibacanya satu persatu halaman yang ada. Seketika ia sumringah begitu membaca suatu bagian, "Soraru-san! Disini juga ada adegan ci--"

"Jangan keras-keras!"

Dan belum selesai Mafu berbicara, Soraru sudah memotongnya. Mafu sedikit tersentak, lalu kembali menyengir bahagia. Rasanya seperti dapat melihat sayap putih kecil yang mengepak di punggungnya. Dan sampai-sampai, Soraru harus mencuci mukanya agar halusinasi tersebut pergi jauh-jauh.

"Ehehe, aku hanya terlalu bahagia saja, Soraru-san~! Arigatou naa, Soraru-san!" Mafu tertawa lebar, dan lagi-lagi sayapnya kembali muncul. Uh, sepertinya Soraru harus meminum obatnya agar ia dijauhi oleh halusinasi yang berlebihan.

Setelah melihat punggung pria bersurai putih itu pergi untuk mencuci mukanya, barulah Soraru dapat menghela napas dengan leganya, sembari menepuk keras kedua pipinya. Hei, memang sih, sudah berjalan 7 bulan sejak mereka pacaran, tetapi Soraru tetap tidak tahan untuk *** Mafu yang-- ah, tidak bisa dijelaskan. Oke, skip bagian ini, karena bisa jadi ada yang tidak cukup umur.

x

x

x

"Soraru-san, Mafumafu-san. Segera bersiap!" beberapa orang kru yang bekerja untuk film mereka berteriak memanggil, sembari sibuk dengan berbagai macam latar, tata rias, dan kostum. Sementara kedua tokoh utama ini hanya sibuk menghafal naskah--bukan hanya, tapi memang.

"Take 1, action!" Sutradara film berseru, lantas terdiam sembari menyuruh kameramen segera merekam adegan pertama mereka.

"Aikawa Mafuyu, heh. Anak baru yang mendapat nilai terbagus di ujian tulis?" Soraru memulai adegan, dengan menunjukkan seringaian bak anak berandal yang dapat membuat orang lain menegang. Ia yang semula menatap sebuah lembaran berisi profil milik Mafu, meremasnya hingga benar-benar menjadi gumpalan sampah yang kecil. Benar-benar kecil.

Utaite FanficWhere stories live. Discover now