Hay
Hay
Hay
Happy reading
Reader suka Author senang
Lenora menyipitkan mata melihat foto itu. Dia tidak percaya dengan apa yang lihat. cepat-cepat dia merebut ponsel itu dari tangan Acha dan dia melihat dari dekat. Lenora membelalakan mata melihat foto itu
Dan
"What!!!!! Ini foto apa?!" Pekik Lenora
Lenora sangat kaget melihat foto itu, foto saat Dellon memeluknya. Oh bukan, itu foto saat Dellon sedang menolongnya tapi posisi mereka itu bisa di bilang sedang berpelukan.
Lenora tidak habis pikir foto itu sudah tersebar di mana- mana dan dia sangat malu, entah kenapa Lenora ingin enyah dari muka bumi untuk sejenak.
"Len lo masih di situkan?" Acha menyentakan Lenora yang sedang melamun,
"Aa ... h ... hah ia." sahut Lenora terbata-bata jelas pikirannya masih melayang-layang.
"Udah lo gak usah pikirkan toh itukan gak di sengaja." hibur Acha
"Trus gimana nih gue malu baget." keluh Lenora.
Johan mendekati meja Lenora dan menyapa Lenora dengan gayanya yang sok akrab.
"Hay Len, yang lagi viral itu beneran lo?"
Lenora tak menjawab.
"Gila ya ... gue gak nyangka lo bisa berpelukan dengan Dellon semesra itu." Johan sengaja mengeraskan suaranya agar sekelas dapat mendengarkan ocehannya.
"Ya nama juga cewek murahan." timpal Rahel.
"Mau aja pelukan di tempat umum." sambung Mika
Johan mendekatkan wajahnya di telinga Lenora dan mengatakan, "Len, kalau lo mau pelukan yang lebih hot dari itu, gue siap kok. Tinggal hubungi Gue saja." bisik Johan jahil
Dellon yang dari tadi diam, berdiri dan langsung menendang perut Johan. Johan yang tidak tau akan mendapat serangan dari Dellon langsung jatuh tersungkur di bawah meja Nita Dan Cintia membuat dua orang itu langsung berdiri dan berteriak.
"Ahh CD gue lo lihat, mesum lo" teriak mereka. Sedangkan Johan masih mengiris kesakitan. Nelum lagi Johan berdiri, Dellon menghampirinya lagi dan menginjak perut anak itu dan satu tonjokan Dellon singgah di sana di wajahnya.
Galang dan Gilang baru keluar dari ruang rapat OSiS dan langsung menuju kelas sesampai di sana mereka terkejut melihat sepupu mereka sedang berkelahi dengan Johan dan teman-teman mereka yang lain berteriak-teriak menengahi mereka.
Galang langsung menahan Dellon sebelum Wajah Johan benar -benar remuk di tangan Dellon.
"Lon berhenti! lo gila! lo bisa bunuh anak orang." ujar Gilang
"Gak, gue gak peduli" cetus Dellon
Galang terus mencengkram lengan Dellon agar dia tidak melanjutkan pukulannya.
"Bangsat." maki Dellon dan menghempaskan tangan Galang yang masih memeganginya, dia mengambil tasnya dan pergi dari kelas itu. Lebih tepatnya Dellon langsung pulang.
Gilang menghampiri Mika yang dari tadi merekam kejadian itu.
"Sini Hp lo" ujar Gilang sambil mengulurkan Tangannya
"Gak mau!"
Galang langsung merebut ponsel Mika dengan kasar dan membanting kuat ponsel itu ke lantai
Trakk
"What pansel mahal gue" teriak Mika histeris melihat ponselnya kesayangannya remuk berkeping-keping di lantai.
"Beritahu gue berapa harga ponsel lo ntar gua ganti" kata Gilang pada Mika sambil Menunjuk muka Mika.
"Ini ada apaan sih?" tanya Galang melihat anggota kelasnya ribut.
"Sepupu lo Gila" sahut Johan ketus sambil melap darah segar dari di bibirnya dengan jari jemponya.
"Eh jaga mulut lo ya, kalau lo gak mulai pasti Dellon gak Mungkin hajar muka lo." jawab Gilang gak terima Dellon di jelek-jelekan
"Bacot lo! Lo tau apa orang lo baru datang." jawab Johan
"Lagian kok Dellon langsung marah sih biasanya dia kan gak pernah peduli apa pin yang terjadi di kelad ini." ujar Silvi.
"Emang lo bisikin apa sih Jon di telinga Lenora sampai Dellon semarah itu"
"Apa mungkin Dellon benaran suka sama Lenora??"
"Ini semua gara-gara Lenora." sahut Rahel tiba-tiba.
Acha langsung berdiri dan berkata, "Diam mulut lo, kalau bukan lo yang mulai gak bakal ada kejadian yang kayak begini, sini lo!!! biar gua cakar mulut setan!!!" Acha menghampiri Rahel tapi Lenora mencengkaram tangannya
"Cha jangan." Tegur Lenora lirih
"Apa lo bilang!" Rahel ikut berdiri menghampiri Acha.
Melihat pertikaian yang mulai memuncak Galang langsung menendang kursi kayu yang ada di hadapannya dengan sekuat tenaga, sampai kursi itu tercampak jauh dan patah.
Spontan melihat wajah Galang yang memerah padam, sekelas langsung diam dan kembali ke tempat masing-masing.
"Gak bisa di bilangin banget sih ... Maksud kalian apa hah?! mau berantam satu-satu cuma gara-gara foto itu? Lagian kalian bisa lihat, Dellon cuma berniat menolong Lenora,"
"Kalau kalian mau jadi orang bodoh cuma karena foto itu silahkan lanjutkan berkelahi lagi biar gue yang tonton kalian,"
"Dan ingat semua foto yang udah tersebar di ponsel kalian masing-masing tolong di hapus dan jangan di sebarin lagi dan klo sempat Gue tau siapa yang masih nyebarin foto itu, bakal berurusan sama Gue, sampe lo gue buat pindah dari sekolah ini. Gue bakal tantang lo satu-satu."
Semua hening
Semua diam
Tidak ada yang bergerak
Tidak ada yang berani melihat wajah ketua kelas itu
Sampai Pak Handoko masuk kekelas untuk memulai pelajaran.
"Selamat pagi anak-anak ..." sapanya dengan senyum.
"Pagi pak." jawab mereka serempak
"Loh kok ada kursi yang patah?" tanya pak Handoko heran "Ini punya siapa?"
"Kursi Dellon Pak" jawab Temmy
"Terus Dellonnya kemana?" tanya pak Handoko heran melihat anak itu tidak ada di kelas.
"Dia sudah pulang pak" jawab Ozera
"Loh kenapa? " tanya pak Handoko lagi
"Dan wajahmu kenapa Johan?"
"hmm ... banyak tanya ni bapak" Geram Fadly pada pak Handoko yang terus bertanya.
Vote dan komen mu membantu saya untuk melanjutkan cerita ini
Loph you
KAMU SEDANG MEMBACA
Because She's Lenora
Teen FictionCaver by @cerren. #revisi Lenora bukanlah gadis sempurna seperti di cerita dongeng dan dia bukanlah gadis utusan dewa yang akan memulihkan perih yang ada di di hati Dellon Arlando tapi karna dia telah menyentuh hati Dellon yang telah lama beku, beku...