Lima

145 25 15
                                    

Sore ini Villa Gardena Sari sedang dalam suasana keramaian. Tenda sudah terpasang dan anak-anak berkumpulan menemani Ibu mereka sedang membantu masak di rumah Jessica. Arsy melambaikan tangan pada Ilham dan cepat-cepat masuk ke dalam rumah, takut menjadi gosipan tetangga. Ilham pun langsung melajukan motor honda revo miliknya.

"Assalamualaikum, Ma." ucap Arsy sambil mencari-cari ibunya.

Gadis ini mencium aroma khas sop ayam buatan Anna yang selalu menjadi favorit di rumah, lengkap dengan sambal terasi juga yang membuat Arsy tak sabar mencicipi masakan ibunya. "Jadi laper, Ma."

"Waalaikumussalam, Nak." Anna, mamanya Arsy menengok kebelakang, putrinya sudah pulang.

"Iya sayang, ini mama bikinin sop ayam kesukaan kamu. Tumben hari ini pulang telat? Ada jadwal apa?"

"Kalo soal perut mah, Mama tuh paling bisa buat aku luluh." Arsy lalu duduk di sofa, menceritakan pada ibunya, "kemarin, ada barang nya Aci ketinggalan dirumah temen, jadi Aci mampir dulu ke rumahnya."

"Barang apa?"

"Cuma gantungan kunci dari Rivan aja, Ma."

"Terus tadi yang nganterin pulang siapa?"

"Kang ojek, Ma."

"Ngga bareng Jessica?"

Arsy kemudian menggeleng. "Yaudah. Masukin tasnya kedalem kamar. Ganti baju dulu, jangan langsung main HP. Bentar lagi mau adzan ashar, jangan tidur!" Anna lalu meletakkan lauk pauk dan nasi di meja makan.

"Oiya. Ini makanan sudah siap, Mama mau lanjut bantuin masak di sebelah ya!"

"Ya, Ma!"

Arsy sudah meninggalkan dapur, lalu pergi kekamarnya tanpa berpikir panjang.

○○○

Arsy langsung masuk kekamarnya dan mengganti bajunya. Ia meraih ponselnya yang sedang di charger. Di usapnya layar ponsel itu. Ada pesan whatsapp masuk dari Jessica di layar notifikasi.

Lo udah sampe rumah? Maaf ya tadi gue gabisa nunggu lo lama. Lo tau kan di depan rumah gue ada tenda. Terus entar malem bakal orgenan. Ikut yuk? Biasanya dapet saweran. HHHHH.

Arsy tersenyum melihat isi pesan itu kemudian membalasnya:

Ogah.

Terkirim. Arsy lalu mengecek story whatsapp yang baru saja update.

Raina: Semangat futsal, Ridho! [Pict on media]

Arsy sudah bosan melihat story itu. Selalu begitu. Mereka selalu saja berdua, tapi untuk kejelasan hubungan, nihil. Hm, tidak-tidak. Hubungan mereka hanya sebatas sahabat dekat. Ridho selalu menganggap bahwa Raina adalah adiknya.

Lalu jika setiap hari menemani Ridho bermain futsal, apa itu namanya? Raina cocok menjadi bucin-nya Ridho.

Jemari Arsy memperbesar ukuran foto itu, melihat dengan jelas siapa saja yang ada di foto itu. Ada satu orang yang menjadi fokusnya. Ilham.

○○○

Di tempat futsal, ada Raina duduk dengan rapi di pinggir lapangan sambil melihat sesosok Ridho yang sedang asyik menendang dan mengejar bola.

Ridho Al-Ghifari Nadhir. Salah satu pemain futsal di lapangan Futsal Garuda di dekat SMA Permata. Secara fisik, kegantengan Ridho nomor satu di sekolahnya. Bahkan ia adalah anggota OSIS dan akan mencalonkan diri sebagai ketua OSIS periode selanjutnya.

TrustWhere stories live. Discover now