I Love Her or Him?

8.3K 1K 292
                                    

***
~ DRARRY ~
***

~ Semua tokoh milik Mom JK Rowling ~

***
~ DRARRY ~
***

Hari-hari terus berlalu, rasanya baru minggu kemarin mereka tiba di Hogwarts dan memulai tahun terakhir ajaran mereka. Ternyata jadwal pelajaran yang padat membuat pikiran ini sangat fokus.

Harry tidak pernah merasa sesibuk ini selama belajar. Tugasnya menggunung, esai panjang bergulung-gulung, bahkan Hermione tampak kacau dengan semua tugas. Jangan tanyakan Ron, dia lebih kacau.

"Harry, besok kunjungan Hogsmeade. Kau ikut atau tidak?" Tanya Malfoy, mereka sedang belajar bersama di tepi danau hitam.

"Entahlah, tugas esai Transfigurasiku masih belum selesai." Jawab Harry lesu.

Hermione yang mendengar apa yang Harry bilang langsung mengomelinya, "Ku kira kau dan Ron sudah menyelesaikannya kemarin malam!"

Ron menegang disamping Hermione, merasa namanya disebut karena belum menyelesaikan esainya.

"A-anu, itu Hermione.." Ron berusaha menjelaskan.

"Apa?! Jangan bilang kau lupa mengerjakannya Ronald!" Hermione berpaling ke Ron.

"Kau tahu, Mione. Sore itu kan ada seleksi anggota Quid--" belum selesai Ron menjelaskan, Hermione menyelanya.

"Pokoknya aku tidak akan meminjamkan esai ku pada kalian berdua. Kalian kerjakan saja sendiri." Dengan itu Hermione meninggalkan mereka, berjalan menyentak-nyentak.

"Dia kenapa sangat marah?" Tanya Ron, Harry cuma menggeleng dan Draco mengangkat bahu.

"Mungkin dia sedang dapat," kata Draco pelan.

"Ya mungkin," sahut Ron.

Harry yang merasa bingung dengan kalimat Draco pun bertanya, "Hermione dapat apa? Apa yang didapat Hermione sampai dia marah-marah?" Tanyanya polos.

Ron hanya menelan ludah tidak mengerti dengan cara kerja otak Harry yang tidak mengerti maksud Draco.

"Ah iya aku lupa, aku ada janji dengan Neville. Nah, Harry kau tanya saja Draco apa maksudnya." Ron bergegas pergi dari sana tidak mau meladeni Harry dan pertanyaannya.

Harry memandang punggung Ron yang semakin menjauh, lalu memalingkan wajahnya pada Draco yang hanya memasang muka tanpa dosanya.

"Jadi?"

"Umm, anu, duh Harry kau harusnya tahu..." Erang Draco tak bisa menemukan penjelasan.

"Apa yang seharusnya aku tahu? Kau dan Ron selama beberapa bulan belakangan ini sudah akrab dan memiliki kata-kata rahasia yang tidak aku ketahui? Aku saja berteman dengannya selama bertahun-tahun tidak memiliki kata-kata rahasia seperti tadi. Kata yang hanya bisa dimengerti satu sama lain. Dan kalian berbicara semudah itu. Apa yang tidak aku ketahui, Malfoy!" Entah mengapa Harry mendadak marah.

Draco hanya terbengong karena Harry yang mendadak marah entah kenapa, tidak-tidak, Harry marah hanya karena kata 'Dapat' yang benar saja?

Harry berdiri dan menyibakkan jubahnya, hendak pergi. Namun, tangan Draco sigap menahannya.

"Rry? Kau kenapa? Kenapa kau marah-marah begitu?" Tanya Draco pelan.

Harry mendadak terdiam, dia masih merasa wajahnya panas dan merah. Dia juga tidak tahu kenapa ia bisa marah-marah.

Harry menepis tangan Draco kasar, "Aku tidak apa-apa. Aku ingin kembali ke asrama. Kau juga pergi sana." Usir Harry lalu pergi dari hadapan Draco.

Draco yang masih berusaha mencerna perubahan Harry hanya membuntutinya dari belakang. Akhir-akhir ini Harry memang sering mendadak moody-an bukan hanya Draco beberapa temannya pun kadang di cueknya. Tapi Draco hanya memakluminya, mungkin hormon remaja memang seperti itu.

[DRARRY//FANFICT]Can I Be Your Boy(friend)? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang