[2] Rain In December✔ [SUDAH TERBIT]

56. Aku datang☔

Kurang lebih 2 minggu berlalu sejak Siyeon nggak ketemu sama Jeno setelah kejadian pesta si uler kadut. Sebenarnya dia kangen banget sama pacarnya, tapi mau gimana lagi?

"Heh, jangan ngelamun," ucap Hyunjin.

Siyeon menghela nafas berat, "Nggak kok."

Hyunjin berhentiin mobilnya di lampu merah, "Sampe kapan mau backstreet gini?"

Siyeon menggeleng pelan.

"Cewek sinting memang si Rachel, segitu tergila-gilanya sama Jeno," cibir Hyunjin.

Sementara Siyeon cuma diem aja, bingung mau nanggepin kayak gimana.

Hyunjin langsung nginjek pedal gas waktu lampu udah berubah hijau.

Drrt drrt

Geteran hp Siyeon sontak jadi sorotan mereka berdua.

"Siapa Yeon?" tanya Hyunjin.

Siyeon menggeleng, "Nggak tau, nomer nggak dikenal."

"Coba angkat, siapa tau penting," suruh Hyunjin.

Siyeon manggut-manggut terus ngangkat sambungan yang masuk.

"Halo?"

"Halo Siyeon, ini om Siwon."

Siyeon berusaha nginget, kayaknya nama itu familiar buat dia. "Ohh, om Siwon suaminya mama?"

"Iya."

Jadi setelah cerai sama papa Siyeon yang garang itu, mama Siyeon menikah lagi sama si om Siwon yang ganteng ini.

"Ada apa ya om?" tanya Siyeon.

"Ini.. mama kamu.." Siwon menggantungkan ucapannya.

"Mama kenapa om?"

"Mama kamu.. meninggal."

Siyeon terdiam, ponsel yang ada di genggamannya jatuh begitu aja.

"Kenapa Yeon?" tanya Hyunjin yang penasaran.

Siyeon masih diem.

Hyunjin nepiin mobilnya terus nyentuh pundak Siyeon, "Yeon.. kenapa?"

Bukannya jawab, Siyeon malah nangis.

"Yeon, kenapa nangis?" tanya Hyunjin bingung.

"Mama.. mama.." ucap Siyeon terbata.

"Iya, mama lo kenapa?"

"Meninggal," ucap Siyeon pelan.

☔☔☔

"Yeon.."

"Tinggalin gue sendiri," ucap Siyeon parau.

"Tapiㅡ"

"Plis," mohon Siyeon.

Hyunjin menghela nafas berat, dia akhirnya ninggalin Siyeon sendirian di koridor rumah sakit.

"Jeno..." lirih Siyeon di sela-sela isakannya.

Hyunjin balik badan, natep Siyeon yang masih nangis sambil meluk lututnya. Nggak lama kemudian, dia ngambil hpnya terus nelfon seseorang.

"Hallo?"

"Chan, bisa minta tolong suruh Jeno buat ke rumah sakit?"

"Ke rumah sakit? Ngapain? Lo gapapa kan?"