Chapter 5

51 3 0
                                    

So I sneak out to the garden to see you.
We keep quiet 'cause we're dead if they knew.

***

Juliet's Diary
11 April 1794

Aku menerima suratmu, surat yang susah payah kau kirimkan untukku. Aku tidak tahu bagaimana caranya surat ini bisa sampai di dalam kamarku. Surat ini akan menjadi benda yang paling berharga untukku. Lagi pula ini adalah surat pertama yang kau berikan, dan juga perasaan yang paling jujur yang telah kau tuliskan. Aku bisa langsung tahu dari siapa surat ini sejak aku membaca nama pengirimnya, 'your prince,' bukankah itu romantis?

Aku bahkan tidak sanggup untuk membuka surat ini. Aku tidak ingin merobeknya. Surat ini begitu berharga, tapi di dalamnya telah tertulis perasaanmu sehingga membuatku harus membukanya. Tidakkah kau tahu betapa senangnya diriku ketika menerima surat ini. Seandainya saja aku bisa membagikan perasaan ini pada seluruh dunia. Sudah pasti tidak akan ada lagi peperangan, yang ada hanyalah cinta dan kasih sayang. Sebenarnya aku ingin kau berada di sini bersamaku. Aku ingin mendengarkan kata-kata itu langsung darimu. Lalu aku ingin kau melihat ekspresi apa yang akan kutunjukkan setelah mendengarnya.

Aku tidak akan marah jika dipanggil gila. Bayangkan saja, hanya karena surat ini aku bisa senang seharian. Bukan hanya surat pertama, tapi ini juga adalah hadiah pertama yang kau berikan sejak pelukan itu. Tertawakan saja aku, aku bahkan bisa menyebut surat ini dengan sebutan jimat cinta.

Aku mulai membaca surat itu, kata demi kata, kalimat demi kalimat. Semua huruf itu terukir begitu indah di sana. Sebuah rangkaian kata yang kau berikan spesial untukku.

Dalam surat itu kau memintaku untuk kembali bertemu denganmu. Kau menungguku di luar sana. Kau menyusup ke pekarangan rumahku yang besar. Kau menungguku di tempat kita berdansa malam itu. Sudah lama malam ini kutunggu-tunggu. Entah sejak kapan aku begitu semangat untuk berlari hanya untuk pergi ke sebuah taman. Di waktu yang begitu singkat, taman bunga memiliki begitu banyak kenangan. Kita harus bertemu diam-diam sehingga tidak ada yang mengetahui.

Aku berlari sambil sembunyi-sembunyi. Melewati koridor demi koridor, lalu menuruni tangga yang besar di tempat sebelumnya pesta dansa diadakan. Ku bergerak dengan perlahan, tapi cepat. Aku pergi menuju taman.

Bulan purnama begitu indah di langit. Bintang-bintang yang berkelip menjadi penghias malam ini. Taman bunga adalah tempat yang paling romantis dari semua yang ada. Hanya saja dari semua itu tidak ada yang lebih indah dari pada sosok pria yang ada di depanku saat ini.

Pria itu berdiri tegap sambil memegang satu tangkai bunga mawar merah yang indah. Aku tidak tahu perjuangan seperti apa yang dia lakukan untuk sampai ke tempat ini, tapi dia terlihat begitu menawan dengan pakaian itu.

Dia hanya berdiri di tempat itu ketika aku melangkahkan kakiku menghampirinya. Dia tersenyum padaku, lalu dia memberikan sweangkai mawar padaku. Aku menerima bunga pemberiannya, walaupun itu hanya satu tangkai, tapi makna di balik itu begitu dalam.

Ku balas senyuman hangatnya. Kupeluk dia sebagai pelepas seluruh kerinduan.

"Ketika aku bertemu denganmu, rasanya dunia menjadi milik kita," kuungkapkan perasaan terdalamku.

"Tapi kaulah duniaku."

Hatiku berdegup kencang mendengar perkataannya. Aku ingin memberikan semua milikku padanya. Cinta dan tubuhku hanyalah miliknya. Lalu dia membisikkan sesuatu lagi pada telingaku.

"Aku sangat mencintaimu. Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu. Aku tidak ingin terus seperti ini. Aku ingin selalu berada di sisimu."

"Maka, bawa aku pergi dari tempat ini. Tunjukkan semua janji-janjimu. Biarkan aku terbang bebas bersamamu. Aku akan berada di sisimu hanya untuk mencintaimu."

"Aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak bisa begitu saja merenggut kehidupanmu darimu. Mereka adalah keluargamu, tempat ini tetaplah rumahmu, biarkan aku melakukan sesuatu yang lain."

"Baiklah, aku akan menunggu apapun keputusanmu. Aku akan berada di sini dan menunggumu kedatanganmu."

"kalau begitu tunggu lah aku. Suatu saat aku akan menjemputmu di tempat kita pertama bertemu."

"Aku akan senang jika orang yang kutunggu adalah dirimu."

Let me be your Juliet (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang