pagi itu,

1.4K 150 9
                                    






pjmpark's instagram update:

625 likespjmpark pagiku di kamu,view all 45 comments

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

625 likes
pjmpark pagiku di kamu,
view all 45 comments






Bagi Jimin, bangun pagi-pagi di hari Sabtu itu, sudah jadi kebiasaan favorit.


Aneh, ya?


Padahal, kebanyakan mahasiswa (pada umumnya), paling benci bangun kepagianㅡmendahului bunyi monoton alarm yang berdering mengintimidasi dengan bunyinya yang repetitif, terutama di hari libur.

Tapi, bagi Jimin, bangun pagi di hari libur, terutama hari Sabtu, adalah kenikmatan tersendiri. Sebuah rutinitas yang nggak bakal dilewatkan dalam keadaan apapun. Diulangi,

Apapun.




Sebab, pagi di hari Sabtu punya Jimin, bersambut oleh wajah wanitanya. Pujaan hati yang kini tengah terlelap, dengan gurat kelelahan, tidak terusik sekalipun jemari Jimin tanpa henti menyibak halus helaian rambut yang terjatuh menelusuri tulang pipi.

Pagi ini, seperti biasa, Jimin terbangun dengan Jung-ah yang mengusal di pelukan. Berupaya mencari sepercik kehangatan dari tubuh separuh telanjang pemudanya. Kulit bersentuhan dengan kulit; Jimin sudah lebih dulu tenggelam dalam candu lembutnya sentuhan seorang perempuan.

Perempuannya yang adalah Jung-ah. Pujaan hati. Kekasih. Pacar. Disemogakan jadi teman hidup sampai habis usia.

Aminin, ayo.






"Rise and shine, princess. Kamu dicariin ayam dari tadi subuh."


Sambutan paginya berupa Jung-ah yang merengek malas, tepisan pada telapak tangan, juga si sayang yang semakin bergelung dalam selimut.

Tadi, Jimin masih dapat mengintip bahu. Sempat dicium-cium halus pula. Warna yang semalam merah, beberapa berubah jadi ungu di bagian tertutup. Sekarang, seluruh kulit Jung-ah, mutlak tersembunyi di balik selimut hitam tebal hangat punya Jimin.


Cemburu, duh.

Cemburunya sama selimut pula. Padahal semalam sudah bergerumul. Gak tahu malu.

"Jung-ah," Jimin memanggil lagi, "Sayangㅡ"

"Berisik, Jimin." Jung-ah mendesis dengan bibir menyembul lucu, "Masih ngantuk akunya,"

"Akunya juga ngantuk,"

"Ya udah, sini Jimin tidur lagi!"

"Tapi aku lebih rindu ketimbang ngantuk," candanya lagi sambil mengulum senyum, "Bangun dulu. Sapa pacarmu. Kasih cium, terus ketemu ibu."

Jung-ah merengut. Menyibakkan selimut yang semula menutupi sampai pucuk kepala untuk memperlihatkan dahinya yang berkerut bingung,

"Ketemu ibu? Ngapain?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bayangkan ㅡjikookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang