10

67 12 0
                                    

Info: untuk dua minggu kedepan rain ga bisa up dulu. Karna…aku sibuk ini itu(sengaja aku taruh atas biar baca)

*yang udh follow akunku mungkin tau karna aku pernah bilang. Jadi ini buat yang belum atau mungkin nggak ngefollow akun ku. Biar tau dan ga nunggu. Trimakasih, selamat membaca 🌸

*
*
*


Koo June yang bodoh. Bukannya mengembalikan ponsel milik Rose, pria itu membawa dan memperbaikinya.

Sudah menjadi rahasia umum se- idol agensi kalau Rose mantan pelayan belakang agensi, kini bekerja di Platte—cafe Siyeon. Beberapa idol YG, seperti sudah biasa membantu Rose, karna Raesung juga membantunya.

Entah kenapa sejak Raesung akan pergi menemui Rose, semua orang bertanya, dan Raesung menceritakan, lalu mereka semua membantu. Seperti ada sebuah sengatan kesadaran, mereka semua menjadi dermawan setiap bertemu Rose. Tapi sayangnya, Rose berfikir kalau mereka sedang mengasihani-nya.

Tahu apa yang paling dibenci Rose? Dikasihani, dianggap lemah, dan dianggap pembunuh. Rose benci itu semua! Semua orang boleh peduli, tapi, bukan berarti ia perlu di kasihani. Rose tidak selemah itu, walaupun tubuhnya terlihat lemah karna kurus. Rose tidak perlu di kasihani.

Sore ini, kemarahan Rose memuncak saat June mengembalikan ponselnya.

"Aku kasihan padamu, jadi aku memperbaikinya, datamu tidak ada yang hilang. Aku dan teman yang ku percaya, tidak membuka data apapun, hanya memperbaiki dan mengecek pengaturannya itu saja. Untuk permintaan maaf, aku memberikan handphone baru untukmu, ini ambilah. Maaf aku sudah lancang" ucapan June seperti sebuah beton yang menimpanya. Sangat menjatuhkan.

"Aku tidak perlu dikasihani. Buang atau hancurkan saja aku tidak butuh itu" saat itu Rose membalas ucapan June dengan nada dinginnya. Tatapannya sulit di artikan dan, benar benar aneh saat June melihatnya.

Jujur saja, June penasaran dengan orang yang di telpon Rose kemarin, tapi, June tidak berani membuka satu aplikasi yang ada di ponsel Rose. Hanya pengaturannya, dan hanya itu saja karna Rose tidak mempunyai sosial media, hanya telpon dan sms. Itu saja.

Tapi sebuah kejutan bagi June begitu ada seseorang menelpon ponsel Rose. Diponsel itu hanya tertulis. "Sehun"

Ponsel itu berdering beberapa kali, June masih takut mengagkatnya, hingga panggilan ke lima, dan June mengangkatnya.

"Halo" sapa June ragu ragu pada seseorang dibalik telponnya. Dibalik sana, terdengar suara berisik, seperti perdebatan kecil yang sama sekali  June tidak paham. "Halo" ucap June sekali lagi.

"Ya! Chayeong-ah kemana saja kau?!"

"Chayeong? Siapa Chayeong?"

"Huh? Siapa kau?" balas Sehun disebrang sana.

"Siapa kau?"

"Ya! Jangan mengulangiku!" bentak Sehun dan June terkejut. "Siapa kau, cepat katakan dimana-"

"Aku June, koo June. Siapa kau? Apa kau benar benar Sehun seperti yang ditulis disini? Dan siapa Chayeong?" June kembali mengecek, nama siapa yang tertulis layar ponsel itu.

"Ah, YG?" tanyanya dan June meng-iyakannya. "Handphone siapa yang kau pegang?" tanya Sehun. Nada bicaranya benar benar mengimtimindasi sampai June hanya menjawab pertanyaanya.

"Rose. Pelayan cafe, yang aku mengenalnya. Siapa kau?"

"Jangan bertanya, siapa namaku! Dimana gadis itu bekerja?" tanya Sehun tegas.

"Platte, daerah Hongdae. Maksudku- kau tau-"

"Ya. Aku akan kesana, sepuluh menit lagi. Katakan padanya kalau aku akan datang, pastikan dia tidak kabur" sambungan terputus. Sehun memutuskan panggilan itu sepihak.

Sial, June dalam masalah sekarang. Pria bodoh! Bolehkah melenyapkan June sekarang?

Kalaupun bisa, June juga ingin melenyapkan dirinya sendiri. "Rose-ssi" panggil June begitu Rose hendak membersihkan cangkir kopi kotor. "M-maaf aku- aku mengagkat panggilan dari, seseorang bernama Sehun. Aku tidak tau-"

"Jangan lancang kalau kau tidak benar benar tahu. Aku menyuruhmu membuangnya- apa yang dia katakan" tanya Rose dingin, kesal, marah. Ah! Wajahnya tidak bisa diartikan. Tapi tatapannya menunjukan kalau ia tudak suka June melakukan hal yang tidak disukainya.

"Maaf- dia maksudku-"

"Katakan apa yang ingin kau katakan"

"Dia akan datang sepuluh menit lagi"

Rose melirik Jam "Dia akan datang, enam menit lagi. " balas Rose kemudian menghampiri Siyeon. "Eonni, aku ingin memakai ruang pertemuan. Temanku akan datang, kurasa akan membicarakan hal yang penting" 

RainWhere stories live. Discover now