Sembilan✅

57.6K 2.9K 38
                                    

Malam harinya Aviela berniat untuk memusatkan dirinya di dapur. Ia akan mengolah makanan yang bisa di jadikan santapan makan malam mereka untuk malam ini.

"Eh kak kok bengong?" Heran lisya melihat Aviela yang sedang berdiam di depan kamarnya.

Aviela tidak melamun. Hanya saja ketika tadi ia keluar dari kamar ia tanpa sadar berdiri di sana dan pikirannya berlayar memikirkan apa yang bisa di masak nya malam ini.

"Gak kok gak ngelamun hehe"

Lisya mengangguk"kak Abang di mana?"

"Kayaknya masih di bawah deh ketiduran mungkin" jelas Aviela.

"Kamu mau bantuin bikin makan malem gak? Kalo gak keberatan sih" ajak nya.

Lisya ragu ragu menganggukkan kepalanya.pasalnya jika dalam masalah dapur, bisa di bilang dia sama sekali tidak mengerti
"Eumm boleh kak"

Aviela mengangguk tersenyum dan menggandeng tangan Lisya untuk turun.

"Kita masak apa ya? Yang praktis aja jangan yang susah"

Lisya menggeleng kepalanya.
Lalu berucap ragu" sebenarnya gue gak ngerti kalo masalah dapur kak"
Ujarnya malu malu.

"Oh gakpapa kok gue juga sebenarnya gak ngerti ngerti amat sih" Aviela mulai menghidupkan kompor dengan wajan di atasnya.

"Bisa motong wortel ini gak sya?" Lisya mengangguk.

Tangan Aviela bergerak lincah dalam melakukan hal yang saat ini di lakukannya. Sesekali tangan mengaduk aduk bahan yang sudah di masukkan nya ke wajan dan setelah nya kembali menggerakkan tangannya di atas talenan.

Setelah berkutat lama dengan pekerjaan dapurnya. Mereka berdua menyelesaikan masakannya dengan sempurna.

"Seru juga ya kak masak kayak gini walaupun lumayan capek" seru lisya puas.

Aviela tersenyum " iya sya apalagi kalo masak ada temennya"

Aviela memang bad girl. Tapi tidak menutup kemungkinan jika ia juga sedikit tahu masalah dapur yang sekarang memang harus di kuasainya.

"Nah siap. Sya bisa panggilan zeyan?"

Bukannya mau menolak permintaan Aviela, tetapi lisya masih sedikit takut untuk bertemu dengan cowo itu sekarang "eum ituuu kak em--"

"Oh gakpapa biar gue panggilin aja"
Ujar Aviela mengerti.

"Yan bangun gue sama lisya udah buatin makan malem" Aviela sedikit menepuk pundak zeyan walaupun ia merasa sedikit gugup.

"Emmm_____"zeyan membuka matanya sedikit lebar dan melihat sosok Aviela di depannya.

Entah apa yang ada di pikirannya. Hatinya merasa senang ketika Aviela membangunkan nya untuk makan malam bersama.

"Gue tunggu di meja makan" putus Aviela kembali ke meja makan di mana ada lisya di sana.

Zeyan teebih dahulu pergi ke kamarnya untuk mengganti seragam karena memang tadi ia tidur dengan masih menggunakan seragam sekolah.

"Siapa yang masak?"

Zeyan duduk di kursi di depan Aviela dan di posisi di samping lisya.

"Gue sama lisya"

Zeyan mengangguk melirik Lisya "Lo emang bisa masak? Perasaan Lo gak pernah masak deh"

Ntahlah itu sindiran zeyan tunjukkan kepada lisya atau bukan. Yang jelas lisya merasa jika itu buat dirinya
"Gak pernah bukan berarti gak bisa"

Zeyan mengangguk mengiyakan malas"percaya deh gue" dari nada bicaranya,zeyan sama sekali tidak terlihat sedang marah. Malah ia terlihat sedang membaikkan dirinya dengan lisya.

My Bad Husband [Completed] Where stories live. Discover now