Chapter 15: Pengakuan

2.8K 249 46
                                    

Setelah kejadian kemarin, aku sekarang berada di penginapan, karena aku menyebabkan kekacauan kemarin, jadi lusalah pengumuman kelulusan kami, juga aku tetap memakai wujud fusionku, karena itu lebih nyaman untuk bertarung.

Intinya, aku tidak punya pekerjaan sekarang. Aku bosan.....

"Goro goro goro"

Aku hanya bisa berguling-guling di kasurku ini.

"Kurasa aku akan membuat sebauh senjata saja"

Tapi aku harus membuat apa?, aku sudah membuat pendang 2 tangan........

"Busur apakah baik-baik saja?"

Pada akhirnya aku membuat sebuah busur panjang. Tampilan busur ini sungguh menakjubkan karena terbuat dari pohon kehidupan itu sendiri yggdrasil, warna coklat keemasan dengan ujung kubuat ornamen sayap berwarna hijau yang ditengahnya adalah batu permata inti bumi berwarna hijau, senarnya terbuat dari benang laba-laba surga, yang terhubung dengan katalis sihir berwarna hijau yang terukir di sepanjang busur, juga benda ini memiliki 20 status di dalamnya dan tidak memerlukan anak panah jika ingin karena bisa dibuat dengan sihir menggunakan busur ini.

Baru beberapa detik setelah aku mengagumi hasil ciptaanku ini, ada sebuah ketukan di pintu kamarku.

Dug dug dug!!.

Ketukannya gak ngalem banget!, itu bukanlah aura dari kakak adik itu.

"Gua gk tuli sialan!!"

Aku membuka pintu dengan cepat dan menemukan seorang pria berpakaian ksatria full armor berdiri di depan pintu.

"Ada apa??!, bisakah kau mengetuk dengan santai?!"

"M-maaf, tapi anda mendapat undangan dari raja sendiri"

Dia gugup saat berbicara padaku karena aku sedikit mengeluarkan hawa membunuh untuk intimidasi.

"Ada urusan apa kerajaan dengan diriku?"

"Ada sesuatu yang ingin dibicarakan oleh raja, saya tidak diberitahu detailnya"

Apakah karena kejadian kemarin?, aku ingin menjalin hubungan dengan keluarga kerajaan tapi kurasa ini terlalu cepat, tapi tidak buruk sama sekali.

"Kapan jadwal pertemuannya?"

"Secepatnya jika anda bisa"

"Baiklah, aku akan datang sendiri pada sore nanti"

Setelahnya, ksatria itu menyampaikan terima kasih lalu pergi begitu saja, dan seakan bergantian kini, kakak beradik itu muncul dihadapanku dari kamar mereka.

Jadi kalian mendengarkan dan tidak menolongku?

"Nao, apa kau akan pergi ke istana?"

"Ya Fela, aku akan pergi, dan apakah kalian ingin ikut?"

""TIDAK, TERIMA KASIH""

Mereka selalu kompak dalam menolak sesuatu, pada akhirnya aku menyuruh mereka berlatih sendiri dan aku akan mempersiapkan diri karena sekarang sudah menjelang siang.

Aku sedang memilih pakianku untuk sekarang, karena aku di istana mungkin aku tidak diperbolehkan membawa senjata yang terlihat, jadi aku akan membawa pisau lempar di pahaku, tapi jika terjadi sesuatu aku masih bisa menggunakan hutang Kiria kepadaku, walau kurasa itu tidak mungkin terjadi.

Entah kenapa sekarang aku lebih pilih-pilih pakaian dari pada diriku yang dulu, ini aneh namun tidak buruk sama sekali.

Aku telah mempersiapkan pakianku, karena aku akan datang keistana aku akan memakai gaun saja, tentu saja walaupun gaun ini tetap memiliki status tempur yang tinggi.

Jadikan aku laki-laki lagiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora