11

1.4K 308 44
                                    

Senin, 3 Juli 2017

"Halo mah?" Ucap changmin ke arah hapenya.

"..."

"Iya mah aku pulang deh." Dan changmin pun menutup teleponnya.

Changmin pun membereskan tas nya dan memakai sepatunya.

"Mau pulang cu?" Tanya kakeknya.

"Iya kek, disuruh mamah. Katanya disana mendung mau ujan. Padahal disini terang ya,"

"Terus ini kalkulatornya begimana? Kakek simpan?" Kata kakeknya sambil menunjuk kalkulator terkutuk itu di meja.

Changmin menepuk keningnya. "Oh iya lupa. Yaudah kek, assalamualaikum. Besok-besok kesini lagi deh," changmin pun menyalami tangan kakeknya

"Iya waalaikumsalam,"

Karena di depan rumah kakeknya ada mobil orang yang parkir sembarangan, changmin tadi terpaksa parkir di lapangan deket rumah kakeknya.

Pas changmin mau kesana dia gak sengaja nabrak anak kecil pake topi, jadi mukanya gak keliatan.

Karena tadi changmin lupa gak naro kalkulatornya jadi dia posisinya megang benda itu. Nah karena nabrak anak itu, kalkulatornya jatuh.

"Eh? Maaf dek," kata changmin. Lalu dia mau ngambil kalkulatornya, yang gak diduga lcd-nya pecah.

Anak kecil itu pun melihatnya juga. "Yah kak maaf ya. Benda itu jadi rusak. Gimana kalo aku benerin kak?"

"E-eh gausah ntar kamu kenapa-napa. Udah ini kakak simpen aja," changmin mengelak.

Tapi anak kecil itu bersikeras. "Gapapa kak. Sini aku benerin aja. Lagian benda ini udah tua"

Sebenernya changmin mau bangeetttt ngasih ini karena dia gak mau orang-orang di sekitarnya jadi korban kutukan aneh ini. Tapi dia juga kasian ama anak kecil ini.

"Gapapa kak sini! Besok gausah ketemu ini lagi," ucap anak kecil itu sangat pelan di kalimat terakhir.

"Ha? Apa?" Changmin gak dengar dengan apa yang diomongin anak tadi karena sangat pelan.

"Gapapa kak. Udah sana, hati-hati hehehe." Lalu anak kecil itu pergi begitu saja.

Lo kali yang hati-hati nyimpen tuh kalkulator batin changmin.

Lalu changmin pun menyalakan motornya dan mengendarainya dan mau pulang menuju rumahnya.

Untuk menuju ke rumahnya changmin harus melewati rel kereta api. Changmin melaju dengan santai dan pelan karena ingin melewati rel kereta. Changmin merasa sepi sekali. Padahal harusnya rame karena banyak kendaraan lalu-lalang.














































BRAKKK

Tapi naas saat melewati rel, changmin tertabrak kereta. Disaat tadi orang-orang disana sudah meneriaki changmin agar berhenti tapi changmin tidak mendengarnya.

Changmin pun tadi tidak berhenti karena palang keretanya disana sudah rusak sehingga tidak berfungsi. Dan bel tanda kereta lewat juga tak didengar changmin.

Entah karena apa tapi changmin tidak mendengar apa-apa daritadi. Pantas sepi.

Dan dari atas gedung kosong yang sudah tidak terpakai ada laki-laki berpakaiam hitam yang tersenyum miring melihat kejadian itu.

End

Calculator✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang