07

1.6K 156 15
                                    

Di awal pagi hari yang cerah seperti ini memang cocok untuk untuk beraktivitas di luar ruangan. Namun berbeda dengan Taehyung. Pria bermarga Kim itu lebih memilih pagi hari ini hanya untuk berduaan sang istri.

Seperti saat ini, Taehyung berusaha mencegah istrinya bangkit dari ranjangnya. Jam dinding telah menunjukan waktu 6.30 namun sang istri belumlah mempersiapkan apapun untuk suami dan anaknya.

Sang anak masih terlelap dalam mimpinya. Itu menjadi kebiasaan bagi Aecha, jika belum dibangunkan maka ia belum juga bangun dari mimpinya.

Jennie mendengus kesal, sudah berapa kali ia akan beranjak dari posisi tidurnya itu namun selalu saja di cegah dengan tangan kekar suaminya.

"Tae, jangan kekanakan. Biarakan aku masak sekarang."

Taehyung tak mempedulikan omongan Jennie, ia justru meletakkan kepalanya di ceruk leher wanita itu. Sembari memejamkan matanya dia berkata, "Itu bukan masalah, Jennie. Aku belum lapar kok."

Jennie menepuk jidatnya pelan. "Belum lapar ya? Itu kan kamu bukan aku. Kalau aku tidak masak Aecha mau dikasih makan apa?"

"Baiklah, biar aku saja yang masak," kata Taehyung lalu beranjak dari posisinya setelah sebelumnya berhasil mencuri kecupan di pipi chubby itu.

"Mau masak? Big no untuk Kim Taehyung. Membiarkanmu masak sama saja membiarkan dapurku seperti kapal pecah."

Taehyung menaikkan satu alisnya. Kenapa bisa dapurnya begitu? pikirnya.

"Lalu aku?" tanya Taehyung menunjuk dirinya sendiri.

"Mandi lah, lalu sarapan dan antar Aecha ke sekolah."

Taehyung tersenyum kecil, langkahnya gontai menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Begitu juga dengan Jennie yang terkekeh melihat tingkah suaminya itu. Sudah bertahun-tahun hidup bersama namun tetap saja tingkahnya tak berubah, masih saja lupa akan kesehariannya jika pagi hari.

"Mmmpttt," ia segera menutup mulutnya karena tiba-tiba saja dia merasa mual. Langkah kakinya berlari cepat mendahului Taehyung yang masih berjalan lambat layaknya zombie tak tau arah tujuan.

Brakkk.

Bunyi pintu ditutup keras menerpa telinga Taehyung. Matanya membulat melihat tingkah istrinya tadi.

"Ada apa debgannya?" tanya Taehyung pada dirinya. Sedetik kemudian dia menggeleng cepat. Matanya membuka lebar, dan mulutnya terbuka. Kedua kakinya segera berlari mendekati pintu kamar mandinya. Tangannya ia gunakan untuk mengetuk pintu secara anarkis.

"Jennie? Kenapa? Apa kamu baik-baik saja di dalam?"

Tak kunjung dapat respon, Taehyung terdiam memikirkan sesuatu apa yang harusnya ia lakukan.

Ia mendobrak pintunya yang tidak di kunci. Matanya membuka lebar melihat sang istri berdiri di depan wastafel dan menunduk.

Taehyung menghampirinya, ditatapnya wajah sang istri dari pantulan cermin.

"Kenapa? Kamu sakit?" Taehyung mengelus punggung sang istri yang masih terdiam.

Jennie menggeleng pelan. Ia mengangkat kepalanya tegak untuk menatap pantulan dirinya dan suaminya dari cermin.

Jennie memegang sudut bibirnya, seperti ada sesuatu yang ingin ia tunjukan pada Taehyung.
"Apa ini? Darah?"  Taehyung terperanjat setelah melihat  tetesan darah di wastafel.

🌸🌸

Pemuda bergigi kelinci itu masih bergulat dengan alam mimpinya. Namun itu tidak berlangsung lama.

[2] She is Mine Where stories live. Discover now