14. ERILL

1.7K 126 5
                                    


"Kalian gapapa?"

"Gak," jawab cewek itu dengan napas terengah-engah.

Dari arah belakang nampak Eril sedang berjalan menuju arah mereka dengan membawa sebuah gergaji mesin yang menyala.

"Gila, ini seperti...." Rayya menggantung kan perkataannya.
Ia menoleh kearah Khalisa yang sudah bercucuran keringat.
"Lis, apa kita ada di dunia anime?" Tanya Rayya dengan polosnya.

"Hah?! Dikeadaan begini kok lu masih bisa bisa nya bercanda, haduhhh gue makin pusing," sahut Aydan, ia terus memegangi kepalanya, rasanya mau pecah.

Eril semakin mendekat, Rayya merasakan tubuh nya tidak bisa digerakkan begitu juga dengan Khalisa, Aydan dan perempuan itu, Gila ini gila apa yang terjadi sebenarnya.

Rayya mulai gelisah, Eril bergerak mendekat dan semakin mendekat, kini dia sudah ada dihadapan rayya, sungguh aneh Rayya tak bisa bergerak sama sekali. Gergaji mesin itu sudah berada dihadapannya hingga jaraknya begitu sempit. Eril mendekat kan gergaji mesin itu kearah kanan pinggang Rayya, semakin mendekat mendekat dan...







TIIDAAAAKKKKKKK

BRAKKK

"Aduuuhhh sakit!!" teriak Rayya saat melihat dirinya terduduk di pinggiran ranjang, tangan nya memegangi pinggang sebelah kanan nya, tapi tidak ada apa apa.

Apa ini cuman mimpi? Tapi... Benar benar seperti nyata, Rayya pun mengusap keningnya yang basah dengan keringat dingin. Sungguh mimpi yang menyeramkan, ia berulang kali beristighfar dalam hati, jantung nya tak berhenti berdegup dengan cepat, tangannya bergemetar, seolah olah dia sudah pernah melakukan nya.

Rayya pun melirik jam yang berada di atas nakas, menunjukkan pukul 2 pagi dini hari. Rayya pun berniat untuk sholat tahajud dan juga untuk menenangkan dirinya sendiri.

***

Pukul 07.15

"Rayya! cepet turun sarapannya sudah siap," teriak Rafidhah dari lantai bawah.

Dikamar Rayya masih memikirkan mimpinya semalam, begitu menyeramkan nya Eril, dia seperti seorang pysikopat.

Rayya beberapa kali mengusap wajahnya dan membenarkan jilbabnya dan mulai keluar kamar.

Di dapur sudah ada makhluk yang so' sibuk, siapa lagi kalo bukan kakaknya, dengan sendok ditangan kanannya dan hp ditangan kiri nya, persis seperti orang sibuk.

"So' sibuk banget sih," sindir Rayya dan mulai mengambil nasi goreng yang dibuat uminya itu.

"Emang sibuk, sibuk ngambil data berkas. Udah itu cusss ke Bandung."

Rayya hanya ber 'oh' panjang.

20 menit berlalu..

Tok tok tok

"Assalamualaikum,"

Suara ketukan dan ucapan salam dari luar rumah itu membuat Rayya berpaling dari acara tv yang ia saksikan.

"Waalaikumussalam," jawab Rayya dan membukakan pintu, terlihat Khalisa sudah rapi dengan dress maroon nya.

"Mau kemana? Rapih amat," tanya Rayya dan melihat Khalisa dari bawah keatas dan dan atas kebawah lagi.

Scandal Tomboyish Girl || a Game [Tamat]Where stories live. Discover now