Dilema 9.1

1.7K 81 0
                                    

Seminggu lebih berlalu sejak pertama kali Shena dan Bhanu saling bertemu. Sudah lebih dari seminggu pula Bhanu sering mengantar jemput Shena bila ia memiliki waktu. Sama seperti sekarang, Shena yang sedang berada di kopma untuk menghadiri rapat acara diksar yang akan di laksanakan hari Sabtu minggu ini tengah menanti Bhanu yang akan menjemputnya. Shena yang sedang menulis beberapa hal yang harus di persiapkan dikagetkan oleh seorang wanita yang tiba-tiba menepuk pundaknya. Shena lantas menoleh ke arah wanita yang memiliki rambut ikal yang dikuncir kuda itu.

"kamu Shena? Anak manajemen?" Tanya wanita itu.

Shena mengangguk kecil, ia terlihat bingung darimana wanita itu tau identitasnya.

"oh jadi kamu pacarnya kak Bhanu?" Wanita itu menekuk kedua tangannya di depan dada. Shena hanya diam sambil mengernyitkan dahinya, ia tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan wanita itu.

"iya lo kan pacarnya Kak Bhanu? Ternyata junior gua".

"eh kakak siapa ya?" Shena memberanikan diri untuk bertanya.

Suara pintu yang terbuka mengalihkan pembicaraan kedua wanita itu. terlihat Ayu masuk dengan setumpuk berkas di kedua tangannya.

"lo ngapain disini?" Ayu menatap lekat wanita yang sedang berbicara dengan Shena.

"ga ngapa-ngapain kok, cuma mo mastiin sesuatu aja" wanita itu segera keluar dan membanting pintu ruangan yang mengagetkan Ayu dan Shena. Ayu melangkahkan kaki mendekati Shena.

"ngapain coba dia kesini segala. Kurang kerjaan emang" Ayu menunjukan wajah kesalnya.

"mba Ayu kenal?".

"siapa sih anak angkatan gua yang ga kenal sama dia, dia tu satu SMA sama gua namanya Zara".

"btw kok dia kenal lo?" sambung Ayu.

"gatau juga ya, dia tiba-tiba dateng ke sini trus langsung tanya ke aku soal mas Bhanu".

"maksud lo dia tanya soal Bhanu pacar lo itu?" Ayu membelalakan kedua matanya.

"bukan pacar mba" Shena mendengus kesal.

"ya maksutnya yang lagi deket sama lo itu, yang lo pernah cerita itu kan? Apa jangan-jangan Bhanu yang di maksut tuh Bhanu kakak kelas gua lagi".

"emang kenapa sih mba?".

"berati dia lagi cari info soal lu Shen. Awas lu kudu ati-ati".

Shena hanya tertawa mendengar perkataan yang Ayu barusan katakan saat ini. Ia kembali fokus mengerjakan tugasnya kembali. Jam menunjukan pukul 16.07 saat Shena memutuskan untuk pamit pulang. Sebelumnya ia sudah memberitahukan pada Bhanu untuk menunggunya di dekat pos satpam. Ia menyusuri lorong dan jalan ke tempat Bhanu sekarang sedang menunggunya. Dari kejauhan dapat dilihat seorang yang sedang duduk diatas motor dengan jumper abu-abunya. Shena berlari kecil untuk menghampiri pria itu.

"mas Bhanu uda nunggu lama ya?" Shena segera memasang helm bogo di kepalanya.

"enggak kok, baru aja sampe. Uda selese tugasnya?" tanya Bhanu yang dijawab dengan anggukan dari Shena.

"Shen!! Shena!!" suara panggilan mengalihkan pandangan Shena ke sumber suara. Ternyata Ayu yang memanggilnya. Ia berlari kecil ke arah Shena sambil membawa sebuah map.

"mapnya ketinggalan nih" ia memberikan map kuning pada Shena.

"eh iya, lupa. Hehe makasih mba Ayu" jawab Shena. Ayu menatap lelaki yang berada di belakang Shena. Ia memasang wajah terkejut.

DilemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang