( Cp.19 : 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗼𝗿𝗯𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗦𝗮𝗵𝗮𝗯𝗮𝘁 )

2.2K 282 31
                                    

( Cp.19 )

"Jihyo-ya, wae?! Kenapa kau menangis?!"

"Jihyo-ya, wae?! Kenapa kau menangis?!"

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Hati-hati turunnya. Terus waspada, kalo ada Zombie dibawah sana, jangan berisik dan naiklah keatas, arasseo?"

"Ne! Kajja!"

Dengan hati-hati merekapun turun secara bergantian. Sejauh mereka menelusuri tangga itu, suasana masih aman. Bahkan tanda-tanda bel berbunyi juga belum muncul.

Tapi yang aneh adalah sekarang mereka berada disebuah lorong yang sempit. Padahal yang Jihyo tau diujung tangga itu harusnya ada sebuah lorong yang luas.

"Kok begini sih?"

Keadaan lorong yang sepi, membuat telinga Hanbyul sesekali berdengung. Menimbulkan suasana yang tidak nyaman baginya.Terlebih lagi dia harus jeli melihat kiri kanan apabila ada zombie yang datang.

"Yak, kenapa kau dekat-dekat dengan ku terus sih?" Geram Daniel sambil mendorong pelan bahu Hanbyul.

"Heh, ini karena lorongnya sempit tau!" Hanbyul baru aja mau dorong Daniel tapi dia malah oleng karena lorongnya mulai berputar.

"Huwaaaa!!"

Buru-buru Daniel menarik Hanbyul agar tidak terjatuh. Dia tidak mau ada lagi yang terpisah seperti Seongwoo karena lorong yang bergerak ini.

"Pegangan semuanya!" Seru Minhyun mengingatkan.

Merekapun langsung mengumpul dan saling berpegangan. Tak lama, Sampai akhirnya lorong berhenti berputar dan sampailah mereka pada suatu tempat yang lumayan luas.

"Ini....." Jihyo maju selangkah. "Bukannya kantin?"

Ada banyak meja dan kursi panjang di sana. Walaupun kondisinya sudah berantakan, Jihyo sangat yakin kalo tempat ini adalah kantin. Bukankah ini pertanda buruk? karena jika bel berbunyi, tidak akan ada tempat bersembunyi untuk mereka.

Kecuali jika mereka cepat berpindah keluar kantin tersebut.

"Ini buruk!" Rutuk Jihyo cemas.

Sungwoon langsung menatapnya sambil tertawa "Wae? Ini bagus dong, kita bisa makan dulu disini tanpa harus bayar."

"Aish! Berpikirlah yang logis, Sungwoon-ah!" Daniel menepuk kepala Sungwoon berharap otak lelaki itu dapat berpikir dengan baik.

"Tempat ini terlalu luas. Tak ada tempat bersembunyi." Jelasnya. "Jadi, kalo bel berbunyi kita akan—"



/ KRIIIIIIIIIIIING!!!!!! KRRIIIIINNGGGGG!!! / ( 🔊 )


Tiba-tiba bel nya berbunyi.

"TUH KAN BELNYA JADI BUNYI!!!" Daniel mulai panik.

"Kau sih ngomongin bel terus, jadi bunyi kan!" Sungut Hanbyul sambil berlari. "Pokoknya habis ini kau gak boleh ngomong bel bunyi atau apalah, atau kau akan kubunuh! Aish, menyebalkan sekali sih! "

[1]『Wanna One Zombie Attack』[END]Место, где живут истории. Откройте их для себя