CURAHAN HATI MBERJUN65

985 112 10
                                    

"Jeonghan? Kau sedang apa?" Tanya Joshua sembari mendekati Jeonghan yang sedang duduk terdiam di sofa. Pemuda cantik itu tidak merespon dan masih menatap layar ponselnya.

Joshua menepuk bahu Jeonghan, "hey, kau kenapa?" Tanyanya. Jeonghan menoleh dan tersenyum tipis ketika melihat pemuda asal Amerika itu, "oh! Shua-ya, kapan kau datang?"

Joshua menggeleng, "kau tidak sadar? Aku daritadi memanggilmu. Sebenarnya apa yang kau lakukan, Jeonghan?"

"Membaca beberapa cerita tentang kita di wattpad. Ternyata cukup banyak yang sadar dan mengerti tentang hubungan kita." Ucap Jeonghan sembari tersenyum. "Benarkah? Mereka sadar?" Joshua pun tertarik dan duduk di sebelah Jeonghan. Lalu mendownload aplikasi serupa untuk mencari cerita lainnya.

"Ah, Shua-ya." Joshua menoleh ketika Jeonghan memanggilnya lantas melemparkan tatapan bingung. "Beberapa hari yang lalu, aku menemukan sebuah buku tulis di jalan. Aku membaca halaman pertamannya dan buku itu berisi sebuah cerita tentang kita." Kata Jeonghan sembari menunjukkan buku tulis kotak-kotak berwarna merah.

"Benarkah? Lalu?" Tanya Joshua sembari meraih buku itu dan membacanya. "Ada dua cerita berbeda disana. Judulnya BREAK OUR PROMISE dan KILLER. Ceritanya sangat bagus. Tapi sayang, itu belum selesai ditulis."

"Aku mencoba untuk mencarinya di Wattpad dengan akun bernama ThevemJun96 agar aku bisa membaca kelanjutannya. Tapi saat kulihat, chapternya bahkan lebih sedikit dari yang ada di buku." Jelas Jeonghan. "Sayang sekali, Shua-ya. Tidak banyak yang membaca kedua cerita itu dan kurasa penulisnya cukup sedih. Dia mengatakan bahwa cerita KILLER cukup banyak diminati teman-temannya di sekolah, jadi sayang jika harus ia hapus lagi karena tidak ada yang minat."

Joshua mengangguk-angguk mengerti. Jeonghan menambahkan, "sebenarnya, cerita itu sudah berkali-kali direvisi dan direpublish. Dan mungkin itulah yang membuat banyak pembaca kurang minat."

"Sayang sekali, padahal aku suka peranku di cerita ini. Padahal penulisnya sudah berusaha untuk menjadi yang lebih baik." Ucap Joshua sembari memberengut sedih.

"Yah, kita hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk shipper kita." Kata Jeonghan dan dibalas anggukan setuju oleh Joshua.

End

Uwu... maafkan aku yang promosi dalam model beginian hehe... iya, aku sedih banget teman-teman. Padahal, teman-temanku di sekolah cukup menunggu cerita Killerku dan itu membuatku berpikir bahwa ceritaku kali ini cukup menarik. Cukup sayang jika harus kembali kuhapus dan untuk hiburanku sendiri huhu...

Itu juga yang membuatku trauma (yg kutulis di awal chapter). Dan kuharap kalian mengerti penulis-penulis sepertiku.

Hujat aja gapapa kok...

Tapi setìdaknya tolong dikritik di kolom komentar agar aku tahu cerita itu bagus atau tidak.

Harus kulanjutkan atau tidak...

Perlu kuhapus atau tidak...

Terima kasih,
Salam sedih THEVEMJUN96

Break Our Promise [JIHAN]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora