34-Kemah

8.6K 507 35
                                    

Nyogok temen pake TIKET ENDGAME. Yah ampun 😭 Sok Holkay bat gua dah 😤

Hal terniat yang pernah aku lakuin. Karena Senja dan Pagi butuh up banget. Sebelum stok ide malah ambyarr. Terpaksa nyogok, hadeuh 😆😆 Untungnya mau. Yakali dia nolak 😆

Aku harap kalian menikmatinya. Baca pelan~pelan. Biar panjang😌

Jangan lupa tinggalin jejak, yaps 😘

Happy reading.

"Kak Saga? Serius ini beneran lo?"

"Biasa aja kali. Kayak baru ketemu mantan yang tambah cantik aja lo."

"Saga? Anak mana?"

"Belum buat."

"Kalo sange gak perlu di tanya lagi. Cuma dia mah yang sesange itu."

Baik Saga, Pandu dan Panji terkekeh kecil. Mereka berjabat tangan dan berpelukan ala lelaki.

"Long time no see, bro." Sapa Saga.

"Eh, tapi kok lo bisa ke sini sih? Mau ngapain? Anterin si Pagi?" Kepo Pandu pada Saga.

Saga tersenyum misterius.

"Mau ikut lah. Yakali nganterin nih bocah?! Ogah!"

Pagi hanya menatap datar pada Saga yang menatapnya sinis.

"Ikut? Demi apa lo? Lah yang punya acara siapa yang ikut siapa? Emang lo sekolah sini? Ingat umur, elah mas Paijo." Balas Pandu lagi.

Saga menyeringai kecil. "Bocah belum kenal cinta mah kagak tau yang beginian." Ucap cowok itu ambigu.

"Maksud lo?" Sambar Panji.

"Gue udah izin kali sama pihak sekolah. Boleh sih, cuma yah gitu. Bawa mobil sendiri. Gak papa yang penting bisa jagain cewek gue."

"Cewek?" Pekik Panji dan Pandu bersamaan.

Saga mengangguk cepat dan menunjuk dengan dagunya, seorang cewek yang sedang bercanda gurai dengan kedua sahabatnya.

Cewek tercantik di mata Saga.

Baik Panji dan Pandu begitu pula dengan Pagi. Mereka menatap cewek itu.

"Siapa sih? Lah Abi pacar si Panji. Sava gak laku. Senja? Yakali. Kenal aja mungkin enggak." Pandu menatap Saga heran.

"Yah itu. Senja pacar gue."

Bagai disengat listrik tegangan tinggi. Panji dan Pandu terpelonjak kaget. Bedanya Panji hanya lebih bisa menjaga ekspresi wajahnya supaya lebih santai.

Pagi hanya menatap mereka biasa saja. Terlalu malas untuk ikut campur akan percakapan mereka.

"Serius lo demi apa? Lah Senja aja anak baru di sini. Baru di Jakarta lagi. Kemaren kita ketemu dia di..."

Pagi dengan cepat menatap tajam dan menusuk pada Pandu.

Panji pun ikut menatap tegas cowok itu membuat Saga mengeryit bingung.

"Di? Dimana?" Tanya cowok itu. Muncul rasa penasaran di pikirannya.

Pagi berdehem pelan, seakan memberi kode pada Panji untuk menjelaskan.

"Kemaren kita iseng main ke Dubai dan katanya si Pandu gak sengaja ketemu cewek cantik banget dan ternyata mirip si Senja." Alibi Panji.

Namun Pagi tampak tak setuju. Cantik dari mananya? Pembohong.

Senja Pagi [Completed] ✔️Where stories live. Discover now