09. Belajar Bermain Musik

96 10 0
                                    

Saat Itona sedang berjalan-jalan di sebuah taman, bunga sakura sedang bermekaran. Ada juga yang tertiup angin sehingga kelopak bunganya berjatuhan.

Ketika sedang memandangi keindahan bunga sakura, Itona mendengar alunan musik violin yang indah. Ternyata yang memainkannya adalah Erena. Dirinya dibuat kagum oleh alunan musik violin yang dimainkan Erena.

"Horibe-kun?"

Ternyata Erena melihat Itona.

"Nggak disangka kita bisa bertemu disini." ucap Erena.

Itona mengangguk. Rasanya baru kemarin mereka bertemu.

"Asaka, bisakah kau mengajariku bermain musik juga?" pertanyaan itu tiba-tiba keluar dari mulut Itona.

Erena sempat kaget, tak disangka seorang Horibe Itona tertarik bermain musik juga.

"Tentu bisa." jawab Erena.

"Bisakah kau mengajariku bermain musik hari ini?" tanya Itona lagi, membuat Erena terkejut.

Sebetulnya tidak masalah kalau dirinya harus mengajari Itona bermain musik hari ini. Tapi dia harus belajar dengan Heine.

"Oujou-sama!"

"Heine-sensei!"

Itona kaget. Oujou-sama? Apa dia salah satu pelayan di rumah Erena? Tapi kenapa Erena memanggilnya Sensei?

"Etto... Horibe-kun, ini guru privatku, Heine-sensei. Sensei, dia teman sekelasku." Erena memperkenalkan Heine pada Itona yang sepertinya salah paham.

"Kamu kelas berapa? Badanmu kecil." pertanyaan Itona langsung membuat Heine marah.

"Tidak sopan. Aku ini pria dewasa." tukas Heine sebal. Erena sweatdrop, lagi-lagi ada yang salah paham dengan penampilan Heine yang seperti anak SMP.

Erena membisikkan sesuatu pada Heine, mengajaknya berdiskusi.

"Sensei, temanku mau main ke rumah. Bagaimana dengan jadwal belajarku? Apa ditunda besok saja?"

"Kelas anda bisa dimulai saat sore hari."

"Baik, aku mengerti."

"Horibe-kun, kita bisa mulai latihan hari ini di rumahku."


~~~


Hari itu Itona diajari Erena bermain piano dan violin di studio musik yang ada di kediaman Asaka. Erena juga mengajari cara membaca buku partitur. Menjadi seorang guru ternyata tidak mudah, Erena juga baru merasakan bagaimana menjadi seorang guru.

"Terimakasih sudah mau mengajariku. Sudah lama aku ingin bermain musik." ucap Itona dengan wajah senang.

"Horibe-kun, kupikir kau tidak pernah tertarik main musik." kata Erena mendadak.

"Yah, aku ingin melupakan kenangan yang kurang menyenangkan." jawab Itona, terlihat wajahnya seperti orang yang baru melepas stress.

Kenangan yang kurang menyenangkan?

Musik?

Kamu ternyata violinist? Kemampuanmu masih lebih buruk dariku.

Violin apaan nih? Jelek banget!

Ngapain kamu bawa violin ke sekolah? Mau pamer ya?

Tiba-tiba kenangan buruknya muncul lagi. Erena menutup kedua telinganya seakan dia mendengar suara yang sangat keras.

"Asaka." suara Itona berhasil menyadarkan Erena.

"Ya? Maaf, telingaku gatal tadi." ujar Erena asal.

"Aku pulang duluan ya."

"Iya, sampai jumpa lain waktu."

Erena membereskan barang-barangnya, lalu segera menemui Heine.

'Aku harus berusaha melupakan memori buruk itu, tapi bagaimana caranya?'






Bersambung

Musician [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang