Karena kita adalah teman

2.9K 297 40
                                    

Aku mencoba menghindari Forth setelah hari pertandingannya. Cukup sulit karena dia begitu keras kepala. Tapi karena kelas dan jadwal kami yang berbeda aku berhasil menghindarinya dengan mudah. Aku berhasil menemukan tempat persembunyian baru, sebuah sudut di perpustakaan. Dengan sedikit usaha dan dengan menggunakan wajah tampanku, penjaga perpustakaan, Bu Cherry, mengizinkanku membawa makan siangku ke perpustakaan. Dan sesekali, aku menghabiskan jam makan siangku di sudut gedung laboratorium, dengan satu atau dua orang wanita.

Seperti biasanya. Aku tidak butuh teman

*****

Brak

Buk!

Semua orang di lapangan menatap First yang dibanting dengan mudah oleh Forth.

"Siapa berikutnya!" tanya pelatih. Semua orang menghindari tatapan pelatih. First adalah orang keempat yang dibanting Forth dengan mudah. Forth terlihat mengerikan. Dia sepertinya tidak pandang bulu hari ini. Dia menghajar siapapun di depannya.

"Kamu!" tunjuk pelatih pada Earth. Earth menelan ludahnya. Lam menatap Earth prihatin. Mau tidak mau Earth bangun. Lam menepuk pundaknya dan berbisik "Jangan khawatir. Jika kamu mati, aku akan menjaga keluargamu" ujar Lam dramatis. Earth memukul kepala Lam pelan sebelum dia maju ke lapangan.

Forth menatap Earth dingin. Earth tersenyum dan berdiri di depan Forth.

"Ada kata-kata terakhir?" ujar Forth sambil menyiapkan kuda-kuda. Earth menelan ludah "Apapun boleh asal jangan wajahku" tawarnya.

Forth tersenyum tipis "Baiklah" jawabnya. Begitu pelatih mereka memberikan aba-aba, Forth tidak memberikan peluang pada Earth. Dia menguncinya dan membanting tubuh Earth. Earth mengerang kesakitan ketika merasakan punggungnya mendarat di tengah lapangan.

"setidaknya dia menepati janjinya" ujar Earth sambil berdiri dan memegang pinggangnya yang kesakitan.

"Oke. Cukup sampai disini" ujar pelatih mereka. Semua orang merasa lega dan melarikan diri secepatnya dari lapangan.

*****

"Ai Forth. Ada apa denganmu?" tanya Lam kesal ketika mereka makan ramen setelah pulang dari latihan.

Forth cuma melirik Lam sekilas dan mengangkat kedua bahunya "Kenapa? Aku tidak kenapa-kenapa" elak Forth.

Lam menggeleng "Kamu terlihat seperti pria baru putus cinta" ujarnya.

Perkataan Lam membuat Forth memukulkan sendoknya ke kepala Lam tapi Earth berhasil menangkis pukulan Forth. Forth berdecak. Dia tidak ingin cari masalah dengan Earth karena Earth terlihat menakutkan jika menyangkut soal Lam.

"Apa kamu sudah bicara dengannya?" tanya First. Forth melirik First yang duduk disebelahnya "Siapa?" tanya Forth pura-pura tidak mengerti. Semua temannya memutar bola mata mereka. Mereka tahu alasan kenapa Forth begitu pemarah akhir-akhir ini.

"Apa kamu yakin kamu tidak membuat kesalahan padanya?" tanya Lam.

Forth menatap Lam tajam

"Kamu terkadang terlalu tidak sensitif dan bodoh" ujar Lam. Perkataannya membuat Forth meletakan sumpitnya dan menggulung lengan bajunya. Butuh First, Mark, dan dua orang teman mereka untuk menahan Forth agar tidak menghajar Lam disitu.

"Mungkin dia hanya bosan padaku" ujar Forth sambil cemberut "dia punya waktu bermain dengan para wanita tapi tidak denganku"

Semua teman Forth yang melihat Forth cemberut, menahan tawa mereka. Forth tidak menyadarinya tapi dia terlihat seperti pria cemburuan karena pacarnya lebih senang menghabiskan waktu dengan temannya.

FriendzoneWhere stories live. Discover now