Kelulusan

1.9K 228 50
                                    

Morning kha~~~~

Aku tahu menulis saat kamu tidak bisa tidur dan dalam keadaan otak lelah adalah hal yang buruk so maaf jika banyak typo, will fix it later. 

******

Forth dan teman-temannya hampir tertidur ketika mendengar pidato kepala sekolah mereka.

"kelulusan bukan akhir dari segalanya kelulusan adalah awal dari....bla bla..bla..."

Forth dan teman-temannya bahkan tidak mendengarkan setengah dari pidato sang kepala sekolah. Tapi Forth membuka matanya lebar ketika MC menyebutkan nama Beam. Beam naik ke atas panggung. Kepala Sekolah memberikan plakat "lulusan terbaik" Kepada Beam. Forth tersenyum bangga melihat Beam. Lam bahkan ingin muntah melihat ekspresi Forth saat ini.

"Selamat Pagi" Sapa Beam kepada semua teman angkatan dan junior yang datang ke perayaan kelulusan mereka. Semua wanita membalas sapaan Beam histeris. Para guru bahkan harus berteriak untuk menenangkan mereka.

"Kepala sekolah ingin saya mengucapkan sepatah dua patah kata sebagai ucapan perpisahan..." lanjut Beam.

Perkataan Beam membuat beberapa siswi terdengar menangis. Forth dan teman-temannya memutar bola mata mereka.

"Jadi...." Beam terlihat ragu. Dia menatap ke arah Forth dan teman-temannya. Mark berdiri dan membuat tanda love dengan tangannya. Beam menggeleng dan tersenyum tipis. Dia sudah menyiapkan pidato panjang lebar yang sudah lulus seleksi dari kepala sekolahnya tapi dia membatalkan niatnya untuk membaca pidato tersebut setelah melihat Mark.

"Belajar mungkin penting tapi bersenang-senang dimasa muda lebih penting lagi" ujar Beam sebelum dia memperlihatkan tanda V ke arah para junior dan turun dari panggung dengan santai. Perkataannya membuat para siswa siswi senior dan junior bertepuk tangan hebat tapi tidak dengan para guru.

Beam tidak peduli wajah masam yang para guru perlihatkan, Beam berjalan turun panggung tanpa menoleh. Perlahan dia membuka topi toganya. Dia tersenyum ke arah Forth dan teman-temannya yang dibalas dengan senyuman yang tidak kalah lebar dari mereka. Dan ketika sampai di depan mereka, Beam melemparkan topi toganya diikuti oleh Forth dan teman angkatannya yang lain.

Beam menatap ke arah Forth dan yang lainnya. Teman-teman yang membuat sisa hari sekolahnya terasa menyenangkan. Dan diantara hiruk pikuk para siswa dan siswi, Perlahan Forth berjalan ke arah Beam. Dia menarik Beam ke pelukannya.

"thanks" bisik Forth.

Beam menatap Forth bingung, dia balas memeluk Forth "untuk apa?" tanya Beam

"Berkatmu, sekolah terasa menyenangkan" ujar Forth. Beam tertawa karena Forth menyuarakan suara hatinya.

"Oi siapa bilang kalian bisa bermesraan disini" protes Lam sambil memeluk Forth dan Beam. Beam mengaduh karena Lam lebih tepat menubruk badannya.

"Sepertinya menyenangkan" ujar Mark. Dia ikut memeluk Lam, Beam, dan Forth.

"bodoh" ujar Earth tapi dia berjalan ke arah Mark, Lam, Forth, dan Beam lalu memeluk mereka. Lalu Max, Tul, dan First berbarengan mengikuti Earth dan bergabung dengan yang lain.

"Arghhh..." Beam berteriak kesal karena dia merasa panas dan tidak bisa bernafas setelah di kelilingi 7 pria besar.

****

Perayaan kelulusan harusnya dibarengi dengan acara lain tapi Beam dan yang lainnya sudah memiliki rencana mereka sendiri.

"Apa kamu yakin tidak akan apa-apa?" tanya Forth pada Beam ketika Beam mengemasi tas ranselnya ke belakang Land Rover milik Forth.

FriendzoneWhere stories live. Discover now