Part 24 ✔ 🌻 Kram 🌻

3.1K 194 9
                                    


Qilla menaruh boneka tersebut disamping Azmi lalu ia mendekatkan mulut nya di samping telinga Azmi dan mengucapkan sesuatu.

"Anna uhibuka fillah akhi". Ucap Qilla pelan lalu berdiri keposisi sebelumnya dan pergi.

Namun, ketika hendak pergi dari nya tangan nya seperti ada yang memegang hingga membuat Qilla terkejut dan kaget.

Qilla membalikan badan nya menatap Azmi yang tengah tertidur namun dengan tangan yang memegang tangan nya, dengan pelan2 Qilla mencoba melepaskan nya namun tak berasil karena genggaman nya sangat lah kuat. Hingga membuat Qilla pasrah dan duduk di dekat nya.

Qilla menatap Azmi dengan tangan yang masih di pegang oleh nya, tak lama setelah itu Aisyah dan Jesi masuk kedalam ruangan.

"Qill, ayo pulang udah malam ini!! ". Ucap Jesi lirih saat tiba di samping Qilla.

"Iya buya udah nunggu di parkiran ni". Tambah Aisyah.

"Bagaimana aku bisa pulang lihat lah ini! ". Jawab Qilla sambil memperlihat kan tangan yang di pegang oleh Azmi.

"Astagfirullah, la ko bisa? ". Ucap mereka berdua kaget.

"Ya ngga tau, tadi aku udah coba untuk ngelepasin tapi genggaman nya terlalu kuat". Ucap Qilla pasrah.

"Itu tanda nya mungkin dia ngga mau jauh sama kamu". Goda Aisyah.

"Ihh,, apaan sih syah ngga lah sekarang bantuin aku ngelepas ini kalo ngga panggil bunda Fitri aja deh". Rengek Qilla.

"Kita ngga bisa deh Qill, kan kamu tau kan kita ni perempuan haram memegang laki-laki, bunda Fitri juga tadi katanya dia pulang mendadak karena putri nya sakit". Tolak Aisyah.

"Iya tu, apa ngga nanti kita suruh kak Ahkam sama Aban aja buat ngelepasin itu". Saran Jesi.

"Yaudah lah,, terserah kalian gimana, yang terpenting sekarang aku bisa lepas ". Pasrah Qilla.

Mereka berdua keluar dari kamar dan hendak memanggil Ahkam dan Aban.

"Mas sini deh!! ". Panggil Aisyah saat tiba di ambang pintu yang saat itu mereka berdua tengah duduk di kursi tunggu.

"Ada apa? ". Tanya Ahkam.

"Sini dulu geh!! Bawa sekalian Aban nya". Pinta Aisyah.

Ahkam dan Aban menghampiri kedua gadis tersebut..

"Ada apa? ". Tanya Aban.

"Itu lo si Qilla ngga bisa keluar karena tangan nya di pegang terus sama Azmi dan katanya kuat banget kita mau bantuin tapi gimana,, kalian bisa bantu? ". Tanya Jesi.

"La ko bisa sih? Yaudah ayo kita bantu". Ajak Ahkam kaget.

Mereka masuk kedalam kamar dan menemui Azmi dan Qilla..

"Gimana udah kena? ". Tanya Aban.

"Belum kak, keras banget tangan kayanya tangan nya keram deh mangkanya bisa keras gitu ". Jelas Qilla.

"Yaudah sini biar kami bantu". Tawar Ahkam.

Ahkam dan Aban mencoba untuk melepaskan genggaman Azmi namun hasil nya nihil tangan nya sudah terlalu keram sedangkan dokter sudah pulang dan tidak ada yang jaga malam akhirnya mereka semua pun pasrah.

Dan terpaksa Qilla harus menginap bersama dengan Azmi dan untuk itu mereka di temani oleh Aisyah dan Jesi Sementara Ahkam dan Aban mereka yang pulang karena ngga mungkin mereka di dalam satu kamar.

Aisyah dan Jesi duduk bersandar di sofa dalam kamar untuk istirahat, Sementara Qilla ia duduk di kursi tepat sebelah Azmi tertidur dengan tangan yang masih tergenggam.

Cinta Dalam Do'a ✔ [END] Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt