63

1.1K 187 13
                                    

Karna ff ini udah lama Hiatus, peminat nya jadi berkurang ya?
It's ok, tenang aja aku bakal tetap melanjutkan ff ini kok.
Terimalah yang tetap membaca dan menunggu ff ini ❤

Stella's Point Of View

Makanan yang kami santap sudah habis. Gue dan Felix masih diem diem an sejak dia mengalihkan pertanyaan gue.

Pikiran gue terbebani oleh banyaknya pertanyaan dan kemungkinan apa yang terjadi sebelumnya.

Namun hasilnya nihil. Pertanyaan pertanyaan gue belum mendapatkan jawaban sementara kemungkinan yang gue pikirkan belum ada bukti.

Gue merasa ada sebuah tangan yang menggenggam gue. Gue mengangkat pandangan gue dan melihat Felix yang tersenyum hangat.

"Kamu mikirin Jaemin dan Gea ya?" Tanya dia yang langsung gue anggukkan.

"Kemana mereka?" Tanya gue.

Sebelum Felix menjawab, dia menarik nafas dulu. Dia menatap gue tersenyum. Gue balik natal dia dan gak berapa lama matanya berair.

Felix mau nangis.

Dia menghadap ke atas untuk menahan air matanya dan kembali natap gue.

"Kamu mau ketemu Jaemin atau Gea?" Tanya Felix.

"Aku mau," jawab gue.

Felix tersenyum. Tangannya terangkat untuk memanggil pelayan dan membayar tagihan makanan.

Selanjutnya, tangannya terulur untuk menggenggam tangan gue.

"Ayo,"

🌈🌈🌈

Author's Point Of View

Mobil yang di tumpangi Felix, berhenti tepat di depan gerbang rumah Stella. Setlla tidak mengerti kenapa Felix malah membawa nya pulang.

"Kok?"

Felix tersenyum mendengar suara Stella. Ia menolehkan kepalanya dan menatap Stella.

"Kamu sekarang pulang, siap siap packing untuk pergi. Sekitar 3 sampai 4 hari. Urusan pekerjaan kamu, sudah aku urus." Jawab Felix.

Stella mengernyit heran, "Memangnya besok mau kemana? Dan.. ngapain?" Tanya Stella.

"Kamu mau ketemu Jaemin kan?" Tanya Felix yang langsung diangguki oleh Stella.

"Makanya, siap siap. Besok kita mau ketemu Jaemin."

🌈🌈🌈

"Lo yakin?"

Stella menghela nafasnya, lalu menatap Hyunjin yang duduk di kasurnya. Ia baru saja selesai menyiapkan barang barang untuk besok.

"Gue yakin, jin. Gue yakin dan sangat yakin. Lagian selama ini gak ada yang mau jawab pertanyaan gue. Dan kayaknya, lebih baik gue cari sendiri jawabannya." Ungkap Stella.

Hyunjin menghela nafas kasar, lalu menepuk kasur, "duduk gih." Ucap Hyunjin.

Stella mengernyit bingung namun pada akhirnya ia tetap duduk di samping Hyunjin. Tiba tiba Hyunjin memeluknya dan mengusap kepalanya.

"Gue sayang banget sama Lo. Lo harus percaya sama gue. Dari kecil, gue udah berang sama Lo. Apa yang gue lakukan itu demi kebaikan Lo." Ucap Hyunjin tulus.

Stella tidak mengerti, namun ia tetap membalas pelukan Hyunjin dan mengangguk seakan mengerti ucapan Hyunjin.

🌈🌈🌈

"Emang jauh banget ya tempatnya?" Tanya Stella.

"Hmm, sebenernya masih satu negara kok. Cuma untuk menghemat waktu kita pakai pesawat aja." Jawab Felix.

Tadi pagi, Stella dijemput oleh Felix. Felix juga pamit kepada keluarga Stella. Setelahnya, ia langsung bergegas menuju bandara.

Stella hanya menuruti kata kata Felix. Ntahlah, dirinya hanya merasa cukup percaya pada Felix.

Saat ini, Felix dan Stella sedang duduk menunggu pesawat mereka.

Stella menghadap ke arah landasan pesawat. Ia menerawang apa yang ada didepannya.

Kemudian, bayangan Jaemin yang sedang duduk dihadapannya terlintas begitu saja. Stella merindukan itu.

Senyum, suara, tawa, genggam, dan hal hal lain yang menyangkut Davian Jaemin.

Jaemin lah yang menemaninya saat Felix membuat hati nya hancur.

Jaemin yang tulus menemani dan menghibur nya.

Davian Jaemin yang menjadi cinta pertama Stella. Melihat Jaemin bahagia, itu cukup untuk Stella.

🌈🌈🌈

Stella memandangi sekitarnya, kota yang sudah lama ia tinggalkan. Ia hafal dengan suasana ini.

Ia sudah sampai ke tempat yang dituju bersama Felix satu jam lalu. Saat ini, ia sedang ada di lobby hotel. Ia menunggu Felix yang sedang mengurus kamar untuk menginap beberapa hari kedepan.

"Stel," ucap Felix sambil menepuk pundak Stella.

Stella menoleh dan membalikkan badannya. Dihadapannya, Felix berdiri dengan dua kunci kamar hotel di tangannya.

"Ayo naik ke lantai atas. Barang barangmu dan punya ku sudah dibawa ke lantai atas." Ucap Felix.

Stella mengangguk dan melangkah ke arah lift bersama Felix. Hanya ada keheningan. Mereka masih merasa canggung dengan suasana ini.

Ntah, mungkin karena sudah lama sejak hari itu.

Pintu lift terbuka dan mereka berjalan menyusuri lorong hotel. Langkahnya berhenti di sebuah kamar hotel.

Stella yang melihat barang barang nya ada di depan pintu sebuah kamar, mengerti bahwa itu lah kamar hotelnya.

Felix memberika kuncinya kepada Stella.

"Istirahat dulu. Sore nanti kita akan keluar untuk mencari makan malam."


—Tbc

Maaf ya kalo terkesan alur nya di cepetin.
Karna emang ga ada scene lagi untuk memperpanjang alur nya.

Btw, part part terakhir ini akan diisi dengan Stella, Felix, Hyunjin.
Karna ini adalah resolusi alias penyelesaian masalah nya.

Aku usahakan setiap hari nya apded.

Terimakasih! '3'

🍁Untitled ‖ Felix ✔Where stories live. Discover now