Chapter 2 🎀 Stranger In My Arms

1.2K 107 55
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Savina Equeene Sharapova

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Savina Equeene Sharapova

"Masalahnya ... aku juga tidak tahu siapa ayah dari bayi ini."

Ya, Savina tidak tahu siapa ayah biologis dari bayi yang kini bersemayam dalam rahimnya. Ia tidak tahu siapa pria asing yang menidurinya malam itu di kamar hotel saat perayaan pesta topeng sebulan yang lalu.

▪▪▪

Suara musik sexophone dari perayaan pesta topeng memenuhi ruangan rooftop sky lounge salah satu hotel berbintang di kawasan Manhattan malam itu. Suasana hangat dan romantis itu tak lantas membuat sosok cantik yang duduk seorang diri di pojok ruangan ikut larut didalamnya.

Dia adalah Savina. Sejak tadi perhatiannya terpaku pada sosok tampan dan gagah yang berdiri tak jauh dari mejanya saat ini, sosok yang merupakan sahabat dekatnya, sekaligus sosok yang diam-diam ia cintai selama tiga tahun terakhir. Entah apa yang membuat Savina memutuskan untuk menambatkan hati padanya. Mungkin karena sikapnya yang hangat, humoris, energik, dan tampan. Sosok pendamping hidup ideal yang selama ini Savina impikan.

Savina termenung, berpikir tentang hubungan jenis apa sebenarnya yang mereka jalani.

Layaknya sepasang kekasih yang saling mencintai. Pria itu selalu menjadi orang pertama saat ia mendapat masalah, berdiri paling depan, menjadi perisai dari segala bahaya yang mengintainya. Keduanya saling memperhatikan, saling mengingatkan jika ada yang berbuat salah, saling mencari dan menjahili satu sama lain kala suntuk mulai mendera, saling berpelukan dan menguatkan kala dirundung sedih. Bahkan tak jarang mereka sering berbagi ranjang bersama disaat situasi darurat. Tentu saja hanya sekedar tidur bersama. Pria itu tak pernah melewati batasannya, kuat menahan godaan, meski Savina terlihat setengah telanjang dihadapannya.

Seandainya ia punya keberanian untuk mengutarakan perasaan cintanya, mungkin itu akan sangat melegakan. Tidak peduli meski dia yang harus mengutarakan lebih dulu. Akan tetapi, ia tidak ingin jalinan persahabatanya menjadi canggung hanya karena perasaan sentimentilnya itu, terutama ia sadar bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan. Ditambah lagi pria itu memiliki wanita lain dihatinya, wanita yang sayangnya mencintai pria lain, dan ironinya lagi, wanita itu adalah sahabat baik mereka sendiri. Untuk beberapa pertimbangan itulah, Savina memutuskan untuk mencintainya dalam diam.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 14, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Me And Mr. ProsecutorWhere stories live. Discover now