11 | ErgaAlen✨ : Haris Grama

201 45 0
                                    

Dunia itu sempit dan mempunyai banyak teka-teki di dalamnya.

Erga♪

❤💜💛💚💙

Setelah pria bernama 'Pak Haris' itu berpamitan pulang, tidak lama sekitar kurang lebih sepuluh menit, Erga memutuskan untuk berpamitan juga untuk pulang. Dari yang dapat dia simpulkan setelah menguping percakapan Alya dan Haris dengan Alen, sepertinya Alya di lamar oleh Haris. Dan kabar itu pula yang membuat Alen menjadi sedih, karena sepertinya mamanya itu menerima lamarannya.

Erga masuk kedalam rumahnya dan dikejutkan oleh kakaknya-Raja yang tengah bermesraan di ruang tamu dengan istrinya-Teh Putri.

"Astagfirullah kakak, kalo mau peluk-pelukan jangan disini, kesian nih adek lo jomblo abadi!"
Raja hanya berdecak setelah diganggu the kampret yang satu ini. Dengan songongnya, Raja mengeluarkan smirk-nya dan menolak ajakan Putri untuk masuk ke dalam saja.

"Paan sih lo, makanya cari pacar! Ganggu aja!" gerutu Raja yang hanya di didengarkan oleh Erga malas.

Gak inget apa di dalam rumah ini ada anak umur delapan belas tahun taon, lagi masa panas-panasnya ini, Masyaallah!

"Terkutuk kau lelaki durjana!"

❤💙💚💛💜

"Ayah akan menikah lagi "
suara bariton itu membuat hati rapuh seorang Dirga muncul. Dirga terdiam Menghentikan aktivitasnya yang sedang membaca komik. Ia memejam matanya kuat, mencoba menetralkan emosinya yang tiba-tiba muncul.

"Siapa calon istri papa?" dingin, ya suara itu mencerminkan ketidak sukaannya pada orang yang kini tengah ia bicarakan.

"Ibu kawanmu, Alenia. Papa akan menikah dengan ibunya, dan kamu akan menjadi saudara tirinya."

Deg!

Dirga lemas. Apakah dia sekarang tidak akan bisa berharap lagi kepada Alen? Apakah dia tidak bisa lebih dari sekedar dari saudara tirinya nanti?

"Dan setelah papa menikah nanti kamu akan papa jodohkan dengan gadis pilihan papa."

Deg!

Seharusnya dia tidak menaruh hati kepada Alen, itu kesalahan besar. Harapan itu menghancurkannya.

"Dan setelah kamu lulus SMA, papa akan kirim kamu kuliah ke luar negri, dan meneruskan perusahaan kita nanti. Lalu kamu akan papa nikahkan setelahnya."

Deg!

Dirga menangis dalam diam. Tidak ada harapan untuk memiliki, tidak ada. Yang ada hanyalah harapan sedang menghancurkannya saat ini.

"Ta—tapi..."

"Tidak ada penolakan Dirga," kata pria itu dan mendekati anaknya yang terdiam lemas dan memeluknya, lalu tidak lama ia pun melepaskannya."Papa menyayangimu," lalu pria itu mengecup kening anaknya dan pergi.

Dirga sudah menduga jawaban papanya yang pasti akan selalu menolak keinginannya.

Ia lalu teringat oleh perkataan Alen ketika mereka berdua berada di panti asuhan. Teringat wajah manis itu sedang menikmati cahaya senja. Senyuman miris pun muncul di wajah tampan itu.

"Berarti lo dapat perhatian lebih. Aturan-aturan itu tanda kasih sayang papa lo ke lo dan keputusan-keputusan yang papa lo berikan pasti semata-mata demi kebaikan lo."

ERGALEN [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang