BAB 14

8.2K 288 6
                                    

Ayisa mendapatkan sebuah kado spesial dari seseorang yang tak dikenalnya.
Dan itu sangat misterius baginya dan sangat membuatnya penasaran.

Dikelas hanya ada Anjeer mantan sahabat Ayisa.

Dan jika dari Fika itu tidaklah mungkin karena Fika saja tidak tau siapa yang menyimpan sebuah kado yang berisikan kotak musik yang sangat diinginkan oleh Ayisa.

Ayisa menari Fika keluar dari kelas.
"ehh Fik! Kamu ngerasa gak sih apa yang aku pikirin??" tanya Ayisa.

"yah enggak lah! otak aku sama otak kamu kan beda!" jawab Fika.

Sesekali mata Ayisa melirik kearah Anjeer yang sedang duduk di kursinya sambil membaca buku.

"Kamu tau nggak kalau yang ngasih kotak musik ini adalah Anjeer?" ucap Ayisa sambil mengangkat tangannya yang memegang kotak musik itu.

Saat Ayisa dan Fika berbincang tentang kado itu, tiba-tiba Anjeer keluar dari kelas.

Ayisa yang melihat Anjeer keluar sontak bersembunyi dibalik pintu.
Terlihat Anjeer mengawasi daerah sekitarnya seakan dia baru saja mencuri sesuatu.

Anjeer berjalan keluar dari sekolah, entah dimana dia akan pergi, Ayisa yang mulai penasaran dengan gerak-geriknya akhirnya pun mengikuti Anjeer sampai kedepan pagar sekolah.

Terlihat Anjeer yang sedang berbicara dengan seorang pria yang berpakaian seperti kurir.

Anjeer memberikan beberapa lembaran uang dan dia juga menandatangani sebuah kertas yang entah kertas apa itu.

Kurir itu pergi dan Anjeer kembali masuk kedalam sekolah.

"dia lagi ngapain ya sama orang itu??" tanya Ayisa.

Fika menggelengkan kepalanya menandakan bahwa dia tidak tau.

Anjeer berjalan dengan serius dan Ayisa juga menatapnya dengan serius, dia membuang sebuah kertas di tempat sampah kemudian berlari kecil menjauhi tempat sampah itu.

"Fik.. Fik kamu liat nggak dia buang sesuatu di tempat sampah!" ucap Ayisa.

"iya aku liat!" ucap Fika.

Mereka dengan cepat berlari menghampiri tempat sampah tersebut dan berusaha menjangkau kertas yang dibuang oleh Anjeer.

Ayisa berhasil mendapatkan kertas tersebut dan membacanya.
"benar kan! kotak musik itu dari dia!! maksud dia apaan sih ngasih kado buat aku??"

Ayisa sedikit kesal pada Anjeer dia sama sekali tidak mengerti sikap dari Anjeer seperti apa.

Anjeer sangat tidak suka pada Ayisa tapi di hari ulang tahunnya dia memberikan kotak musik kesukaan Ayisa.

"mungkin aja dia udah sadar kalau dia tidak akan mendapatkan sahabat sebaik kita!" ucap Fika sedikit sombong.

Ayisa tidak merespon perkataan Fika dia hanya berlari kecil menuju kekelas.
Fika juga harus ikut berlari mengejar Ayisa yang terlihat marah.

Ayisa melempar selembaran kertas itu kewajah Anjeer."maksud kamu apa??!" ucap Ayisa sedikit membentak.

Anjeer memukul mejanya."Kamu apa-apaan sih! dasar perempuan nggak sopan!!" sambil menunjuk ke wajah Ayisa.

"maksud kamu apaan ngasih kotak musik itu ke aku???"

Fika berusaha menenangkan Ayisa yang terlihat begitu kesal pada Anjeer.

Keadaan kelas masih sedikit sepi jadi tak ada keramaian saat terjadi keributan antara Ayisa dan Anjeer.

Anjeer menghela nafas panjang."maafin aku Yi maafin aku!! Aku udah egois aku sadar kalau kamu sama Fika adalah teman terbaik buat aku!! maafin aku Ayi, Fik" ucap Anjeer menangis sambil memeluk Ayisa dan Fika.

Amarah Ayisa menjadi padam saat kembali merasakan sentuhan lembut pelukan hangat dari sahabatnya Anjeer.

"bener kan aku bilang tadi kalau Anjeer itu udah sadar kalau kita ini teman yang baik buat dia" ucap Fika.

"Iya, karena Anjeer sahabat kita juga sekarang!!" Ucap Ayisa bahagia.

Ayisa dan Fika dengan bahagia dan gembira membalas pelukan dari Anjeer dan kini tiga sahabat itu kembali menjadi sahabat baik.

Setiap kekesalan yang dialami oleh seorang sahabat bisa di selesaikan dengan cara yang baik bukan dengan menjauhi dan memusuhi.

Alangkah baiknya jika dibicarakan dengan baik-baik agar tidak terjadi permusuhan.

Ketiga sahabat itu kembali menjadi satu tidak ada lagi permusuhan, keegoisan, iri dengki, dendam, dan hanya ada kesaling mengertinya mereka satu sama lain.

My Doctor Is My Husband✓Where stories live. Discover now