BAB 48

15.2K 352 19
                                    

Begitu tak terasa hari demi hari, Minggu demi minggu, dan bulan demi bulan telah berlalu.

Kebahagiaan masih tetap sama, namun mungkin menghitung hari kebahagiaan akan semakin bertambah dengan kedatangan sosok anggota keluarga baru.

Begitu banyak keanehan telah terjadi dibeberapa bulan lalu. Dimana saat Ayisa sedang hamil Ilyas yang mengidam, juga Arisa yang juga tengah hamil tidak suka pada suaminya sendiri, ditambah lagi Lily yang juga sedang hamil selalu ingin dimanja oleh Bagas.

Bagitu banyak konflik yang telah terjadi namun pada akhirnya semua dilumuri kebahagiaan.

"Mas... mas perut aku sakit!!" teriak Arisa.

"Mas... perut aku juga sakit!!" teriak Lily.

"loh kok pada sakit perut sih?" tentang Ayisa.

Bagas yang sangat khawatir dengan cepat menghampiri Lily. Diikuti juga oleh Irwan yang khawatir terjadi sesuatu pada Arisa.

Lily dan Arisa akhirnya akan dibawa kerumah sakit, karena tak kuasa menahan sakit diperutnya.

Ilyas yang kebetulan baru tiba dirumah sontak kaget."ada apa? istri kalian kenapa?" tanyanya sedikit panik.

"nggak tau sakit perut katanya" ucap Bagas.

Mereka pun berangkat kerumah sakit.

Ilyas menatap Ayisa yang saat ini terlihat tenang melihat Arisa dan Lily dibawa kerumah sakit.

"Ayisa kamu nggak apa-apa kan?" tanya Ilyas.

"aku nggak apa-apa kok, kita susul Mereka ya?" ucap Ayisa.

"yaudah kita langsung berangkat aja sekarang" ucap Ilyas.

***

Arisa dan Lily sampai dirumah sakit mereka di dorong menggunakan stretcher dan dimasukkan ke sebuah ruangan bersalin.

Ilyas dan Ayisa yang baru saja sampai langsung menuju keruangan tersebut.

Setibanya mereka disana Ilyas kembali menatap Ayisa yang kini wajahnya memerah namun Ayisa terlihat biasa-biasa saja.

"Ayisa wajah kamu kenapa? kok merah gitu?" tanya Ilyas.

Ayisa membalikkan tubuhnya menatap Ilyas yang berada disampingnya."merah kenapa?" tanyanya kembali pada Ilyas.

Bagas dan Irwan berdiri dan memperhatikan wajah Ayisa."iya wajah kamu kok merah banget?" tanya Irwan.

"kamu pake bedak apa?" tanya Bagas.

Ayisa menatap mereka satu persatu."semenjak aku hamil aku udah nggak pernah pake bedak apapun" ucapnya.

"merah, merah loh muka kamu" ucap Irwan.

Ilyas menggeggam kedua pipi Ayisa."kamu nggak apa apa kan?" tanyanya sedikit panik.

"aku nggak apa-apa"

tiba-tiba terdengar suara anak bayi yang menangis.

"masyaallah, itu anak kakak" ucap Ayisa bahagia.

"masyaallah dia udah lahir" ucap Ilyas.

"aku udah jadi bapak, aku udah punya anak" sorak gembira Bagas.

""aku juga" ucap Irwan.

Seorang dokter keluar dari ruangan tersebut."suami ibu Arisa dan Ibu Lily yang mana ya?" tanya dokter tersebut.

"saya, saya suaminya Lily" ucap Bagas.
"saya suaminya Bu Arisa" ucap Irwan.

"selamat ya, anak bapak semua laki-laki" ucap dokter tersebut.

My Doctor Is My Husband✓Where stories live. Discover now