#19 🌼Disosiatif🌼

3.2K 413 65
                                    

[Y/N] membuka matanya perlahan. Bola matanya melirik ke kanan dan ke kiri merasa asing dengan tempat yang ia lihat sekarang. Tak lama kemudian ia tersadar kalau ia terbangun bukan di sofa atau lebih tepatnya bukan di rumah alice dan steven.

Mata [Y/N] mencoba mengamati keadaan sekitar, tempat ini begitu minim cahaya hingga membuat [Y/N] sulit untuk melihat. Dada nya naik turun dan bulir air mulai bercucuran di pelipis gadis tersebut.

Gadis itu masih kebingunan dengan apa yang sedang terjadi "kapten!!" Teriaknya, berharap yang di panggil membalas panggilan darinya. Tidak ada siapapun, tempat yang sangat sepi dan juga gelap membuat gadis itu merangkul tubuhnya ketakutan.

"Ka alice....steven...kapten....," jeda beberapa detik, mata gadis tersebut mulai memanas dan siap-bahkan sudah- mengeluarkan bulir air di pipi nya. "Kalian dimana...". Tangis nya pecah menggema ke seluruh ruangan. Tangan nya ia gunakan untuk memeluk tubuh mungil nya dengan lutut yang di angkat sebagai tumpuan. Ia membenamkan wajah nya.

Tubuh nya berguncang hebat, ia sangat ketakutan sekarang. Ia berharap ada seseorang yang datang menolongnya-Ah bahkan jika itu hanya setitik cahaya juga tak apa, ia benci tempat yang gelap.

"Kau cengeng sekali,".

[Y/N] mendongakkan wajahnya-ia terkejut dengan air mata yang masih setia mengalir "dimana kau?!" Teriaknya. Tubuh kecil nya mulai bangkit dan mencari ke arah sumber suara. Ia kenal betul siapa pemilik suara tersebut. Suara yang telah lama menghilang itu kini muncul kembali dan menganggu kedamaian gadis itu lagi.

"Kau tidak perlu mencari diriku, aku ada di dalam dirimu,".

Kerutan bermunculan di kening [Y/N]. Ia sangat tidak mengerti, ia butuh penjelasan lebih "apa maksud mu?!" Teriaknya, masih dengan pikiran yang emosi. Matanya melirik kesana kemari mencoba mencari 'sosok' tersebut.

"Aku bisa muncul semau ku, itu semua karna kesalahan mu. Dan aku sangat berterimakasih atas semua itu,".

[Y/N] terdiam, ia tidak bergeming dari tempatnya. Tangan nya memukul mukul keras kepalanya-mencoba mencari puzzle puzzle ingatan kecil yang terpecah berserakan di dalam otaknya.

"Apa maksud mu...," lirih nya.

"[Y/N], biarkan aku yang mengambil ahli tubuh mu. Beban mu sangat berat, kau seorang takkan bisa mengatasi nya sendirian" suara itu mulai melunak, seperti meminta kedamaian pada sosok gadis yang terpuruk lemah.

[Y/N] menggeleng "apa maksud mu?" Ia mengulangi kalimat nya. Masih dengan posisi terduduk ia memberanikan dirinya untuk bertanya-pada 'dirinya' yang lain-meminta penjelasan lebih. Mulai dari kedatangan nya hingga bagimana ia bisa sampai di tempat seperti ini.

"Ba-bagaimana aku bisa sampai disini?," itulah pertanyaan yang pertama kali keluar dari mulut mungil [Y/N]. Gadis itu terlihat ling lung, air matanya terus mengalir dan detakan jantungnya yang tak karuan terus memompa.

"Untuk apa kau bertanya itu, ini adalah alam bawah sadar mu sendiri,"

[Y/N] makin di buat bingung oleh perkataan nya.

"Aku tidak mengerti....hiks,". Gadis itu mulai menangis kembali, ia tidak suka tempat ini. Dirinya terlihat rapuh seperti kertas yang sudah di remuk habis. ia ingin kapten nya menjemput nya. Ia ingin pergi-ia ingin levi datang dan segera membawanya pergi dari sini sekarang juga.

"Kau sedang memikirkan kapten kesayangan mu itu yah,". Tuduh nya yang seratus persen benar.

Mata [Y/N] membelak, bagaimana ia bisa tau?.

"Aku bisa membantu mu mendapatkan nya,".

[Y/N] terdiam sejenak, kerutan muncul di dahi nya. Pikiran nya begitu lambat, ia sedang mencoba mencerna kata kata barusan. Setelah semenit berlalu ia baru paham apa maksud yang di katakan oleh-nya.

you and me Captain [Levi X reader] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang