#28 🌼Kurayami🌼

2.9K 360 23
                                    

[Y/N] keluar dari ruangan Erwin dengan tubuh lemas dan wajah pucat pasif, ntah mengapa ia merasakan firasat buruk tentang kehadiran Titan tersebut.

Kepalanya sakit, ia tersungkur. Matanya berair, siap menjatuhkan bulir air kapan saja. Atmosfer di sekeliling nya berubah, ia merasa kesepian dan takut secara bersamaan.

Tak lama ia mulai memaksakan dirinya untuk bangkit kembali, ia harus kuat, ia tidak boleh menduga yang tidak tidak. Sekarang [Y/N] harus fokus kepada tugas yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang prajurit.

Dengan terhuyung gadis itu berjalan menuju kamarnya untuk mengganti pakaian, pengelihatan nya kabur karna air mata yang mengumpul dimatanya dan itu yang membuat dia menabrak orang yang berlalu lalang berkali kali, tak sedikit orang juga yang memarahi dia karna kecerobohan nya.

Saat ia sedang berjalan di lorong yang minim cahaya dan tidak terlalu banyak orang, ia merasakan ada yang menarik tubuhnya dan menutup kepalanya dengan kain hitam.

"Hei!! Apa ini?!?" Teriak [Y/N] sekeras mungkin, namun itu percuma saja karna serat kain membuat suaranya terdengar pelan.

Sang pelaku yang menutup kepala [Y/N] dengan kain serta mengunci tangan gadis tersebut itu tidak menjawab, [Y/N] hanya bisa merasakan hembusan nafas di lehernya dan detakkan jantung si pelaku.

Tak lama tubuh gadis itu di tarik paksa dan dibawa ke tempat yang [Y/N] tidak ketahui, beberapa kali gadis itu mencoba melawan tapi hasilnya nihil, sepertinya orang ini bukanlah orang biasa karna tenaga nya yang sangat kuat. Dan [Y/N] menduga bahwa orang yang menariknya ini adalah seorang pria.

Rasa takut pun menyelimuti [Y/N], firasatnya mulai memburuk atas kejadian ini. Jantung nya berdetak dengan sangat cepat dan keringat bercucuran dimana mana.

Gadis itu merasa bahwa ia dibawa ke tempat yang cukup jauh lalu tak lama ia merasakan bahwa tubuhnya di masukan kedalam sebuah peti.

"MMPPHH!!" Teriak gadis itu sekuat tenaga, ia tak bisa teriak lebih keras dari itu karna mulutnya serta tangannya sekarang telah di ikat oleh kain.

Gadis itu pun dibawa pergi ke tempat yang jauh dan tak pernah ia tau.

***

"Eren bangun lah!!!"

Mikasa mengguncang guncangkan tubuh Eren dengan sekuat tenaga, reruntuhan ditubuh Eren telah ia singkirkan dan Eren dibawa ke tempat yang sedikit aman.

Tak lama Jean, connie, Sasha, Reiner dan Berthold pun datang menyusul. Betapa terkejutnya mereka disaat melihat tubuh Eren yang terkujur lemas dan dilumuri dengan darah.

"Eren!!" Jean berlari lebih dulu, ia mendekat "mikasa, apa yang terjadi pada eren?"

"Aku tidak tau, tapi disaat aku datang aku sudah melihatnya seperti ini" Jawab mikasa dengan isakan tangis tanpa melihat ke arah Jean.

Sasha pun ikut menyusul dan mengecek seluruh tubuh eren dari ujung rambut sampai ujung kaki "sepertinya tulang kaki nya patah dan ada beberapa luka sobek dan goresan di kepala maupun di tubuhnya. Tapi syukurlah sepertinya tulang punggung eren cukup kuat"

Berthold angkat bicara "daripada kita berkumpul disini lebih baik sekarang kita pergi ke ruang medis dan minta pertolongan"

"Aku setuju dengan Berthold" Ucap Reiner.

Setelahnya eren pun di angkat lalu di gendong oleh Reiner dan dibawa ke ruang perawatan. Mikasa dan yang lainnya mengekor dari belakang dengan seorang anak kecil yang tadi diselamatkan oleh eren.

you and me Captain [Levi X reader] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang