C H A P T E R 13

1.4K 167 15
                                    

"Taeyong, kenapa kau meninggalkan Irene seperti itu?"

Jisoo sedari tadi terus menanyakan hal yang sama sejak Taeyong membawanya paksa dari taman sekolah tadi, membuat pria itu merasa pusing karena sebenarnya, dirinya pun tak tahu alasannya.

Entahlah, firasatnya mengatakan untuk segera membawa Jisoo menjauh begitu Irene menghampiri mereka tadi.

"Taeyong, kenap---"

"Berhenti bertanya dan masuklah ke mobil," sela Taeyong dengan nada memerintah. Dan Jisoo tahu, saat ini Taeyong sedang tidak ingin diajak bicara. Maka dengan pasrah, Jisoo menurutinya.

....

Sepi menyelimuti. Dan keheningan yang tercipta terasa sangat tidak nyaman untuk Jisoo. Sejak mobil ini meninggalkan sekolah, Taeyong tak mengajaknya bicara lagi. Jisoo takut jika dirinya bertanya hanya akan memancing amarah pria di sampingnya itu, itulah mengapa Jisoo memilih bungkam.

Namun tetap saja, keheningan ini harus di akhiri!

"Taeyo--"


"Maaf."

Eh?


Alih-alih memarahinya, Taeyong justru meminta maaf, membuat Jisoo makin terkejut.

"Aku tidak bermaksud membentakmu tadi. Hanya saja, berhenti menanyakan sikapku pada Irene. Aku tidak ingin membahasnya."

Jisoo mengernyit, merasa aneh. Seingatnya Taeyong tak pernah membentaknya sejak tadi. Ia hanya menyuruh Jisoo masuk ke mobilnya, bukan meneriakinya.

"Aku---"


"Kita sudah sampai."

Jisoo lagi-lagi dibuat terkejut. Bagaimana bisa Taeyong tahu letak rumahnya?

"Doyoung mengirimiku alamat rumahmu tadi. Katanya jaga-jaga kalau kau buta arah," jawab Taeyong bahkan sebelum Jisoo menanyakan apapun.


Syukurlah, sepupunya itu memang bisa di andalkan.


"Baiklah, terima kasih sudah mengantarku pulang. Juga ... untuk hari ini."

Jisoo berusaha melepas seatbelt yang terpasang pada tubuhnya, namun ia sedikit kesulitan.

"Kau harus menekan ini dulu," sergah Taeyong, berusaha untuk membantu Jisoo.

Namun, sayangnya karena hal itu posisi mereka justru menjadi sedikit canggung.

Wajah Taeyong sangat, sangat dekat dengan wajah Jisoo. Dan untuk sesaat mereka 'tak bergerak dari posisi itu.

Jisoo seakan hanyut pada tatapan kelam Taeyong yang seluas samudera.

Mata obsidian yang sangat indah, rasanya Jisoo bahkan tak keberatan tuk menyelami tatapan itu sedalam mungkin.

Jisoo sedikit terkejut saat Taeyong justru mendekatkan wajahnya, berusaha mengikis jarak antara mereka. Ia menahan napas, menunggu apa yang akan pria itu lakukan.

One Sided Love | Taeyong X JisooWhere stories live. Discover now