30. Bangun Siang

34.9K 1.6K 148
                                    

Tag tiga akun wattpad teman kamu!
Sebut satu warna, dan absen kota.

Jangan lupa vote dan komentarnya

***

Pagi yang sebentar lagi akan cerah, gadis yang masih terbalut dengan selimut tebal. Dengan rambut yang acak acakan khas orang tidur, siapa lagi kalau bukan Jessica yang masih tertidur sekarang.

Bang Al membangunkan sang adik, "Jes, bangun woy " ujar bang Al kesal karena sedari tadi adiknya sulit untuk dibangunkan dari tidurnya yang lelap.

"Ck, ck gak akan ada yang mau punya cewe males kaya lu dek" bang Al memutuskan untuk meninggalkan sang adik dari kamar, dan pergi menemui Alwyn yang sedari tadi sudah menunggu di ruang tamu.

"Adek gua masih molor" ucap bang Al sambil menuruni anak tangga "kalo lu mau sekolah, berangkat aja duluan Al,  entar lu telat yang ada. Apalagi lu ketos masa telat sih" Alwyn menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ada benar juga ucapan abang gadis ini.

Alwyn memutuskan untuk ke kamar Jessica sendiri "bang gua ke kamar adek lu boleh?" Bang Al menatap Alwyn penuh selidik lalu mengangguk.

"Jangan lu apa apaiin tuh adek gua,masih polos bocahnya"
Alwyn mengancungkan jempol pertanda siap.

Klek

Alwyn memasuki kamar Jesssica yang dominan berwarna biru muda dan dan sebagian berwarna pink. Saat pria berseragam memasuki lebih dalam lagi, terlihat poster poster gambar anime dan juga satu di antaranya ada poster korea.

'Apa Jessica suka sama ini' ucap Alwyn dalam hati, terlihat seorang gadis cantik yang masih terlelap dalam tidurnya dengan selimut panjang yang menutupi hampir seluruh badannya kecuali bagian wajah.

Alwyn perlahan mendekat ke arah Jesssica harap harap ia tidak akan terbangun dari tidurnya. Alwyn menatap lekat wajah sang gadis dengan seksama, kalau diperhatikan lebih jelas. Wajah dia sangat cantik saat tidur bibirnya yang merah muda dan juga mungil hampir membuat Alwyn terpesona akan kecantikannya.

Perlahan mendekat, jarak antara dirinya dan dia hanya berjarak dua senti meter. Pikiran kotornya berbisik untuk semakin dekat dengan sang gadis yang tengah tertidur.

Namun saat Alwyn ingin hendak menciumnya, kelopak mata Jesssica mengerlap gerlap, Alwyn langsung gelagapan dan menjauhkan tubuh Jessica.

Jessica bingung saat melihat ada Alwyn di kamarnya, ia juga belum tersadar sepenuhnya dari tidur.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

"Woy anjir lu ngapain di kamar gua" Jessica terkaget saat melihat ada Alwyn di kamar, dengan spontan sang gadis melempar bantal guling ke arah muka Alwyn, sang empu pun meringis kesakitan karena tertimpuk guling tersebut.

"Gua bangunin lu dari tadi" Alwyn mengusap ngusap kepalanya akibat tertimpuk guling tadi, walaupun sejujurnya tidak lah terasa sakit "lu kalau tidur ngebo banget apa ya?" Tanya Alwyn lagi

"Ye anjir, kaga lah!" elak Jessica cepat, Jessica segera bangun dari kasur dan pergi menuju kamar mandi.

"Dah lu boleh keluar" Alwyn mengangguk paham lalu ia segera keluar dari kamar Jessica

Bangunan bertuliskan Sma Garuda Bangsa terpampang jelas di sana. Bahkan gerbang yang berdiri tegak dan kokoh hingga menjulang tinggi, sudah tertutup rapat rapat. Jessica melirik ponsel pintar yang menunjukan pukul 07.10 menit sedangkan masuk jam 06.30

"Yah telat deh" gusar Alwyn, perasaan bersalah menghampiri gadis ini. Jessica mendekati Alwyn berniat untuk meminta maaf kepadanya, "maaf ya gara gara gua lu jadi telat" ucap Jessica bersalah sambil menunduk dan menghadap ke arah sepatu.

"Gak papa, gak selamanya manusia harus sempurna dan teladan. Walaupun kita sudah berusaha sebaik mungkin, tetapi hasil akhir bukan yang kita harapkan, its ok to be ok" ucap Alwyn dengan santai.

"Ih ga boleh gitu, lu itu harus mencontohkan yang baik tau" Alwyn menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Kalau begitu ikut gua" Alwyn menaiki motor sportnya. Jessica menyibak jaket yang ia ikat dipinggang. Alwyn membawa ke suatu tempat, ia memarkirkan tempat yang berlahan kosong dengan satu warung yang sudah terbuka.

"Bu saya titip motor dulua ya" Ibu Ibu yang merasa terpanggil keluar dari dalam, "telat ya Al?"

Alwyn hanya mengangguk sebagai jawaban, "kita mau ke mana?" Jessica bergedik ngeri saat mendapati tembok yang menjulang tinggi dengan tulisan tulisan yang di cat dengan berantakan.

"Manjat" Alwyn berusaha meraba raba dinding tinggi itu, entah ia sedang mencari apa di sana. Jessica hanya memperhatikan tanpa bicara lebih lanjut. Alwyn melempar triplek yang menempel pada dinding, tidak menyangkan warnanya sama dengan dinding.

"Lu lewat sini. Gua akan manjat" Jessica berjongkok, lubang ini tidaklah begitu besar, namun cukup untuk dirinya masuk.

Perlahan tapi pasti Jessica berhasil keluar dari tembok yang dibobol itu. Keduanya berpisah memutuskan untuk masuk ke kelas masing masing.

***

Hari kian temaram, langit yang berwarna cerah kini berubah menjadi jingga, gadis yang berjaket biru untuk menutupi seragam masih sibuk memilih baju yang akan ia beli.

Tepatnya Alwyn yang membelanjakan pakaian untuk sang gadis, rasanya meminta pendapat pada pria sangatlah malu. Berbeda dengan teman yang langsung meminta pendapat tentang baju yang akan di beli.

"Itu cocok kok" Jessica menoleh ke sumber suara, ia mengambil baju pilihannya. Mesin penghitung itu mengeluarkan tanda bukti pembayaran, dengan cepat Alwyn mengeluarkan sejumlah uang yang harus di bayar.

"Setelah ini mau pergi ke mana?"

"Kita makan dulu" Alwyn berjalan paling depan, Jessica berlari menyamai langkah lebar milik Alwyn. Mereka berdua berakhir di salah satu tempat makan yang menyediakan makanan siap saji.

Tempat yang nuasa coklat hitam itu membuat hati semakin teduh, ditambah aliran musik nuasa era jaman 90aan yang menambahkan kesan hangat, tempat ini juga cocok untuk berpoto poto.

Terlebih dibagikan ke media sosial, anak jaman sekarang kalau mengincar tempat nongkorong. Paling utama adalah tempatnya yang bagus, harganya pas dikantong. Todak lupa dengan wifi yang lancar jaya.

"Alwyn!" panggil seorang pria dari belakang. Jessica yang posisinya membelakangi sang suara menoleh ke sumber suara.

Pandangan mereka berdua bertemu, namun sayangnya stik kentang yang hampir saja memasuki mulutnya terjatuh. Lantaran melihat sang pria datang dengan orang yang berada di sampingnya.

Namun, tunggu dulu! Siapa yang di samping pria itu?

***

Hoho saya akan gantung kalau komentar tidak menembus 150

Karena Lisa kurang bersemangat dalam menulis, bawaannya pengen nulis cerita yang baru.

So spam komentar saja.

Ketos Is My Husband [Complete]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora