1.6

104K 24K 12.7K
                                    

Maaf jadi jarang update... Aku lagi patah semangat huhu.

° ° °

🔸 16.12 pm🔸

"Hey kenapa melamun? Ayo!" Hendery sukses membuyarkan lamunanku.

"Eh iya, a-apa?"

"jadi ke minimarket kan?"

"T-tapi Hendery.., b-bisakah kita ke minimarketnya lewat gang sempit aja?" kataku memohon.

Hendery langsung menoleh kepadaku sembari menyipitkan matanya. "loh kenapa?"


Aku menatapnya gusar. Haruskah aku memberitahunya kalau selama ini.... ada yang mengawasi kami?

"ada apa eby?? Did you see something wrong?" Hendery bertanya lagi.

Tubuhku merinding tanpa diperintah. Aku menelan ludah dengan susah payah. Aku mencoba untuk menoleh ke arah lampu jalan trotoar tadi untuk memastikan kepada Hendery. Namun yang aku liat...

Tidak ada apa apa.

Dia...menghilang?

Sesaat Hendery menghela napas nya.  Menatapku lebih dalam untuk meyakinkan 'hey ini semua bakal baik baik saja'

"jangan merasa tertekan sama imajinasimu sendiri.." ucap Hendery. Pada akhirnya ia bergegas menarik tanganku untuk mengikuti langkahnya.

Kami melangkah berjalan menyusuri sepanjang trotoar. Samar samar aku mendengar Hendery bergumam sesuatu ketika ia melihat langit yang tampak semakin jingga karena hari sudah semakin sore.

Sedangkan aku?

Aku tidak melihat langit. Aku selalu fokus pada sekeliling. Aku takut 'sesuatu yang tadi aku liat' itu muncul lagi disini.

"Eby, kurasa aku harus cerita ini sekarang..." Hendery memulai pembicaraan. Suaranya pelan sekali.

"apa?"

Hendery menatap lurus ke depan sambil terus berjalan. Tangannya ia masuk kan kedalam saku celananya. Ia kembali menghela napas. Mencoba menyiapkan kata kata.

"masih ingat waktu kita video call? Pas kamu lagi mau ngecek ada maling di rumahmu? " Hendery bertanya padaku.

Aku diam. Mencoba mengingat kembali memori saat itu.

"oh ingat. Kenapa?" tanyaku antusias.

Aku harap ini tentang "sesuatu" yang selama ini aku takuti. Yang selama ini aku hindari. Yang selama ini selalu aku awasi.

Sesuatu di balik bot itu.

"jadi ini yang mau aku ceritain. sebenarnya waktu itu...," Hendery menggantungkan kata katanya sedangkan aku masih menunggu.

"waktu itu, saat kamu lagi ke bawah buat ngecek ada maling, dari balik layar video call aku selalu melihat ke  kamarku..ada hawa lain disana.

Awalnya memang tidak ada apa apa, tapi beberapa detik kemudian setelah itu, aku melihat seseorang berdiri di dekat tirai kamarku..." Hendery nampak bergidik.

Bot 0.1 | mark lee ✓Where stories live. Discover now