1.8

95.2K 22.9K 2.7K
                                    

🔸2.15 am🔸

Aku terbangun karena pagi ini hujan turun dengan deras sekali. Beberapa kali kilat muncul dan suara petir yang cukup menggelegar. Sangat berhasil untuk memekakan telinga.

Aku mengucek mata lalu melihat jam. Sudah jam dua lewat seperempat pagi. Aku baru saja tidur selama dua jam?

Oh sial.

Aku lupa menutup tirai jendela. Mengapa kebiasaan ini selalu saja masih mendarah daging di dalam diriku?

Akhirnya aku bergerak menyingkap selimutku lalu meninggalkan kasur dan melangkah untuk menutup tirai.

saat aku baru saja mau menutup tirai, seperti yang aku lihat ternyata lampu kamar Hendery menyala dan aku mendengar seperti ada bunyi gaduh dari dalam kamar Hendery. Ada apa?

Tiba tiba jantungku langsung berdegup kencang ketika memandang sosok bayangan Hendery di balik tirai putih jendela kamarnya. Bayangannya seperti terlihat kacau dan berjalan kesana kemari hampir tidak berhenti berpadu dengan kilatan yang membuat bayangannya terlihat lebih jelas.

Dengan cepat aku berlari mengambil handphone yang ada diatas nakas lalu segera menekan beberapa tombol dan memencet tanda call. Aku takut sesuatu yang buruk terjadi pada Hendery.

Nomor yang anda hubungi tidak aktif atau berada di luar jangkauan. Silahkan tinggalkan pesan suara

Sial. Kenapa handphone Hendery mati?

Aku kembali memencet tanda call dengan gelisah. Tetapi jawaban yang lagi lagi kudapatkan adalah suara operator tadi.

Aku membanting handphone ke kasur. Dengan gerakan cepat aku berlari membuka pintu balkon. Angin diluar ternyata cukup kencang. Baju tidur ku jadi sedikit basah karena terkena tepias air hujan.

"HENDERYY!"

Aku meneriakkan nama Hendery. berharap Hendery bisa mendengarku. Aku hanya ingin memastikan agar Hendery baik baik saja.

"HENDERY PLEASE TELL ME ARE YOU OKAY??"

Tetap tidak ada jawaban dari kamarnya.

" HENDERY TOLONG JAWAB AKU!"

"HENDERY AKU MOHON!"




















Klak.

Lampu kamar Hendery mati tiba tiba. Kenapa?

Cukup menyisakan tanda tanya bagiku. Dan disini aku masih setia berdiri di balkon. Mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Namun yang kudapatkan adalah kebingungan.

Dengan perasaan gelisah campur khawatir, aku kembali ke kasur. Menarik selimutku sampai dada. Kuharap semuanya akan baik baik saja dan aku bisa bangun normal besok. Tapi pertanyaan itu masih saja terngiang.

Ada apa?

° ° °

Dobel apdet coz why not?



Bot 0.1 | mark lee ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang