17.

1.9K 287 16
                                    

Layaknya kupu-kupu yang mengepakan sayapnya di brasil dan menciptakan tornado di texas beberapa bulan setelahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Layaknya kupu-kupu yang mengepakan sayapnya di brasil dan menciptakan tornado di texas beberapa bulan setelahnya. Jaemin tau ia telah salah mengambil langkah. Sempat meremehkan mantan teman sebangkunya, Huang Renjun. Siapa yang mengira hari ini ia berhadapan dengannya dan memperebutkan gelar siswa teladan sekolah.

Ia lupa bahkan seekor kupu-kupu dapat menciptakan tornado. Sama halnya dengan ia yang telah salah menilai karena memandang Huang Renjun layaknya kupu-kupu lemah. Karena lihat saja sekarang. Dirinya harus menelan kekalahan tidak sempurna karena dinyatakan di diskualifikasi. Tanpa lawan berarti, Huang Renjun akhirnya mendapatkan gelar siswa teladan sekolah dan juga beasiswanya.

"Hai Jaemin, mau ikut ke kantin ? Karena menang lomba siswa teladan Renjun mentraktir semua orang hari ini." Ujar Haechan dengan nada jenaka, di sampingnya Jeno hanya menyunggingkan senyum tipis dengan kedua tangan tersembunyi di saku.

Jaemin tidak mengerti, mengapa kedua temannya ini terlihat ingin mengejek namun dengan cara yang paling memuakan. Bahkan binar mata keduanya tidak dapat menyembunyikan kalau mereka tengah mati-matian menahan tawa. Sungguh, ini rasanya seperti di rendahkan.

"Tidak, aku harus langsung pulang."

"Wah sayang sekali , padahal jarang sekali loh. Kami duluan ya, Ayo Jen."

Seperginya kedua kroni Renjun itu, Jaemin menghela nafas. Musnah sudah harapannya. Ayahnya akan bekerja keras tanpa henti untuk menyekolahkannya, dan biaya sekolah akan semakin mahal seiring bertambahnya semester.

Ya, Jaemin tidak suka melihat ayahnya bekerja terlalu keras. Lalu kelelahan namun tetap pamer senyuman. Jaemin tidak suka, tapi apa lagi yang dapat di lakukannya.

Orang miskin seperti mereka tidak memiliki kuasa apa-apa, tidak memiliki pilihan dan mau tidak mau

Mereka harus menerimanya.

...


















Benar yang dikatakan orang-orang.
Tentang Darimana timbul pengkhianatan ?

Jawabannya tidak jauh dari kepercayaan.

Manusia ingin dipercayai, dan manusia yang lainnya akan mempercayai. Namun seiring waktu berjalan yang dipercayai akan melupakan janji, mengkhianati, lalu meninggalkan. Sedangkan yang mempercayai akan kecewa, sakit hati dan mendendam.

Ini bukan pertama kalinya, Siwon mempercayai teman sekolahnya. Keduanya berkolaborasi, Siwon yang memberikan modal dengan seluruh tabungannya sedangkan Eunhyuk yang menjalankannya. Mati-matian Siwon berusaha mendapatkan pundi-pundi untuk singgah di dompetnya sebentar, kemudian menyerahkannya pada Eunhyuk. Fakta hari ini mengejutkannya, Eunhyuk menghilang membawa seluruh uangnya.

Siwon ingin marah. Ia kecewa. Kenapa demi harta, hubungan pertemanan mereka seolah kini tiada artinya. Demi uang, segala cara di halalkan. Demi materi segala celah di korbankan.

Sore hari itu Siwon dengan lesu berjalan pulang, di tangan kirinya ia membawa udang. Hasil tangkapannya dari danau, tempatnya memperbaiki emosinya. Tekadnya, Jaemin hanya boleh melihatnya sehat. Putranya hanya boleh melihatnya kuat.

Anak lelaki itu tengah telungkup sambil membaca ketika Siwon datang. Kaos biru yang dikenakan Jaemin terlihat kebesaran dengan celana jeans selutut. Bahkan hanya dengan tampilan sederhana seperti itu Choi Jaemin tetap terlihat menggemaskan.

Siwon menarik udara lebih banyak dan menghembuskannya, senyum lebar terpatri di wajahnya.
"Ayah pulang ~~"

Tak ada pergerakan berarti selain gumaman. Jaemin serius sekali ketika tengah belajar.

Siwon tersenyum geli lalu melanjutkan ucapannya,"ayah pulang ~~ bawa udang~"

Siwon turut tersenyum lebar saat melihat Jaemin melonjak-lonjak ke arahnya dengan riangnya.

"Udang, kenapa tidak bilang. Sudah lama tidak makan udang."seru Sang putra tiada henti meloncat-loncat, ia segera mendorong punggung Siwon untuk masuk dapur.

Siwon terkekeh, rasanya senang sekali menggoda putra satu-satunya itu. Energinya seperti kembali dan emosinya padam.

Anak memang bagaikan obat bagi orangtuanya.

Siwon tengah meracik bumbu saat tiba-tiba Sang putra berseru,






"Ayah, saatnya membayar biaya sekolah"












A/N

Butterfly effect :
Istilah yang pertama kali dipakai oleh Edward Norton Lorenzini merujuk pada sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brasil secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian.

Daftar pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Efek_kupu-kupu

Jangan lupa bersyukur ya^^

Jangan lupa bersyukur  ya^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
RichWhere stories live. Discover now