Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seorang ibu memiliki ikatan batin yang kuat dengan anaknya, tapi bagaimana dengan seorang ayah ?
RICH Last part.
10 tahun kemudian. . .
"
Sungguh ini luar biasa, senang sekali melihat hasil karya sekelas master seperti milik anda. Karya anda selalu menjadi koleksi terbaik bagi kami. " ujar seorang lelaki paruh baya, ia berdecak kagum pada hasil gambar yang kini dipilihnya untuk di jadikan koleksi.
Pujian demi pujian terlontar dari orang-orang yang memadati galeri pameran fotografi yang dihelat semenjak tiga jam yang lalu. Terhitung lebih dari dua puluh lima dari tiga puluh karya yang di pamerkan sudah terjual.
"Terimakasih atas apresiasi anda, tanpa dukungan anda saya mungkin tidak akan mendapatkan motivasi sebesar ini." Jawab sang fotografer. Wajahnya tidak luput dari sinar flash beberapa gadis remaja yang terkikik sambil lewat.
"Anda memang pantas dipuji tuan Choi, seniman yang penuh dedikasi berwajah aktor dan penuh prestasi. Saya yakin wanita yang akan menjadi istri anda adalah wanita yang paling beruntung."
"Anda terlalu memuji tuan Kim, untuk saat ini saya bahkan belum mendapatkan pasangan."kekeh sang fotografer. Tangan kanannya melipat lengan kiri sampai siku. Perawakan luar biasa yang membuatnya cukup terkenal.
"Ah apakah karena anda terlalu sibuk mencari objek foto sehingga kesulitan mencari objek pasangan ?"
"Sayang, dia kan tuli." Ujar wanita di sebelah lelaki itu dengan lirih. Tampak lelaki paruh baya berkacamata bulat itu merasa tidak enak karena ucapan isterinya. Walaupun ia juga tau sendiri bahwa sang fotografer memang tidak bisa mendengar.
"Saya mengharapkan karya-karya lainnya dari anda Tuan Choi Jaemin, kalau begitu saya permisi untuk melihat-lihat yang lainnya."
"Silahkan.."
Sang fotografer tersenyum. Bertahun-tahun jatuh bangun merintis karir sebagai fotografer. Sudah bukan rahasia lagi bila dirinya diketahui sebagai fotografer yang cacat.
Benar. Ia tidak bisa mendengar.
Kecelakaan yang pernah menimpanya adalah penyebab ia kehilangan fungsi indera aka telinganya. Sebuah titik balik dalam hidup yang membuat ia sempat kehilangan hasrat untuk sekedar mengisi paru-paru dengan udara.
