21

24.7K 2.7K 226
                                    

Nana's pov

Sinar matahari yang tiba-tiba masuk karena gorden dibuka oleh sang pemilik rumah, membuat gue terganggu dari tidur.

Gue hendak memutar tubuh biar gak terkena sinarnya, namun kak Taeyong menahan pergerakan gue.

"Hari ini hari terakhir di New York. Kamu mau tiduran aja?" tanyanya.

Gue meregangkan badan, mengucek mata, kemudian lihat kanan-kiri.

"Jam berapa?" tanya gue masih dengan suara khas bangun tidur.

"Jam enam,"

Gue langsung berguling diatas kasur dan ngerubah posisi jadi tengkurap, "masih paagiii kaaaakk,"

Namun kaya'nya kak Taeyong gak ngebiarin gue tidur lagi pagi ini. Buktinya gue dipaksa bangun, tangan gue ditarik dan badan gue ditahan biar duduk.

"Nggak boleh males! Ayo ke pasar beli bahan makanan!" aduh, kak Taeyong jadi sering ngomelin gue akhir-akhir ini nih.

"Bentar, 5 detik,"

Baru aja gue mau rebahan, kak Taeyong lagi-lagi menahan tubuh gue.

Dia langsung mendekatkan kepalanya dan mengecup bibir gue, membuat gue bener-bener melek sekarang.

"Kamu mau di kamar aja atau keluar cari makan?" kak Taeyong senyum miring, reflek gue langsung bangun dari tempat tidur.

"Tunggu! lima belas menit lagi aku udah siap!" gak pake lama, gue langsung ngacir ke kamar mandi, cuci muka, sikat gigi, dan ganti baju.

"Aku tunggu di luar!" teriak kak Taeyong.


•••


"Mau udang!" seru gue nunjuk udang yang ada di jejeran seafood pasar tradisional disini.

Karena gue gak tahu kak Taeyong mau masak apa dengan bahan utama udang, akhirnya gue cuma ngikutin dia kemana aja. Asal tangan gue gak dilepas sama kak Taeyong, gue gak bakal nyasar di pasar ini.

"Ooh, pengantin baru ya, mas?" tanya ibu-ibu yang jualan, dia pakai bahasa inggris ya. Tapi gue udah nerjemahin disini.

Kak Taeyong dan gue sama-sama gak menjawab, kita cuma senyum sambil menggaruk tengkuk.

"Lucunya, nikah muda ya?" tanya penjual tadi.

"Iya, bu. Doanya ya," jawab kak Taeyong. Gue nyenggol pinggangnya sambil berbisik, "kita kan belom nikah kak,"

Kak Taeyong bales berbisik, "ya tapi kita bakal nikah muda juga kan,"

"Apa kamu udah--itu?" tanya penjual tadi ke gue, dengan tangannya yang di perut membentuk setengah lingkaran.

Gue yang paham langsung melotot, "enggak bu, belom!"

"Hahaha, disini banyak yang nikah muda karena hamil lebih dulu. Ternyata kalian anak baik-baik ya," kata penjual tadi, ramah banget orangnya.

Kak Taeyong mendelik singkat, namun langsung ditutupi dengan senyum tipis, kemudian menyerahkan bawang bombai dan beberapa bahan kecil yang mau dibelinya.

"Untuk kalian, gratis! Ibu suka sama kalian yang nikah muda bukan karena hamil duluan," ucap penjual tadi, langsung masukin semua bahan yang dipilih kak Taeyong kedalam kantung belanja.

Gue langsung semangat, "wah, bu, beneran? Kami beli banyak, loh."

Penjual tadi tersenyum lebar, "itu ungkapan rasa senangku buat kalian, terima saja," katanya lagi.

Nikah Muda [LTY] ✔ SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang