TWENTY

2.8K 373 48
                                    

tangan (Namakamu) terus mengenggam ujung jaket Iqbaal mengikuti Iqbaal yang melangkah cukup cepat membuatnya sedikit ikut tertarik, Iqbaal menghentikan langkahnya menatap tangan (Namakamu) yang masih mengenggam ujung jaket Iqbaal sambil tercengir polos. Perlahan tangan Iqbaal mengenggam tangan (Namakamu) lembut membuat gadis itu terkejut menatapnya.

"Kalo mau pegang tangan gue gausah ragu kitakan bentar lagi mau nikah" ucap Iqbaal lembut lalu mengacak gemash rambut (Namakamu) membuat gadis itu tercengir. Ah! gadisnya benar-benar menggemaskan.

Iqbaal menarik tangan (Namakamu) memasuki kantornya membuat dirinya menjadi pusat perhatian para karyawannya.

"Itu bukannya nona (Namakamu) ya?"

"Gue denger mereka mau nikah"

"Kasian Zidny diselingkuhin"

"Ah! gue rasa mereka pasangan yang sangat serasi"

"Yaallah gue iri banget dipegang tangannya sama pak Iqbaal"

"Sumpah gue gak percaya liat ini"

"Akhirnya doa nona (Namakamu) terkabulkan"

"Mereka akan menikah?!"

(Namakamu) menunduk telinganya masih mendengar ucapan para karyawan Iqbaal yang terus menatapnya.

Iqbaal menghentikan langkahnya menatap (Namakamu) yang menunduk lalu menatap karyawan yang masih menontonnya Iqbaal berdecak lalu menarik (Namakamu) kedalam pelukannya.

"Jangan berani-berani kalian godain calon istri gue, lo inget istri sama anak kalian" ucap Iqbaal tak suka menatap sinis karyawan lelaki yang terus memperhatikan calon istrinya yang menggemaskan, perlahan (Namakamu) tersenyum menatap Iqbaal yang terus memeluknya sepertinya lelaki itu sedikit possesif.

"Dan buat kalian jangan natap calon istri gue dengan tatapan seperti itu" ucap Iqbaal lagi pada karyawan perempuan.

"Selamat untuk anda pak Iqbaal" Iqbaal menoleh menatap Zidny yang tersenyum dengan tangan yang terangkat.

"Terimakasih Zid, maaf jika saya melukai hatimu" Zidny tersenyum mengangguk lalu melirik (Namakamu) yang menunduk.

"Nona (Namakamu)!" (Namakamu) menatap Zidny yang tengah tersenyum.

"Anda menang, anda wanita yang beruntung karena dipilih oleh pak Iqbaal. Selamat untuk anda ya nona?" ucap Zidny menjabat tangan (Namakamu).

"Terimakasih nona Zidny"

"Ada apa ini?" Iqbaal mendelikan matanya lalu segera menyembunyikan (Namakamu) dibelakang punggungnya.

"Mau apa lo?!"

"Wuss santai pak saya nggak mau ambil calon istri bapak saya mau ucapin selamat buat nona (Namakamu)" ucap Ojan yang melirik (Namakamu) yang tengah mengintip dibalik punggung Iqbaal.

"Selamat nona!" ucap Ojan lalu mengedipkan satu matanya.

"Mau gue colok mata lo?!"


**

(Namakamu) terus memeluk punggung Iqbaal erat dan itu membuat Iqbaal terkekeh. Iqbaal menghentikan motornya membuat gadis itu bingung.

"Kok berenti?"

"Ini mau peluk terus?" (Namakamu) menatap tangannya yang memeluk pinggang Iqbaal. Dan gadis itu tak ingin melepasnya.

"Ya abis gimana lo sih naik motornya kenceng-kenceng kan gue takut baal" Iqbaal terkekeh

"Yaudah peluk terus aja yang erat ya.." (Namakamu) tersenyum lalu memeluk Iqbaal erat membuat lelaki itu tertawa kecil.

BANG IQBAAL, COMEBACK?!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora