7. Welcome!

6K 340 27
                                    

Sudah 9 bulan Jungkook hamil dan hidup bersama dengan Taehyung. Di krhamilannya yang berumur 9 ini, Taehyung sudah berhenti bekerja sementara, takut Jungkooknya kenapa napa.

Kalian mau tanya nilai UN Taehyung ? Bagus kok. Tenang aja. Anak kesayangan sekolah gini ini. Dah hamilin anak orang, kerja buat hidupin anak orang, nilai tetep bagus dong. Mat 100, Bing 100, Bindo 94, Fisika 97. Jalur undangan dari berbagai kampus langsung mengalir begitu saja untuk Taehyung, tetapi dirinya belum memberi konfirmasi. Maskh ingin fokus dengan sang pujaan hati.

Masih sama seperti hari sebelumnya, Jungkook menjalani harinya. Membersihkan rumah, masak, senam kehamilan. Rutinitas yang 8 bulan terakhir ini dilakukan.

Taehyung sudah siap siaga seharian setiap hari. Takut takutnya si pacar sudah mau melahirkan. Taehyung juga sudah melarang Jungkook untuk membawa barang yang berat sejak kandungan Jungkook berusia 6 bulan. Tapi namanya Jungkook, kepala batu, ya susah.

Kayak sekarang,











"Ih kakakk! Biarin aduh, Jung mau ngangkat itu kardus!" protes Jungkook saat Taehyung melarangnya dengan keras ketika ia ingin mengangkat kardus dari supermarket. Pasalnya bawaan yang Taehyung bawa sudah sangat banyak. Kresek dengan berbagai macam isi. Juga tas ransel kepunyaan Jungkook.

"Berat dek. Ini bawa kresek tisu aja. Sama kresek hadiah dari Waktu Zona aja." ujar Taehyung memaksa sambil menyodorkan kresek tersebut. Pengunjung lain yang melihat tingkah pasangan ini geleng geleng.

"Kakak!! Itu taruh saja di tasnya Jung. Kan muaattt... Lagian ini cuma kardus ind*omie... Kan ga berat ish." rajuk Jungkook sambil menyibakkan rambut setengah panjangnya kebelakang. Iya, sejak tau hamil, Jungkook mulai memanjangkan rambutnya sendiri. Kepengen katanya. Trus mamanya juga bilang Jungkook cocok kalo dia berambut panjang. Hehe.

"Yaudah yauda kakak ngalah. Iket dulu rambutnya, biar ga ribet." Taehyung mengalah, malu diliat banyak orang. Lalu memberika Jungkook tali rambut yang berwarna pink. Jungkook terima lalu mengikat rambutnya. Setelah nya ia menunduk dan sedikit berjongkok untuk mengambil kardus tersebut.

Tapi Jungkook berada di posisi tersebut dalam waktu yang lama, membuat Taehyung bingung.

"Jung, kenapa ?" tanya Taehyung sambil berjongkok untuk mengecek keadaan Jungkook.

Wajah Jungkook ditarik lembut kearah Taehyung. Ia kaget dan panik. Karena, raut muka Jungkook seperti menahan sakit (nahan boker Tae).

"K-kkaaakk...ugh..sa-sakit...m-mau k-keluar iinnii..aaaahhh...argh." jawab Jungkook semampunya sambil memegang perutnya yang besar dan diremat kecil.

Taehyung yang mengerti langsung meminta tolong mbak mbak kasir yg tadi melayani mereka untuk menjaga barang belanjaan mereka. Sementara dirinya menelpon mama papa Jungkook serta eomma appanya smabil menggendong Jungkook menuju mobil yang dipinjamkan Chanyeol padanya.

"Tahan dek. Sebentar." tenang Taehyung. Dirinya menyetir dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya diremat kuat oleh Jungkook.

"Ughh.. Cepat kaaa ! Sakit bangett!"

"Iya iyaaa ini cepat dek. Kaka mau ngebut. Tahan ya." kata Taehyung lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit terdekat.















Setelah sampai rumah sakit, para suster langsung membantu Taehyung untuk meletakkan Jungkook dikasur dorong(?) untuk dibawa keruang operasi. Selama perjalanan ke ruang operasi, Taehyung selalu memegang erat tangan kiri Jungkook sambil mengucapkan kata kata penenang.

"Maaf tuan, anda tidak diperbolehkan masuk keruang operasi." ujar sang suster membuat Taehyung mengurungkan niatnya untuk langsung masuk dan memaksa untuk menemani Jungkook.

Dua Garis Biru | Taekookver. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang