Part 6

2.9K 152 8
                                    

    Los Angeles, California.

Hari berlalu. Saat ini Rivan tengah berada dihalaman belakang mansion mewah milik kakeknya. Rivan menyandarkan tubuhnya dibawah pohon rindang, yang ada dihalaman mansion, helaan nafas berat membuat lelaki bermanik mata coklat itu memejamkan matanya. Semilir angin malam terus menerpa rambut Rivan.

FlashBack On🗝

Rivan tengah bersandar dibawah pohon rindang yang ada dikampusnya, seraya mendengarkan musik lewat earphone-nya. Siang ini cuaca tampak bersahabat, bahkan semilir angin terus menerpa tubuhnya, sampai membuat Rivan ingin tidur.

"Rivan!" Pekik seorang cewek

Rivan menoleh saat mendengar suara yang selalu membuatnya nyaman. Rivan tersenyum melihat cewek yang ia cintai, datang menghampirinya.

"Ternyata disini, aku cariin kamu tadi!" Gumam Lili

Rivan mengubah posisinya menjadi tiduran dipangkuan Lili. Lili terkejut saat Rivan seperti.

"Rivan! Jangan gini dong, banyak orang yang liat!" Ucap Lili

"Nggak papa!" Ucap Rivan

"Kebiasaan banget!" Gerutu Lili

Rivan yang tersenyum tipis mendengarnya.

"Oh iya, aku bawa makan siang buat kamu. Ayo makan dulu!" Ucap Lili

"Nanti aja!"

"Ish Rivan! Ayo dong" Rengek Lili

"Nanti aja, aku cape Li!" Ucap Rivan

"Cape ? Kenapa" Tanya Lili

"Biasa ada tugas yang belum selesai!"

Lili mengerutkan dahinya "Tugas ? Apa jangan-jangan tugas minggu lalu, waktu kamu nggak masuk gegara kamu harus jagain aku!"

Rivan diam tidak menjawab. Sebenarnya apa yang di katakan Lili benar. Minggu lalu dosennya memberi tugas, namun dirinya tidak masuk karena harus menjaga Lili, yang sedang sakit. Dan alhasil dirinya diberi tugas tambahan.

"Jawab Rivan!" Ucap Lili

Rivan hanya mengangkat bahunya acuh.

"Nyeblin banget sih!" Gerutu Lili

"Iya aku sayang kamu!" Rivan mencubit pipi Lili

FlashBack Off🗝

"Lili!" Gumam Rivan seraya membuka matanya

Rivan menghela nafas, dan mengacak rambutnya frustasi. Semua kenangan bersama Lili, selalu berputar dikepalanya. Rivan sangat merindukan Lili, yah hati sangat merindukan gadis itu. Gadis yang selalu membuatnya tersenyum dan tenang jika berada didekatnya.

Namun sekarang tidak, dirinya tidak lagi merasa tenang, karna dirinya jauh dari Lili. Entah sampai kapan semua keadaan yang membuat dirinya harus terus menjauh dari Lili. Rivan selalu berharap semoga esok ia akan segera kembali lagi untuk bertemu dengan Lili.

"25 Juli ? Ulang tahun Lili yang ke 19!" Gumam Rivan seraya bangkit dari duduknya

🗝🗝🗝🗝

Lili tersenyum saat sudah selesai melayani pelanggan sedianya yang sering berkunjung ke Caffe miliknya. Lili mengerutkan dahinya saat melihat Zean datang berkunjung ke Caffe-nya. Zean tersenyum hangat kearah Lili, dan berjalan menghampiri Lili. Zean menarik kursi patry, dan menduduknya.

RIVANLILITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang