Part 10

22.6K 1.8K 54
                                    


-sSs-


"Masih dikamarnya?" Taehyung bertanya pada salah satu maid yang lewat dihadapannya, maid itu mengangguk setelah membungkuk sopan pada taehyung. "Ya, tuan."

Menghela nafas, berjalan dengan tenang menuju salah satu pintu berwarna silver, lalu berkata. "Jungkook, buka pintunya." titahnya.

Sudah masuk seminggu sejak jungkook pulang dari rumah sakit, dan perubahan pada hubungan mereka juga pada jungkook sangat drastis.

Merenggang, lebih tepatnya jungkook menjauh.

Sejak kepulangannya dari rumah sakit, jungkook terus saja mengurung diri dikamar sambil sesekali menangis. Taehyung tahu apa yang membuat jungkook seperti itu, ingin sekali taehyung memeluk, mendekap jungkook pada pelukannya.

Tapi taehyung terlalu paham dengan apa yang jungkook rasakan, sehingga ketika ia ingin melakukan sesuatu dirinya selalu berada di antara sebuah pilihan. Rumit, pikirnya.

Tapi untuk kali ini, taehyung meyakinkan dirinya untuk berbicara dengan jungkook.

'Tidak bisa, tidak bisa seperti ini terus.'

Tak lama bunyi pintu terdengar, memperlihatkan jungkook yang menunduk sembari memilin bajunya.

Taehyung lalu duduk dengan bertumpu pada lutut dihadapan jungkook, memegang kedua tangan seputih susu itu untuk dicium berkali-kali.

"Bicara, jungkook. Keluarkan suaramu, jangan membuatku takut." Ya, memang benar. "Jangan seperti ini, kumohon."

Lalu tiba tiba air mata menetes di pegangan keduanya, jungkook kembali menangis.

"Taehyung, a-aku, hikss.." lemas, kakinya lemas.

"Kita bicara didalam."

;

5 menit tanpa salah satu dari mereka yang ingin membuka suara, dengan jungkook yang ada di atas ranjang dan taehyung dihadapannya.

Menatap lekat jungkook, lalu menghela nafas.

"Pertama, aku minta maaf."

"Terakhir, pukul aku, jungkook. Marahi aku jika perlu. aku akan mendengarkanmu, menerima segala amarahmu, keluh kesahmu, dan rasa sakitmu. Jangan lagi, jangan diam membisu mengurung diri dikamar, menangis semalaman, lalu selalu telat makan." Mengelus pipi jungkook penuh arti, "Bicara padaku, jungkook." mengapit dagu jungkook dengan jarinya, mengangkat kepala jungkook agar menatap dirinya.

"Peluk aku." disela isakannya, menatap taehyung dengan penuh harap.

Taehyung mengernyit sebelum menarik jungkook tanpa ragu ke dalam dekapannya.

"Kau masih mencintaiku kan, taehyung." mengangkat tangan untuk membalas dekapan taehyung, meremat baju taehyung kuat kuat.

"Selalu." jawab taehyung sambil mengelus rambut jungkook. "Jangan pergi, taehyung,"

"Jangan tinggalkan aku,"

"Tidak akan."

"Berjanji padaku,"

"Aku janji."

Dan tangisan jungkook kembali pecah.

"S-sayang taehyung, hiks—sayang s-sekali,"

Hari itu, menit itu, detik itu juga, akhirnya mereka mampu meruntuhkan keegoisan mereka.

Tapi, taehyung masih harus mengurus biang masalah dari ini semua.

Phoenix's Mafia • vkWhere stories live. Discover now