Where are my FRIENDS?

370 22 2
                                    

Jam menunjukkan pukul 04.00 sore, Dylan terbangun. Ia melihat makanan dan segelas susu yang ada di atas meja, di bawah piring terdapat sebuah surat dari ayahnya.
"Nak, ini makanan mu... ayah pergi ke luar sebentar, paman Franklin sedang pergi ke bengkel. Jaga dirimu baik-baik."
"Baik ayah." Ucapnya dalam hati
—————
3 jam berlalu, sekarang pukul 07.00 malam, belum ada tanda-tanda Limo datang...
"Ayah pergi kemana?" Tanya Dylan dalam batin.
Dylan mencoba menghubungi ayahnya, tetapi tidak bisa terhubung. Akhirnya ia mencoba menghubungi paman Franklin....
"Halo paman?" Sapa Dylan
"Iya Dylan, ada apa?. Oh iya, Maaf paman tidak bisa kerumah mu karena di bengkel hujan deras" jelas Paman Franklin
"Tidak apa-apa... oh iya, apakah paman melihat ayahku?." Tanya Dylan
"E-e-emm, ayahmu tadi pergi tapi paman tidak tau akan ke mana. Memangnya kenapa?" Ujar Franklin
"Ayahku meninggalkan pesan di bawah piring makan ku, jadi aku kira paman tau ayah pergi ke mana." Ujarnya
"Hmm, baiklah kalau begitu. Terima kasih paman." Lanjut Dylan
"Sama-sama" ujar Franklin
"Huuh, untung saja." Batinnya (franklin)
"Hmm, kira-kira ayah kemana ya?" Tanya nya.(Dylan)
Dylan hanya melamun menatap handphonenya... akhirnya ia pun mendengarkan lagu menggunakan headphonenya.

I've been waiting for you way too long
Won't you come and take me home
Oh I, I'm praying this ain't all a dream

Dylan mendengarkan lagunya dengan sangat tenang, hingga tertidur...

"Dimana aku?, dimana teman-temanku dan ayahku?"
"Kau ada di bawah alam sadar, teman-temanmu dan ayahmu telah lenyap. Sekarang hanya tinggal kau yang harus ku habisi!."
"Siapa kau?, Kenapa kau ingin menghabisi ku dan teman-temanku?!, termasuk ayahku!?. Apa salah mereka!?"
"Mereka telah menghabiskan nyawa anakku Sora!"
"Apa?!, Sora adalah anak mu?!
"Ya!, itu benar. Kau dan teman-teman mu telah menghabisinya dengan menyerangnya!, aku tidak akan memaafkan nya!."
"Kau salah!, justru Sora lah yang ingin menghabiskan kami! Bahkan kota Daedo terancam bahaya!"
"Tidak! Aku tidak mau tau, tim tobot harus musnah di tangan ku!"
"Tidak akan!"
"Lihat saja! Pegang kata-kata ku baik-baik! Aku akan memusnahkan kalian! Ingat itu!"

"Ayaaahh!" Dylan teriak tanpa sadar
"Huuh, kenapa belakangan ini aku bermimpi buruk?" Tanya nya.
"Apakah ayah sudah pulang?" Batin nya.
Ternyata sudah jam 06.00 pagi, Dylan mencoba beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan perlahan menuju kamar ayahnya.
"Ayah, kau sudah datang?" Tanya Dylan sambil membuka pintu kamar ayahnya.
"Hah?, kemana ayah?" Tanya Dylan.
Dylan kembali ke kamar dan mengambil handphone nya...
Ternyata ada 3 panggilan tak terjawab dari ayahnya. Dylan pun mencoba menghubungi ayahnya tetapi tetap saja tidak tersambung...
Ia mencoba mengubungi tim tobot lewat kunci pintarnya, tetapi tetap tidak bisa.
"Apakah ini permainan?" Tanya nya.

"Pegang kata-kata ku baik-baik! Aku akan memusnahkan kalian! Ingat itu!"
"Mungkinkah itu?" Batinnya.

Ting...tongg. Tok...tok...tok

"Dylan ini paman Franklin, buka pintunya!" Seru Franklin
"Oh, baiklah. Sebentar paman." Jawab Dylan.
"Pelan-pelan saja jalan nya Dylan!" Seru Franklin yang mendengar suara tergesa-gesa dari dalam rumah.
"Hai Dylan!, bagaimana kabar mu?" Tanya Franklin sambil meraut wajahnya.
"Sudah jauh lebih baik." Jawabnya
"Paman kenapa?" Tanya nya
"....."
"Sepertinya ada sesuatu.." batin Dylan.
"Dylan, ayo makan dulu." Seru Paman Franklin
"Baiklah." Ucap Dylan
"Ada apa sebenarnya?" Batin Dylan.
Dylan merasa tidak enak dengan batinnya.
"Paman, aku boleh bertanya sesuatu" ujar Dylan
"Tentu, apa yang ingin kau tanyakan?" Jawab Franklin.
"Apakah paman mengenali ayah dari Sora?" Tanya nya.
"Mengapa kau menanyakan itu?" Franklin bertanya balik pada Dylan.
"E-e-emm, tidak apa-apa." Jawabnya khawatir
"Ya... paman mengenalinya.."
Dringg... dringgg... dringg
Ada panggilan dari ayahnya, yang kebetulan handphone sedang ia genggam...
"Halo ayah!, ayah ada dimana?" Tanya Dylan tergesa-gesa.
"Halo Dylan, kita bertemu lagi... temui aku di pabrik tua seberang kota Daedo kalau Ayah dan teman-temanmu ingin selamat!" Ujar orang yang berbicara di handphone Dylan. Tetapi bukan terlihat seperti Diluk atau tuan Towers.
"Aku akan menunggu mu disini sampai jam 9 pagi." Lanjutnya.

Tuuut...tuutt...tutt.

Jaringan handphonenya pun terputus, seketika itu Dylan terlihat sambil menatap nomor telepon ayahnya.

"Ada apa Dylan?" Tanya Franklin.
"Paman aku harus pergi!." Izinnya pada Franklin.
"Kemana?, keadaanmu masih belum stabil. Kau harus banyak istirahat" ujar Franklin.
"Aku tidak punya banyak waktu." Ucap Dylan.
"Aku harus menyelamatkan ayah dan teman-temanku." Lanjutnya.
"Tapi..." jawabnya Franklin yang belim selesai berbicara pada Dylan karena Dylan langsung berlari ke atas untuk bersiap-siap melawan orang yang telah mengacam Ayah dan teman-temannya

Jam menunjukkan pukul 08.00 pagi, Dylan pun pergi tanpa memikirkan apapun, ia tidak sendirian karena ada tobot Z yang menemaninya. Franklin hanya bisa diam dan memikirkan apa yang akan terjadi dengan Ryan dan Kory kalau bukan Dylan yang akan menyelamatkannya.
Perjalanan yang di tempuh dari rumahnya sekitar 40 menit untuk menuju ke pabrik tua di seberang kota Daedo.
"D-Dylan, kita akan kemana?" Tanya Z
"Kita akan pergi menemui orang yang telah mengancam ayah dan teman-temanku." Jawab Dylan
Tobot Z merasa tidak enak dengan Dylan karena kejadian yang di alaminya, sehingga itu membuatnya canggung saat Ia ingin berbicara dengan nya.
"Aku akan berusaha melindungi Dylan" batin Tobot Z
Tiba-tiba, tobot Z dan Dylan berpapasan dengan tobot X.
"Tunggu X!, kau mau kemana?" Tanya Dylan.
"Oh, Dylan!. Syukurlah kita bertemu disini!, aku butuh bantuanmu!" Jawab tobot X
"Ada apa X?" Ujar Dylan
"Tim tobot!" Jawab X yang panik
"Mereka akan dihancurkan!" Lanjutnya
"Apa?!" Ujar Dylan kaget.
"Ayah..." batin Dylan.
"Cepat Dylan! Kita harus menyelamatkannya!" Seru X
"Baiklah!" Ujar Dylan
"Z!, kecepatan penuh!" Ucap Dylan
"Baik!" Jawab Tobot Z

The fall of Dylan KwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang