Cinta Dalam Hati

38 2 0
                                    

Dingin dalam guyuran hujan saat langit membasahi kota kembang, diantara jalan kini terlihat senggang karena hujan yang turun kali ini begitu deras sampai orang-orang mungkin enggan berjalan dengan hawa yang sangat dingin atau mungkin bayak yang malas untuk beraktivitas di siang yang berkawan hujan, seperti pemuda di salah satu kedai café yang hanya malas menatap hujan ditemani asap yang mengepul dihadapanya.

" maaf mas, bolehkah saya duduk disini, kursinya penuh tinggal kursi dihadapan mas aja yang kosong" lamunanku terbuyar akibat suara lembut itu

"oh eh, iya silahkan mbak, ini tempat umum kok, silahkan duduk" ujarku mempersilahkan wanita itu duduk

"makasih" ucapnya di sertai senyuman tipis. Aku hanya menjawab anggukan kepala saja

Sudah lama aku menunggu hujan reda, hujan? Tiba- tiba aku ingat kata sajak mengenai hujan, hujan adalah 1 % air dan 99% kenangan. Kata-kata itu sepertinya benar adanya karena entah kenapa ketika melihat hujan aku seperti terseret alur waktu yang telah lama tenggelam kini nempak seperti parade pertunjukan dimana aku menjadi pemeran utama.

Lagi-lagi lamunanku mumbuyar dengan suara lembut itu, " mas, kamu anak management ya"

" maaf mbak, mbak bilang apa tadi?" tanyaku memastikan

"hehe masnya ngelamun dari tadi ya, saya Tanya mas anak management ya?" Tanya wanita itu lagi

"iya mbak, maaf tadi melamun, iya mbak saya anak management, kok mbak bisa tau ya?" Tanyaku sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

"hehe iya mas, soalnya tadi saya lihat jurnal yang mas bawa, nama mas, Aldebaran kahfy dirgantara ? tanyanya memastikan sambil lihat jurnal yang tergeletak di meja sebelah kopi yang aku pesan.

"oh iya mbak, nama saya Aldebaran kahfy dirgantara" jawabku sambil tersenyum tipis

"semester berapa mas?" Tanya nya lagi, entah kenapa wanita ini terkesan kepo

"semester 7 mbak" jawabku

"oh, gitu mas Kahfy, sekarang lagi mau mempersiapkan skripsi ya?"

"ndak mbak, saya sudah siding skripsi kemaren lusa" jawabku dengan disertai senyuman

Entah mengapa berapa jam sudah terlewat dan hujan sudah reda mungkin terlalu asik berbincang sampai lupa.

"maaf mbak, saya permisi terlebih dahulu." Pamitku karena saat ini aku mau ke kampus dua karena aku juga mahasiswa pertanian

"oh iya mas. " . saat aku mulai melangkah tiba-tiba suara gadis itu terdengar kembali " mas Kahfy, bolehkah saya pinjam jurnal penelitiannya, saya kebingungngan mencari teori untuk tugas akhir semester oleh Prof Dr Syarif kynan admaja" pinta gadis itu, karena setauku Prof syarif itu orangnya sangat perfecksionis dalam teori apalagi metedologi penelitian. Kenapa aku tau karena aku adalah salah satu dari mahasiswa yang mendapat bimbingan beliau,

"iya boleh mbak, silahkan" aku berikan jurnal yang sedang aku pegang kewanita itu.

"makasih, eh terus saya ini gimana cara mengembalikanya" tanyanya kebingungan

"ambil saja, saya punya salisanya kok, jadi tidak masalah jika saya memberikan ke mbak" ujarku sambil tersenyum. " saya permisi dulu" pamitku karena aku terburu-terburu

Entah berapa lama hujan mengguyur kota ini, sehingga banyak air yang mengenang. Padahal tahun lalu jmeskipun hujan membasahi bumi setiap hari namun tanah bumi kembang ini masih dapat menyerap sehingga tidak sampai mengenang jalan seperti saat ini. Ah mungkin gara-gara pohon yang berada di tepi jalan sudah tidak menampakkan kegagahanya akibat ulah manusia yang menebang dengan alasan mengganggu jalan alis buat pelebaran jalan padahal pohon itu sangat bermanfaat pada musim penghujan seperti saat ini atau bermanfaat sebagai pelindung dari panasnya matahari apaligi bisa menyerap polusi akibat egoime manusia dengan berlomba-lomba menununjukkan kendaraanya.

Ketika langkah kaki sampai pada parkiran café, aku cari sepada bmx yang sudah lama menemaniku semenjak sma, sebenarnya aku juga mempunnyai sepeda motor yang kujuluki si hitam manis. aaIsshh tunggu dulu jangan berfikiran julukan hitam manis itu sepeda motor ninja, moge ataupun vespa, tapi yang jelas itu motor legenda karena motor itu motor tua Honda 70, kalau ninja atau moge aku jamin itu khayalan mimpi

Kuraih sepeda bmx si hitam manis menuju kampus 2, jarak antara kampus 1 sama kampus 2 sebenarnya tidak terlalu jauh, biasanya aku membutuhkan waktu 30 menit.

Sesampainya di kampus 2 aku langsung menuju fakultas pertanian. Entah mengapa aku merasa fakultas pertanian Ini sungguh membuat jiwa mudaku ingin berinovasi dengan sangat kencang kenapa begitu? Bung kanrno pernah menyampaikan bahwa pertanian adalah tentang hidup dan mati , jadi sangat logis diera sekarang makanan pokok semakin meroket rakyat tercekik apalagi sampai panceklik.

Melodi Daun Keringحيث تعيش القصص. اكتشف الآن