Bagian Dua

172K 8.7K 96
                                    

DILARANG KERAS MENG-COPY PASTE CERITA MY COLD BOSS IS MY LOVE INI. JIKA KETAHUAN MELAKUKAN PELANGGARAN HAK CIPTA, MAKA AKAN MENDAPATKAN SANKSI YANG SETIMPAL

***

Sudah beberapa hari ia bekerja di kantor ini, tak jarang ia mendengar desas-desus perihal bos nya itu. Ada yang mengatakan jika bos nya itu suka pemarah, kadang pendiam, kadang cuek dan tidak perduli dengan sekitar, bahkan ada yang membuat gosip jika Zhafran itu seorang gay, sama seperti apa yang Aleta sempat pikirkan.

Hari ini Zhafran belum tiba dikantor dan Aleta tak tau apa alasannya, karena Zhafran tak memberitahukan kenapa ia terlambat datang ke kantor.

"Aleta! Apa Pak Zhafran sudah datang?" tanya Figo, staff bagian keuangan yang baru ia kenal kemarin.

"Pak Bos nya gak datang, Go. Ada berkas yang perlu ditandatangani oleh Pak Bos?" tanya Aleta yang menatap satu map yang dibawa oleh Figo.

"Iya nih, Ta. Kamu telfon aku ya, kalau Pak Bos udah datang," Aleta mengangguk sembari membentuk jari nya tanda 'oke'.

Ia tak tahan untuk segera buang air kecil. Dengan cepat ia membereskan meja nya lalu berlari kecil menuju toilet yang ada di lantai yang sama dengannya. Saat ia selesai dengan urusan buang air kecilnya, ia keluar dan mendapati ada sosok laki-laki berpakaian rapi bak seorang bos besar.

"Selamat siang, Pak. Ada yang bisa saya bantu?"

Bapak tua itu menatap Aleta dari bawah hingga atas kepala, lalu memberikan senyum hangat di wajah keriput nya itu.

"Saya Akbar, pemilik perusahaan ini," saat Aleta tau laki-laki tua yang berdiri di hadapannya adalah pemilik perusahaan ini, ia sontak sedikit membungkuk lalu memberi salam perkenalan pada Akbar.

"Um, maaf. Saya tidak mengenali Bapak. Saya Aleta, sekretaris baru Pak Zhafran," Akbar tampak terkejut mendengae putra tunggal nya itu memiliki sekretaris baru lagi. Padahal seingat nya baru dua bulan lalu, Zhafran mengganti sekretarisnya.

"Zhafran benar-benar keterlaluan. Dia apakan para sekretarisnya hingga tidak betah bekerja dengannya?" ucap Akbar pada dirinya sendiri. Aleta menatap ke belakang Akbar yang menampakkan sosok Zhafran yang tengah melepas jas nya tanpa melihat ke depan.

"Papa?"

"Zhafran! Kamu ganti sekretaris lagi?"

Zhafran menatap Akbar, lalu berganti menatap Aleta yang menundukkan pandangannya, "Iya, Pa," jawab Zhafran singkat.

"Papa kenapa ada di kantor?"

"Papa mau bicara hal penting pada kamu."

Zhafran sedikit memasang pandangan menilai pada Akbar, "Ayolah, masuk," ajak Zhafran yang lebih dulu berjalan masuk kedalam ruangannya. Namun, Zhafran memberhentikan langkahnya dan menoleh pada Aleta.

"Buatkan saya dua kopi. Yang satu tidak terlalu manis, yang satunya pahit," Aleta yang mendengar permintaan Zhafran sontak menatap Pak Bos nya itu, "Baik, Pak. Saya akan menelfon ke bagian OB, biar langsung di-"

"Tidak. Saya mau kamu yang buat kopinya sendiri dan bawa ke ruangan saya," tanpa mau mendengar ucapan Aleta lagi, Zhafran langsung masuk kedalam ruangannya.

Akbar yang melihat sikap putra nya itu sedikit menggeleng kan kepalanya, "Kamu telfon OB saja, Aleta. Tidak sudah mendengarkan ucapan Zhafran yang aneh itu," Aleta menggeleng sembari tersenyum ramah, "Tidak apa, Pak. Saya kan sekretaris Pak Zhafran, sudah menjadi tugas saya untuk menuruti permintaan nya. Saya permisi dulu," Aleta sedikit menunduk lalu meninggalkan Akbar yang masih menatap perempuan itu yang melangkah masuk kedalam lift.

My Cold Boss Is My Love [END] #Wattys2019Where stories live. Discover now