Part 6

29 3 23
                                    


"I knew you were trouble
when you walked in."

____________________________________________

Kanna tengah duduk di atas kasur dengan punggungnya bersandar di kepala kasur. Matanya memperhatikan lukisan abstrak yang cukup besar tergantung di kamar itu.
Ia tak bisa tidur mungkin ia akan tetap terjaga sampai pagi. Ini adalah malam ketiga ia menginap di apartemen Hiroki. Beberapa kali ia meminta izin keluar pada lelaki itu agar dirinya tak usah lagi menginap disini dan merepotkan dia lagi, namun Hiroki tetap menyuruhnya untuk tinggal.

Ia kadang bertanya-tanya apa sebenarnya pekerjaan laki-laki itu? Ia memperhatikan Hiroki akan pergi pagi-pagi sekali lalu kembali sekitar pukul sembilan atau sebelas malam. Kanna sendiri tak banyak aktifitas selama di dalam apartemen ini, untuk keluar dan ke dapur saja ia canggung. Ia bersyukur saat tahu kamar mandi ada di dalam kamar.

Kanna tak mengerti kenapa pria menyebalkan itu menahannya disini. Apa Hiroki tak takut dengannya? Ia adalah orang asing yang tinggal di apartemennya. Jika ia yang ada di posisi Hiroki, ia jelas tak akan mau menampung orang asing dalam apartemennya.

Suara perut terdengar jelas ditengah keheningan. Kanna memegangi perutnya, oh sudah jelas itu memang suara perutnya yang meronta di dalam sana minta diisi. Ia tak makan apapun sejak pagi tadi. Ia lapar tapi ia tak bisa tiba-tiba keluar dan makan di dapur Hiroki. Ia bukannya terlalu malu hanya saat ia tahu satu kebiasaan Hiroki yang membuatnya tak nyaman.

KLIK

Kanna baru saja menutup pintu kamar tamu yang ia tempati. Dirinya memperhatikan sekitar, sedikit remang karena hanya lampu kecil yang menyala saat malam hari. Kanna baru akan melangkahkan kakinya menuju dapur, ia kembali menghentikan langkah kakinya dan mengurungkan niatnya saat tahu apa  yang terjadi di dapur.

Hiroki tengah mencumbu seorang wanita entah siapapun itu Kanna tak ingin tahu. Ini lah kebiasaan Hiroki yang membuat Kanna tak nyaman. Hiroki selalu membawa gadis-gadis ke dalam apartemennya saat pulang membuat Kanna semakin bingung dengan apa yang dikerjakan Hiroki di luar sana. Ini bukan urusannya dan lagi kenapa juga Hiroki tidak memperbolehkannya keluar dari apartemen ini? Hiroki memang memenuhi kebutuhannya selama tiga hari ini namun Kanna bukan tidak bersyukur hanya saja, Hiroki tetaplah orang asing baginya.

"Aah.. haah haah Hiroki!"

Kanna menelan ludahnya ia dengan bodohnya masih berdiri di sana memperhatikan dua orang yang tengah asyik "bercengkrama" di konter dapur. Kanna bisa melihat bagaimana berantakkannya mereka. Ia bisa lihat punggung telanjang wanita yang entah siapa itu terlihat di bawah lampu yang remang. Kanna juga bisa lihat bagaimana raut wajah Hiroki. Datar seperti biasa, tapi bibirnya sudah bergerilya mencumbui tubuh wanita itu.

Tidak sengaja mata Hiroki bertemu dengan mata Kanna yang membulat tak berkedip. Kanna membuang wajahnya saat sadar Hiroki memergokinya. Ia sedikit salah tingkah sebelum akhirnya Kanna menampar dirinya sendiri dan berjalan cepat menuju kamarnya.

KLIK

Ia mengunci pintu kamarnya. Ia memukul pelan kepalanya, setelah ini ia tak akan bisa tinggal disini lagi. Kepalanya pusing. Kanna bingung entah siapa yang malu disini dia atau Hiroki dan wanita itu tapi entah kenapa ia merasa malu saat ini ketahuan memergoki-- tidak tidak memergoki tapi tidak sengaja melihat Hiroki yang sedang bercinta? Kanna tidak tau lagi. Seharusnya ia tak perlu heran lagi dengan ini semua.

Devil Meets Angel [FANFIC] Where stories live. Discover now