31

5K 536 34
                                    

ketika iqbaal, (namakamu), sasha, arkha dan sean berjalan memasuki area kampus, terdapat cukup banyaj pasang mata yg memperhatikan merek berlima. hal ini dikarenakan perkuliahan sedang ada dipertengahan semester sehingga banyak mahasiswa yg hadir dilingkungan kampus. mereka menatap antara kaget, bingung dan kagum dalam waktu bersamaan. terlebih lagi karena iqbaal dan sean adalah salah dua most wanted di kampus tersebut.

"itu ponakannya kali ya?"

"itu kapan sean punya anak?"

"what the, they have a baby?"

"untung ada dua, jadi kalo satu udah punya anak satunya lagi masih available,"

"udah lahiran juga itu perempuan gatel,"

"bangga ya masih kuliah udah punya anak,"

"itu berani banget dia bawa anak ke kampus,"

yaa seperti itulah omongan-omongan mahasiswa yg memandang sirik ke arah mereka berlima.

iqbaal dan (namakamu) tak menghiraukannya sedikitpun. toh mereka tidak kenal dengan orang-orang yg mengatainya tadi.

"baay, kamu udah enakan?" tanya (namakamu) ke iqbaal yg berjalan disebelahny.

"udah, udah anteng perut aku," ucap iqbaal meringis sembari mengusap perutnya.

"kayak apa aja anteng,"

"emang iqbaal kenapa (nam)? salah makan?" tanya sean yg masih menggendong arkha.

"kemaren sok-sokan makan pedes, eh tadi pagi perut dia mules,"

sean tertawa. "makanya kalo ga bisa makan pedes jangan gaya lo,"

"papapapapa," racu arkha.

"(nam), lo gugup ga?" tanya sasha yg sedaritadi terdiam.

"guguplah, ini aja gw udah gemeteran," ucap (namakamu) mengangkat tangannya yg sudah gemetaran.

"kamu kedinginan?" tanya iqbaal memegang tangan (namakamu) yg ternyata tidak hanya gemetaran tetapi juga dingin.

"aku gugup," rengek (namakamu).

iqbaal yg merengkuh tutup (namakamu) dan dirangkulnya pundak (namakamu). mengusap pelan lengannya.

"yakin sayang kamu pasti bisa. aku percaya sama kamu," iqbaal mengecup pelan pucuk kepala (namakamu).

tanpa mereka sadari, kini mereka berlima telah sampai depan ruangan pelaksanaan ujian.

(namakamu) menghela nafas panjang dan mencium tangan iqbaal sebelum memasuki ruangan.

"doakan aku ya,"

iqbaal , sasha, dan sean mengangguk. arkha yg masih berusia kurang dari satu tahun menganggukkan kepalanya seolah mengerti jika sang mama akan menjalani salah satu peristiwa penting didalam hidupnya.

detik berganti menit, menit berganti jam, dan tanpa disadari (namakamu) telah menjalani ujian selama kurang lebih 2 jam. dan selama itu pula arkha seolah mengerti dan tidak rewel dalam gendongan sean.

sean yg merasa gemas dengan arkha memang sering kali menggoda arkha hingga arkha menangis karena kesal digoda oleh sean.

"lo capek ga gendong arkha?" tanya iqbaal.

sean menggeleng. "ga capek kok. arkha baru baik sama gw jadinya dia nurut sama gw,"

"kebalik kali. justru lo yg baik sama arkha. kan biasanya lo yg gemes sama dia, lo godain sampe dia nangis,"

"habis dia lucu sih, gembil, bulet, putih, gampang ketawa lagi. siapa coba yg ga gemes sama dia,"

"he's so cute," ucap seorang perempuan yg melewati sean dengan beberapa temannya. "is he your?"

college (completed)Where stories live. Discover now