TETEH, KENALKAN AKU DENGAN KHUMAIRAH

2.9K 109 2
                                    


Mimpi semalam sangatlah mengganggu hari Arif, ia menjadi tidak fokus mengajar. Disela-sela istirahat ia sempatkan untuk beribadah, sholat istikhoroh untuk memantapkan hatinya. Semakin sore hatinya semakin mantap, semakin menggebu rasa dihatinya untuk cepat pulang.

Selepas ashar Arif bergegas, ia memutar motornya dengan hati-hati kerumah kakaknya. Teh maryam.

"Teteh kenalkan aku dengan humairah!" Arif mengucapkannya dengan nafas tersengal, lengsung menyambar setelah sekelebat kakaknya menjawab salam

"Apa?"

"kenalkan aku dengan Asiyah"

"Kamu yakin? Dia itu.." Maryam berusaha menjelaskan

"Yakin. Insyaa Allah!" Jawaban Arif mantap


Janda, tapi Gadis!


Mereka berempat berjumpa, disebuah cafe keluarga dipusat kota Bandung. Arif dan Maryam tiba duluan. Mereka memilih meja dilantai dua, Maryam meminta Arif menyetel meja dan kursi yang akan mereka tempati, 2 kursi bersampingan untuk ia dan adiknya, dan dua lagi diseberang mereka duduk.


Arif, Asiyah, Maryam dan Fatma bertemu. Mereka berbincang delapan mata, semua serius! Yaya menunduk, Arif pun juga demikian, malu. Suasana Bandung sore Ba'da Ashar begitu bersahabat. Angin berhembus lembut, burung terbang seakan berkejar-kejaran keriangan.


Seorang pramusaji laki-laki datang, membawa dua buah daftar menu yg semestinya dipilih oleh pelanggan, Maryam dan Fatma memilih secangkir kopi cappucino dengan latte diatasnya. Pramusaji mencatat, pesanan


"Kakak yang lain mau pesan apa? " tanya pramusaji ramah


"Jus Pokat" keduanya menjawab berbarengan, mereka saling pandang sesaat, hati mereka berpacu, tak menyangka memiliki pilihan yang sama. Padahal saat itu suasana sejuk dingin, tapi, entah kenapa segelas jus pokat dinilai mereka adalah minuman yang tepat, mungkin karna saat itu mereka berdua sedikit merasa gerah.


Pramusaji berlalu, Maryam selaku kakak dari pihak laki-laki mengambil sikap untuk bicara terlebih dahulu.


"Ehm.. Bismillah, Assalamu 'alaikum Warhmatullahi Wabarakatuh.


"Waalaikumussallam warahmatullahi wabarakatu" semua menjawab pelan


" Alhamdulillah ya, atas karunia Allah kita dipertemukan lagi saat ini, dalam keadaan yang berbeda dari sebelumnya. Tidak usah terlalu formal ya, jadi, ana bertujuan ingin mengenalkan Arif kepada Asyifa atas keinginan dari Arif langsung. Jadi, bagaimana kira-kira Fatma, bolehkah mereka berbicara dan saling mengenal sekarang?"


"Alhamdulillah, atas karunia dari Allah, tdk mungkin ada pertemuan ini tanpa campur tangan Allah didalamnya, dan semoga apapun yang terjadi kedepannya, kita masih tetap saling menyayangi sebagai saudara, sebagai saudara yang saling mencintai karena Allah. Jadi, sok atuh Arif mau tanya apapun ke Asiyah itu boleh, dan Yaya pun boleh bertanya apapun ke Arif dengan kami berdua sebagai pendamping"

Dzikir Cinta (Selesai)Where stories live. Discover now