PART 8

3.4K 405 84
                                    

The Fallen King
||
Happy Reading

Gelap. Dingin. Sunyi.
Saint memeluk kedua lututnya untuk sedikit mengurangi hawa dingin yang menerpa tubuhnya dari angin masuk melewati ventilasi penjara. Setelah melakukukan hubungan intim, Raja Perth pergi tanpa sepatah kata pun. Ia merutuki dirinya yang percaya begitu saja dengan perkataan omong kosong tentang akan melindunginya. Tapi nyatanya, ia kedinginan di dalam penjara tanpa selimut penghangat atau pakaian tebal yang bisa melindunginya dari terpaan angin malam. Raja Perth sepertinya memang berniat membunuhnya. Persetan dengan perasaan hatinya yang campur aduk memikir apa ia jatuh cinta atau tidak pada Raja Perth itu. Ia hanya ingin melindungi kehidupan kecil yang berada dalam rahimnya saat ini.

Lilin yang terpajang di tembok begitu temaram. Tapi ia masih bisa mendengar dengan  jelas suara hentak kaki beriringan menuju penjara dimana ia ditahan. Saint pikir itu suara hentak kaki para prajurit, tapi yang ia lihat justru dayang Plan bersama dengan Jenderal Mean membawa makanan dan selimut berbulu domba.

“Da-dayang plan!”

Jenderal Mean membuka pintu penjara itu dan membiarkan Plan untuk masuk lebih dahulu lalu dirinya mengekor di belakang sambil membawa selimut tebal itu. Ia memberikan selimut tebal kepada Saint untuk digunakan sebagai penutup tubuhnya, sedangkan Plan memberikan nampan berisikan makanan seperti roti, sayuran, daging dan minuman dengan bahan dasar jahe itu kepada Saint.

“Kau harus memakan ini, Tuan. Ini mampu memenuhi nutrisi untukmu, karena sekarang tidak hanya dirimu  yang membutuhkan asupan, tapi kehidupan kecil yang berada di rahim Tuan juga.” Plan tersenyum manis lalu duduk  dihadapan Saint dan Mean berdiri di dekat pintu penjara.

“Apakah Raja Perth yang memerintahkan kalian untuk membawa makanan ini beserta dengan selimut tebal miliknya?” Saint bertanya kepada dua sejoli yang melihat kearahnya. Plan kembali tersenyum mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Saint.

“Tentu saja, Tuan. Tidak ada yang berani melakukan tugas apapun tanpa perintah Raja Perth. Beliau masih sangat mengkhawatirkan kesehatanmu, Tuan.”

“Tsk! Mengkhawatirkan kesehatanku? Benarkah? Dia bahkan membiarkanku di dalam penjara hanya ditemani lilin temaram itu tanpa selimut dan makanan selama kurang lebih 3 jam. Aku bisa saja mati, Dayang Plan!” Saint meluapkan kekesalannya terhadap Raja Parklaytion itu kepada dayang yang dipercayanya.

“Kebenaran akan terngungkap, Raja Saint. Aku sangat yakin ini adalah niat buruk wanita  jalang itu untuk menyingkirkanmu!” Mean menjawab dengan nada kesal yang mendalam terhadap perempuan iblis itu.

“Mean kecilkan suaramu! Jika ada yang mendengar kau menyebutnya jalang kau bisa saja mati.” Plan meminta Mean untuk tidak berbicara terlalu keras takut-takut ada prajurit yang mendengar dan melaporkannya kepada Raja Perth.

“Tsk! Raja Perth tak akan peduli kepada wanita jalang itu, apalagi sampai tahu siapa yang berkhianat di kerajaan ini, aku pastikan Mudchima akan dihukum mati atau diasingkan dari Parklaytion.” Mean berbicara gamblang dan tak mengindahkan permintaan Plan untuk mengecilkan suaranya.

“Aku tidak tahu obsesinya untuk menjadi seorang Ratu semengerikan itu. Oh ya kalian pasangan suami-istri?” Saint bertanya sambil menautkan kedua alisnya tanda ia penasaran dengan hubungan apa yang terjalin diantara MeanPlan.

UHUK! UHUK!

Pertanyaan sederhana dari mulut Saint dengan tatapan menyelidik membuat Plan dan Mean tersedak air ludahnya sendiri. Bagaimana bisa Saint bertanya pada mereka berdua tentang sebuah hubungan yang menurutnya seperti pasangan suami-istri? Oh Ayolah, Mean terkejut bukan main mendengar pertanyaan itu.

THE FALLEN KINGOù les histoires vivent. Découvrez maintenant