Part 19

1K 116 32
                                    

WARNING! Nanti bakalan ada adegan yang (•3•) hehehe...

•~~~•

Kau menatap Arthur dengan perasaan campur aduk.

Tubuhmu masih belum pulih dengan benar, tapi kau sudah tak tahan dengan Arthur.

Kau menginginkannya mati.

Kau mulai menyerang Arthur bertubi-tubi, Arthur masih bisa menahan dan membalas pukulan dan apapun yang kau berikan padanya.

Kau dilempar lagi, tapi kali ini Jungkook menangkapmu.

"Jungkook?" kau terkejut melihatnya yang terluka. "Kau baik-baik saja kan??"

Dia mengangguk, dan tersenyum.

Sebenarnya, kau sangat letih. Tubuhmu tidak mampu melawan Arthur lagi, dan stamina serta kekuatanmu terkuras untuk menyembuhkan Taehyung.

Kau melihat Namjoon yang tersenyum kecil, bersama Yoongi yang terlihat seperti mayat hidup di samping Namjoon.

"Aku capek harus berlari lagi kesini. Aku ingin duduk..." Namjoon menutup matanya, napasnya terengah-engah.

"Namjoon?" dia menatapmu. "Bisa kau sembuhkan... Tae?"

Kau menunjuk Taehyung yang berada di gelembung tadi, dan Namjoon mengangguk.

"Aku sangat membutuhkannya sekarang. Aku sudah tak kuat jika melawannya sendiri..."

"Memangnya ada apa???"

"Sayapnya... ditarik paksa dan aku harus menyembuhkannya dengan segera... dia dalam kondisi kritis..."

Semua terkejut, bahkan Yoongi yang mendengar penuturan mu tadi.

Jungkook merasa tak berguna. Ia ingin sekali membantumu.

"Kookie..." Yoongi menatap Jungkook yang ingin menangis. "Biar kupinjamkan kekuatanku."

Jungkook segera berbalik menatap Yoongi yang tersenyum kecil. Ia mendekati Yoongi, dan Yoongi menyuruhnya agar menurunkan tubuhnya sedikit.

"Hyung... kau yakin mau meminjamkan Jungkook kekuatanmu?" Namjoon terlihat tak setuju dengan ide Yoongi. "Kau masih kuat, kan?? Bisa-bisa kau mati jika meminjamkan Jungkook kekuatan yang banyak. Kau bahkan tak bisa berjalan dengan benar!"

Namjoon yang selagi menyembuhkan Taehyung, menatap Yoongi dengan wajah yang ditekuk.

Mata Jungkook melebar. Dia segera mundur, tapi bahunya dipegang erat oleh Yoongi.

"Namjoon, diam lah. Percayalah, ini mungkin ide yang buruk, tapi ini satu-satunya cara agar kita bisa melanjutkan hidup," ucapnya.

Yoongi menatap Jungkook, mulutnya merapalkan mantra yang panjang tanpa suara, dan hanya napasnya yang berat terdengar.

Setelah itu, dia mencium dahi Jungkook.

Sebenarnya, dia bisa meniup wajah Jungkook tanpa harus mencium dahinya, tapi semua orang tak perlu tahu hal itu, kan?

Jungkook berdiri dengan pelan, dia merasakan sesuatu mengalir di pembuluh darahnya.

Dia menatap lengannya. Saat merasakan kekuatan yang aneh, Yoongi tersenyum.

"Kookie, kau bisa mengendalikan elemen-elemen. Gunakan secukupnya, karena aku tak yakin bisa bertahan lama jika kau memakai terlalu banyak,"

Jungkook mengangguk, dan kau tersenyum.

[Nosce te ipsum.] {kth} ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang