15

2.6K 154 24
                                    

Sudah tiga hari setelah kecelakaan Hinata. Tiga hari Hinata tidak berangkat penilitian. Semuanya diserahkan pada Shikamaru. Shikamaru sungguh cekatan dalam menyelesaikan ini itu. Hinata begitu berbinar-binar ketika suatu malam Shikamaru datang dengan membawa setumpukan laporan yang sudah hampir rampung. Hinata sangat bersyukur karena Shikamaru benar-benar dapat diandalkan.
Ya.. Tiga hari pula Naruto cuti dari pekerjaanya. Dia siang malam berada di rumah Hinata untuk membatu dia mengerjakan apapun. Percayalah, ketika tangan kanan mu terluka, itu sungguh akan merepotkan kegiatanmu. Yamato, asisten Naruto di kantor benar-benar dibuat kalangkabut dengan tingkah bos nya. Bos muda nya itu seenaknya meninggalkan pekerjaan  nya di kantor dan membuat asisten nya kerepotan. Berungtung, Minato.. sang ayah dari Naruto membantu menyelesaikan pekerjaannya di kantor. Dia memaklumi betul kondisi Naruto yang sedang kasmaran pada seorang gadis dan tidak ingin mengganggunya.
.
.
Hari ini Hinata kembali datang ke Miyabigaoka untuk menuntaskan penelitianya. Rencananya dia akan mengambil beberapa gambar untuk dokumentasi, dan meminta surat keterangan bahwa dia telah melakukan penelitian disitu. Hinata di sambut hangat oleh Shikamaru yang telah sampai duluan. Dia diantar oleh Naruto sekalian Naruto berangkat berkerja. Hinata sempat terheran. Dia melihat Naruto begitu hangat pada Shikamaru. Tidak seperti sebelumnya, mereka hanya melemparkan tatapan dingin satu sama lain. Hinata berjalan beriringan di koridor sekolah. Menyapa setiap siswa yang berpapasan denganya, dan terkadang melakukan candaan singkat. Langkah mereka berdua terhenti saat ada seorang siswi yang memanggil nama mereka..
"Ohaiyo Hinata_san.. Shikamaru_san." Ucap gadis itu sambil membungkuk sopan. Gadis itu nampak tegas namun pemalu. Rambutnya pirang dikuncir empat.. mata nya hijau indah dan tidak berani menatap kedepan.
"Ohaiyo... maaf. Kau dari kelas mana ?" Jawab Hinata.
"Anno.. saya Sabaku no Temari. Dari kelas XII 5. Saya ada perlu pada Shikamaru _san."
Hinata tertegun.. dia melirik kearah Shikamaru yang membuang pandanganya ke luar jendela. Kerlingan jahil muncul di mata Hinata.
"Ooh Shika kun.. ada apa ini? Kau berkepentingan dengan seorang gadis ternyata." Ucap Hinata menggoda Shikamaru.
Shikamaru hanya memandang Hinata dengan tatapan aneh. Lalu
pandanganya mengarah pada gadis yang bernama Temari itu.
"Jadi apa kau sudah melakukanya?"
Hinata sempat terkejut dengan ucapan Shikamaru. Sementara gadis Sabaku itu semakin menunduk malu.
"Shikamaru, lembutlah sedikit. Dia jadi gugup. Sebenarnya apa yang kau minta dari gadis itu? Apa kau menyuruhnya melakukan yang macam-macam?" Selidik Hinata .
"Ano.. Hinata _san. Bukan seperti itu. Ini.. Shikamaru_san menyuruhku untuk membawa ini jika aku ingin menjadi muridnya. Tapi aku tidak punya. Lalu aku meminta ayahku untuk membelikanya." Kata Temari sambil menyodorkan sebuah Biola.
Hinata tersenyum. Mungkin ini pertanda baik  untuk Shikamaru.
Shikamaru mengambil Biola dari tangan Temari. Dia meneliti biola itu sejenak. Ah.  Ini bukan biola murah, batin Shikamaru.

"Mendokusai.. baiklah. Aku akan mengajarimu. Tapi setelah itu kau tidak boleh menggangguku." Ujar Shikamaru.

"Benarkah?? Arigatou... Shukamaru_san.. uh.. maaf. Shikamaru sensei." Kata Temari dengan semangat. Bibirnya melengkung membentuk senyuman cantik dan berhasil membuat rona kemerahan di pipi Shikamaru.

Hinata berjalan sendiri menuju ruangan Kakashi. Dia membiatkan Shikamaru bersama Temari.

"Ohaiyo Kakashi _kun.." sapa Hinata pada Kakashi yang sedang meneliti bukunya.

Kakashi teraentak. Dia kaget melihat Hinata. Seketika dia berdiri dan memeluk Hinata.

"Hinata.. kau baik-baik saja?"

Hinata hanya diam. Dia merasa aneh dan terkejut saat Kakashi memeluknya.

"Hinata... ?"

Hinata masih diam dan mencoba melepaskan diri dari pelukan Kakashi.

"Anoo. Kakashi kun. Maaf. Lepaskan aku."

"Tidak Hinata.. tidak. Biarkan seperti ini sebentar."

De Ja Vu.. Hinata pun pernah dalam situasi ini bersama Naruto.

How I Love You (End)Where stories live. Discover now