My 15

3.2K 561 224
                                    

🦋 🦋 🦋

Seongwu dan Daniel tertidur lelap di ranjang besar milik pria yang lebih tua. Daniel memeluk pria kecil yang menempelkan punggung pada bagian depannya dengan begitu erat.

Sampai akhirnya Seongwu membuka mata terlebih dahulu merasa pagi menjelang. Ia membuka matanya perlahan dan mendapati tangan kekar sang kekasih sedang terkunci di perut ratanya.

Seongwu mengelus-elus tangan itu dengan pelan merasa kekasihnya masih terlelap terbukti dari hembusan nafas yang terasa sangat teratur.

Seongwu yang tak enak membangunkan kekasihnya akhirnya hanya diam. Ia menatap pintu kamar yang tepat ada di depannya dan tiba-tiba kejadian sebelum tidur tadi muncul lagi ke ingatannya.

"Astaga.. apa yang aku lakukan tadi malam." Seongwu bergumam dan wajahnya kembali merah merona.

Beberapa saat kemudian Danielpun mengeratkan pelukannya dan mencium pucuk kepala Seongwu berkali-kali dengan pelan.

"Selamat pagi." Daniel berbicara dengan suara seraknya.

"Ahjussi, kau sudah bangun?"

"Ng..." Jawab Daniel singkat namun tangannya bergerak mengelus-elus perut pria yang lebih muda.

"Ahjussi jangan." Seongwu meremat tangan Daniel yang mulai nakal.

"Kenapa? Aku ingin merabanya sedikit." Daniel terkekeh membuat Seongwu menepuk-nepuk tangan Daniel dengan keras.

"Aku bercanda." Daniel kemudian mengeratkan pelukannya lagi dan menggoyang-goyangkan Seongwu dengan gemas.

Setelah beberapa saat, Seongwu kemudian membangkitkan dirinya.

"Ahjussi, ayo bangun sudah pagi." Seongwu menarik-narik tangan Daniel.

"Aku malas. Masih ingin tidur denganmu." Daniel menarik lagi tangan Seongwu hingga wajah sang kekasih bersandar di dada bidangnya.

"Ahjussi, kau harus bekerja." Seongwu kemudian bangkit lagi.

"Seongwu, sudah lama aku ingin mengatakan ini padamu." Daniel kemudian duduk dan memegang kedua tangan Seongwu.

"Apa? Kenapa ahjussi tampak begitu serius?"

"Bisakah kau berhenti memanggilku ahjussi? Kau sudah dewasa sekarang. Dan lihat aku tidak setua itu, aku masih muda dan kuat, kau tahu? Lagipula kita sudah resmi berkencan apa kau akan terus memanggilku ahjussi?" Daniel protes tentang ini untuk pertama kalinya.

"Tapi ahjussi memang paling pas untukmu. Hehe. Memang ahjussi ingin aku memanggil apa?" Seongwu menaikkan alisnya curiga.

"Daddy."

"A-apa?" Seongwu membulatkan matanya.

"Kenapa kau begitu kaget?"

"Tidak.. itu... ahjussi kita kan belum punya anak." Seongwu memalingkan pandangannya dengan wajah merona.

"Hm..kalau begitu panggil aku sayang." Daniel kemudian menarik dagu Seongwu dan mengusap-usap pipinya.

"Ahjussi..."

"Sa-yang. Coba?" Daniel mencubit pipi Seongwu yang telah merona.

"Ahjussi aku malu." Seongwu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan gemas.

"Ck! Coba saja. Sa......?" Daniel membuka mulutnya lebar-lebar  dan menggenggam tangan Seongwu memberi isyarat agar mengikuti apa yang diucapkan.

"Sa...." Seongwu mengikuti dengan pelan.

My Ahjussi [OngNiel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang