Hurt✔

prolog

Benar dengan semua yang dikatakan oleh mendiang orang tua ku, bahwa setiap manusia pasti memiliki rasa muak, jenuh, dan bosan. Sama halnya dengan yang dirasakan oleh pria yang setahun belakangan ini menjadi suami ku.

Siapa sangka pria yang selama ini telah mengisi hari-hari ku dengan cinta nya, tiba-tiba berubah dan lebih memilih ego nya untuk mengakhiri hubungan sakral kami yang baru berusia satu tahun.

"Dara. Maafkan aku."

"Tidak! Ini bukan lah sepenuhnya kesalahan mu. Seharusnya aku menerima lamaran mu empat tahun yang lalu. Aku benar-benar bodoh! menghabiskan masa-masa pacaran begitu lama dengan mu hingga kau begitu cepat merasa muak dengan ku, disaat bahkan rumah tangga kita baru menginjak satu tahun. Aku bodoh... Benar-benar bodohhh." aku hanya bisa meratapi kebodohan ku itu. Aku tidak menyangka bahwa dia akan merasa bosan terhadap hubungan kami yang berjalan lurus tanpa ada nya masalah. Tapi kenapa? Kenapa hanya ia yang merasakan nya? Kenapa aku tidak? Apa disini hanya aku yang terlalu mencintai nya?

"Tidak! Ini semua memang sepenuhnya kesalahan ku. Kau bisa tinggal di rumah ini dee, aku akan pergi dari rumah ini." apa yang ia katakan? Tinggal dirumah ini? Dirumah yang memiliki sejuta kenangan tentang diriku dan dirinya? Haha bagaimana aku bisa? Aku bukan lah wanita yang setegar itu.

"Dan ini adalah undangan pernikahan kami. Ku harap kau menghadirinya dee." satu lagi kebodohan ku, menerima begitu saja saat pria yang beberapa menit lalu sudah menjadi mantan suamiku, menceraikan ku bukan hanya karena rasa bosan namun juga karena orang ketiga.

.
.
.
.
.

TBC 

Cerita baru lagi.....
Wkwkwk padahal yang satu belum selesai malah bikin satu lagi😅

Habisnya aku banyak imajinasi nya sih, gk bisa dibendung lagi dan berakhir dengan menumpah kan semuanya melalui fanfiction😁
.
.
Ok guys.. Kita langsung saja.
Otte? Gimana dengan cerita ku yg satu ini?

Votement dong biar aku nya bisa pikir-pikir lagi buat lanjut or not🤔

Baibai👋